Analisis teknis subsektor perikanan tangkap Analisis peranan subsektor perikanan tangkap a

Pengembangan dan Penelitian Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan, Staf Badan Penanaman Modal Daerah Kota Pekalongan, Kepala Divisi Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, Kepala Sub Bidang Perikanan Laut dan Staf bagian Statistik Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan, Responden nelayan yang diwawancarai berjumlah 10 orang, terdiri atas lima orang nelayan purse seine dan lima orang nelayan gillnet yang mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Penelitian ini hanya memfokuskan pada alat tangkap purse seine dan gillnet, karena kedua alat tangkap tersebut merupakan alat tangkap yang paling dominan mendaratkan hasil tangkapannya di PPN Pekalongan.

4.6 Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, selanjutnya ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi dan keragaan pembangunan subsektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan lebih lanjut.

4.6.1 Analisis teknis subsektor perikanan tangkap

Analisis teknis digunakan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor teknik yang mempengaruhi produksi unit penangkapan ikan purse seine dan gillnet. Aspek teknik yang digunakan sebagai tolak ukur seperti konstruksi alat tangkap, daerah penangkapan ikan, metode penangkapan ikan serta produktivitas dari alat tangkap purse seine dan gillnet, Menurut Hanafiah 1986, produktivitas adalah suatu alat untuk melihat efisiensi teknik dan suatu proses produksi yang merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan input sumberdaya yang dipergunakan. Produktivitas dihitung menggunakan data sekunder untuk mengetahui produktivitas per alat tangkap, produktivitas per trip, produktivitas per nelayan dan produktivitas per biaya operasional. Keempat jenis produktivitas tersebut digunakan karena merupakan aspek penting yang nilainya dapat digunakan untuk melihat efisiensi teknik dan produksi suatu alat tangkap. Rumus produktivitas tersebut, yaitu : Produktivitas per alat tangkap = Jumlah produksi ton Jumlah alat tangkap unit Produktivitas per tri p = Jumlah produksi ton Jumlah tr ip tri p Produktivitas per nelayan = Jumlah produksi ton Jumlah nelayan orang

4.6.2 Analisis peranan subsektor perikanan tangkap a

Shift share Analisis shift share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang lain pada daerah yang sama Badan Pusat Statistik 2006. Sumbangan subsektor perikanan terhadap PDRB dapat dihitung dengan menggunakan analisis perubahan sumbangan shift share terhadap PDRB setiap tahun : P i = S i T i x 100 Keterangan : S i = PDRB subsektor perikanan pada tahun i T i = Total PDRB pada tahun i P i = Besarnya kontribusi pada tahun i b Location Quotient LQ Penentuan apakah subsektor perikanan tangkap merupakan sektor basis atau bukan dalam pembangunan daerah, dianalisis dengan menggunakan metode Location Quotient LQ. Metode LQ merupakan analisis untuk mengetahui kondisi PDRB, laju pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja, sehingga dapat ditentukan arahan pembangunan selanjutnya. Analisis LQ digunakan untuk mengetahui besarnya peranan sektor perikanan dalam menunjang pembangunan wilayah Kota Pekalongan . Peranan tersebut merupakan kontribusi dari sektor perikanan terhadap pertumbuhan wilayah. Kontribusi perikanan berupa kemampuan perikanan dalam penyerapan tenaga kerja. Besar kecilnya peranan sektor perikanan dilihat dari perikanan tersebut sebagai sektor basis atau non basis Kadariah 1985. Budiharsono 2001 menyatakan bahwa metode Location Quotient LQ merupakan perbandingan antara pangsa relatif pendapatan dan tenaga kerja pada sektor perikanan di tingkat wilayah terhadap pendapatan dan tenaga kerja dari total wilayah. Metode ini juga membandingkan pangsa relatif pendapatan dan tenaga kerja pada sektor perikanan di tingkat kota terhadap pendapatan dan tenaga kerja total kota. Hal tersebut secara matematis dinyatakan sebagai berikut: = Keterangan : v i : Total pendapatan dan tenaga kerja subsektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan v t : Total pendapatan dan tenaga kerja sektor perikanan di Kota Pekalongan V i : Total pendapatan dan tenaga subsektor perikanan tangkap di Provinsi Jawa Tengah V t : Total pendapatan dan tenaga kerja sektor perikanan di Provinsi Jawa Tengah Kriteria penentuan sektor basis : Jika LQ 1, maka subsektor perikanan tangkap merupakan sektor non basis Jika LQ 1, maka subsektor perikanan tangkap merupakan sektor basis.

4.6.3 Analisis dampak subsektor perikanan tangkap