Terhadap Sektor Pertanian Kebutuhan Investasi Subsektor Perikanan Tangkap

perikanan tangkap terhadap PDRB sektor pertanian dan PDRB keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 23, serta Gambar 17 dan 18. Berdasarkan Gambar 17 dan 18, model persamaan yang diperoleh pada grafik hubungan antara tahun dan nilai kontribusi subsektor perikanan tangkap terhadap sektor pertanian Kota Pekalongan adalah y = -2,236x + 87,14 dan terhadap total PDRB Kota Pekalongan adalah y = -1,152x + 13,76. Hal ini menjelaskan bahwa setiap tahunnya kontribusi subsektor perikanan tangkap terhadap sektor pertanian Kota Pekalongan akan mengalami penurunan sebesar 2,236 satuan dan terhadap total PDRB Kota Pekalongan akan mengalami penurunan sebesar 1,152 satuan. Tabel 23 Persentase kontribusi subsektor perikanan tangkap terhadap sektor pertanian dan keseluruhan sektor tahun 2003-2009 persen Tahun PDRB Perikanan 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

a. Terhadap Sektor Pertanian

Perikanan 82,86 82.87 82,84 80,30 77,22 73,50 71,34 Perkanan tangkap 82,81 82,48 82,60 79,81 76,57 72,56 70,55

b. Terhadap Total PDRB

Perikanan 11,75 12,54 10,74 9,02 7,76 6,68 5,98 Perikanan Tangkap 11,74 12,48 10,70 8,96 7,70 6,60 5,91 Sumber : Data diolah 2011. Gambar 17 Kontribusi sektor perikanan dan subsektor perikanan tangkap terhadap sektor pertanian Kota Pekalongan Tahun 2003-2009. y = -2.2366x + 87.144 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 K o n tr ib u si P e r ik a n a n T a n g k a p te r h a d a p S e k to r P er ta n ia n Tahun Gambar 18 Kontribusi sektor perikanan dan subsektor perikanan tangkap terhadap total PDRB Kota Pekalongan tahun 2003-2009.

6.3.2 Nilai LQ subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator PDRB

Untuk mengetahui nilai LQ diperlukan PDRB sebagai indikator dalam menunjukkan besarnya peranan subsektor perikanan tangkap terhadap perekonomian Kota Pekalongan secra keseluruhan. Nilai LQ subsektor perikanan tangkap secara keseluruhan Kota Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 Nilai Location Quentient LQ subsektor perikanan tangkap terhadap total PDRB di Kota Pekalongan Tahun 2003-2009 Tahun V i V t P i P t LQ Keterangan 2003 184.923,55 1.574.763,63 1.245.545,00 129.166.462,45 12,18 Basis 2004 204.468,19 1.638.791,52 1.274.127,00 135.789.872,31 13,30 Basis 2005 182.122,21 1.701.324,25 1.145.789,00 143.051.213,88 13,36 Basis 2006 157.168,02 1.753.405,73 1.175.653,00 150.682.654,74 11,49 Basis 2007 140.126,02 1.820.001,23 1.073.238,00 159.110.253,77 11,41 Basis 2008 124.512,90 1.887.853,70 1.127.730,00 167.790.369,85 9,81 Basis 2009 116.980,20 1.978.085,98 1.167.646,00 175.685.267,56 8,90 Basis Sumber : Data diolah 2011. Keterangan : v i : Nilai total PDRB subsektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan v t : Nilai total PDRB seluruh sektor Kota Pekalongan V i : Nilai total PDRB subsektor perikanan tangkap di Provinsi Jawa Tengah V t : Nilai total PDRB seluruh di Provinsi Jawa Tengah Berdasarkan Tabel 24, dapat dilihat bahwa peranan subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan terhadap keseluruhan sektor merupakan sektor basis y = -1.152x + 13.765 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 K o n tr ib u si P e r ik a n a n T a n g k a p te r h a d a p T o ta l P D R B Tahun dalam pengembangan perekonomian daerah Kota Pekalongan. Sektor basis artinya kebutuhan ikan untuk masyarakat Kota Pekalongan sudah terpenuhi, sehingga dapat melakukan ekspor atau distribusi ke luar daerah. Hal ini ditunjukkan dengan nilai LQ subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan pada kurun waktu 2003-2009 selalu lebih dari 1. Pada tahun 2003, nilai LQ yang diperoleh adalah sebesar 12,18; pada tahun 2004 dan 2005 mengalami peningkatan yaitu memperoleh nilai sebesar 13,30 dan 13,36. Pada tahun 2006 hingga 2009 nilai LQ yang diperoleh cenderung menurun. Pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi sebesar 11,49 hingga pada tahun 2009 menurun menjadi sebesar 8,90. Model persamaan yang diperoleh dari hubungan tahun dan nilai LQ subsektor perikanan tangkap terhadap pendapatan daerah yaitu y = -0,669x + 14,17. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan satu tahun maka peran subsektor perikanan tangkap terhadap PDRB di Kota Pekalongan mengalami penurunan sebesar 0,669 satuan. Nilai LQ subsektor perikanan tangkap terhadap PDRB secara keseluruhan menurun dari tahun ke tahun dan dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19 Nilai Location Quotient LQ subsektor perikanan tangkap terhadap PDRB daerah keseluruhan di Kota Pekalongan tahun 2003-2009.

