Perhitungan Evapotranspirasi Potensial : Blaney-Criddle
hasil pengukuran evapotranspirasi pada panci evaporasi A. Metode ini juga direkomendasikan sebagai metode pengukuran evapotranspirasi pada wilayah
penelitiannya, khususnya pada metode yang berbasis suhu. Sementara, Lee et al. 2004 menunjukkan adanya keterkaitan antara
metode Blaney-Criddle dan Penman-Monteith sebagai validator. Pada penelitian Lee et al. 2004, kedua metode tersebut berkorelasi cukup kuat dengan nilai
koefisien korelasi sebesar 0,55. Wang et al. 2007 juga menyebutkan bahwa, pada musim hujan, pendugaan nilai evapotranspirasi dengan data yang minim
suhu, dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu Blaney-Criddle dan Hagreaves. Keduanya menunjukkan korelasi yang dekat dengan metode Penman-Monteith.
Namun, Castaneda et al. 2005 menunjukkan bahwa diantara keempat metode yang ditelitinya Makkink, Turc, Thronthwaite, dan Blaney-Criddle, Blaney-
Criddle bukanlah metode terbaik yang berkorelasi dengan metode Penman Monteith.
2.3 Potensi Land Surface Temperature LST pada Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer MODIS
Land Surface Temperature LST merupakan parameter kunci keseimbangan energi pada permukaan dan variabel klimatologis utama. Suhu
permukaan lahan mengendalikan flux energi gelombang panjang yang melalui atmosfer. Besar suhu permukaan lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
albedo, kelembaban permukaan, dan tutupankondisi vegetasi. Data suhu permukaan merupakan input bagi evapotranspirasi, kelembaban udara, kelengasan
tanah, neraca energi, dan sebagainya Prasasti et al., 2007. Pada perkembangannya, penginderaan jauh untuk mendeteksi suhu
permukaan lahan, telah dikembangkan pada beberapa satelit dan sensor, antara lain Advanced Very High Resolution Radiometer AVHRR, Landsat TM dan
ETM+, Geostationary Operational Enviromental Satellite GOES, Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer MODIS, dan Advanced Spaceborne
Thermal Emission and Reflection Radiometer ASTER Tomlinson et al., 2011. MODIS merupakan salah satu sensor yang dibawa oleh satelit Terra dan
Aqua yang diluncurkan pada tahun 2000 dan 2002, dengan wilayah cakupan 2330 km dan memiliki resolusi spektral yang cukup tinggi 36 kanal dengan 12 bit data
pada semua kanal dengan panjang gelombang 0,4 µm-14,4 µm. Selain itu, MODIS memiliki resolusi spasial 250 m untuk kanal 1 dan 2, 500 m untuk kanal
3-7, dan 1 km untuk kanal 8-36. MODIS merupakan sensor multispektral yang dapat menangkap panjang gelombang tampak, infra merah dekat, dan gelombang
thermal. Dalam aplikasinya, MODIS dapat digunakan dalam kajian indeks tumbuhan, kelembaban tanah, kadar aerosol di udara, suhu permukaan laut, dan
kandungan klorofil laut. MODIS merupakan bagian dari program jangka panjang National Aeronatics and Space Administration NASA untuk mengamati,
meneliti, dan menganalisa lahan, lautan, atmosfer bumi, dan interaksi antara faktor-faktor tersebut.
Salah satu produk MODIS yang dapat mendeteksi suhu permukaan lahanLST adalah MOD11A2 dari satelit Terra untuk pengukuran data suhu 8
harian dan MYD11A2 dari satelit Aqua untuk pengukuran data suhu 8 harian modis.gsfc.nasa.gov. Dalam mendeteksi suhu permukaan lahanLST, MODIS
menggunakan thermal infrared yang terdapat pada kanal 31 10,78-11,28 µm dan 32 11,77-12,27 µm. Pada penggunaannya, terdapat keterbatasan yang cukup
serius dari satelit thermal infrared, yaitu pengambilan area bebas awan untuk menghasilkan hasil yang akurat, sehingga citra komposit dari berbagai lintasan
sering digunakan untuk membangun citra tanpa keterbatasan tutupan awan, atau algoritma juga dapat digunakan untuk pendugaan pixel. Efek dari hal tersebut
adalah perbedaan musim yang akan berpengaruh terhadap ketersediaan citra dan akurasi meningkatnya tutupan awan dan hujan menyebabkan basahnya
permukaan sehingga membuat pengukuran LST tidak masuk akal Tomlinson et al., 2011.
Secara umum, nilai LST MODIS lebih akurat pada malam hari dibandingkan siang hari Tomlinson et al., 2011; Vancutsem et al., 2010. Pada
malam hari, mendapatkan nilai min T udara lebih sederhana sebagai radiasi solar yang tidak mempengaruhi sinyal thermal infrared. Sementara, pada siang hari
perbedaan antara nilai LST dan Tmax stasiun terutama dikontrol oleh keseimbangan energi permukaan, yang merupakan sistem kompleks yang
bergantung pada informasi yang sulit tersedia radiasi matahari, penutupan awan, kecepatan angin, kelembaban tanah, kekasaran permukaan. Menurut Vancutsem
et al. 2010, terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara nilai LST dengan nilai Tmin pada stasiun, yaitu kontaminasi awan, efek
angular anistropi, dan perbedaan skala spasial titik vs rataan areal.