6.3.3 Nilai LQ subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator tenaga kerja

Nilai LQ tenaga kerja dihitung dengan membandingkan antara kontribusi penyerapan tenaga pada subsektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan dengan y = -0.6699x + 14.173 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 N ila i L Q P e r ik a n a n T a n g k a p te r h a d a p T o ta l P D R B Tahun kontribusi penyerapan tenaga kerja pada subsektor perikanan tangkap di Provinsi Jawa Tengah. Nilai LQ lebih atau kurang dari satu menunjukkan bahwa suatu sektor dapat menyerap tenaga kerja dan membuka lapangan pekerjaan baru atau tidak di bidang perikanan tangkap. Nilai LQ subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator tenaga kerja memiliki angka lebih dari satu. Artinya di Kota Pekalongan subsektor perikanan tangkap merupakan sektor basis dalam penyediaan kesempatan kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa subsektor perikanan tangkap dapat menciptakan kesempatan kerja di Kota Pekalongan. Nilai LQ subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator tenaga kerja selama periode tahun 2003-2008 mengalami penurunan. Hanya pada Tahun 2004 saja yang mengalami peningkatan yaitu memiliki nilai sebesar 10,52 yang meningkat dari nilai 6,5 yang diperoleh pada Tahun 2003. Penurunan nilai LQ terjadi pada tahun 2005-2008. Pada tahun 2005 memiliki nilai sebesar 8,23 dan hingga tahun 2008 turun menjadi 4,43. Model persamaan yang diperoleh dari hubungan tahun dan nilai LQ subsektor perikanan tangkap terhadap tenaga kerja yaitu y = -0,533x + 9,545. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan satu tahun maka peran subsektor perikanan tangkap terhadap tenaga kerja di Kota Pekalongan mengalami penurunan sebesar 0,533 satuan. Fluktuasi nilai LQ selama periode 2003-2008 lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 25 dan Gambar 20. Tabel 25 Nilai Location Quotient LQ subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator tenaga kerja tahun 2003-2008 Tahun V i V t P i P t LQ Keterangan 2003 19.005 5.633 167.072 321.638 6,50 Basis 2004 19.235 3.622 172.418 341.668 10,52 Basis 2005 14.120 3.430 222.688 445.365 8,23 Basis 2006 10.400 3.574 167.173 508.572 8,85 Basis 2007 9.835 3.493 198.837 532.890 7,55 Basis 2008 15.825 4.901 176.969 242.554 4,43 Basis Sumber : Data diolah, 2011 Gambar 20 Nilai Location Quotient subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator tenaga kerja di Kota Pekalongan tahun 2003-2008

6.4 Dampak Subsektor Perikanan Tangkap Kota Pekalongan

Dampak subsektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan diketahui dengan menggunakan analisis efek pengganda dan analisis Shift Share. Besarnya tingkat kekuatan efek pengganda dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi wilayah yang ditunjukkan oleh koefisien pengganda yang dihasilkan.

6.4.1 Multiplier effect subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator

PDRB daerah Koefisien efek pengganda yang diperoleh pada periode tahun 2003-2008 menunjukkan fluktuatif. Koefisien efek pengganda tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 4,35, artinya setiap peningkatan pendapatan subsektor perikanan tangkap sebesar Rp1,00, maka dapat meningkatkan pendapatan sektor lainnya yang terkait dengan subsektor perikanan tangkap di wilayah tersebut sebesar Rp4,35. Koefisien efek pengganda terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 2,09, artinya setiap peningkatan pendapatan subsektor perikanan tangkap sebesar Rp1,00 akan meningkatkan pendapatan sektor lainnya yang terkait dengan subsektor perikanan tangkap di wilayah tersebut sebesar Rp2,09. Efek pengganda tersebut yaitu berupa pengaruh ke belakang bagi sektor industri seperti industri es, garam, bahan jaring, pelampung, pemberat, kapal dan bagi sektor pertambangan seperti bahan bakar. Pengaruh ke depan yang ditimbulkan yaitu bagi sektor perdagangan dan sektor industri seperti pengolahan ikan, pemindangan dan y = -0.5332x + 9.5455 - 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 2003 2004 2005 2006 2007 2008 N ila i L Q Tahun distribusi pemasarannya, serta sektor jasa seperti restoran. Hasil analisis efek pengganda subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator PDRB daerah dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Analisis efek pengganda subsektor perikanan tangkap berdasarkan PDRB daerah Kota Pekalongan Tahun 2003-2009 Tahun Y Y b ∆Y ∆Y b MS y 2003 1.574.763,63 184.923,55 - - - 2004 1.638.791,52 204.468,19 64.028 19.545 3,28 2005 1.701.324,25 182.122,21 62.533 22.346 2,80 2006 1.753.405,73 157.168,02 52.081 24.954 2,09 2007 1.820.001,23 140.126,02 66.596 17.042 3,91 2008 1.887.853,70 124.512,94 67.852 15.613 4,35 Sumber : Data diolah, 2011. Keterangan : Y Jumlah Pendapatan Seluruh Sektor Kota Pekalongan Y b Jumlah Pendapatan Subsektor Perikanan Tangkap Kota Pekalongan ∆Y Perubahan Pendapatan Seluruh Sektor Kota Pekalongan ∆Y b Perubahan Pendapatan Subsektor Perikanan Tangkap Kota Pekalongan MS y Koefisien Multiflier Effect

6.4.2 Multiplier Effect subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator

tenaga kerja Koefisien efek pengganda berdasarkan indikator tenaga kerja pada tahun 2003-2008 mengalami fluktuatif dengan nilai yang cenderung menurun. Hal ini terlihat pada koefisien efek pengganda pada tahun 2005 sebesar 0,04 mengalami penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2004 sebesar 8,74. Koefisien efek pengganda terbesar terjadi pada tahun 2004 sebesar 8,74. Hal ini menjelaskan bahwa perubahan satu satuan tenaga kerja subsektor perikanan tangkap akan mempengaruhi perubahan total tenaga kerja Kota Pekalongan sebesar 8,74 satuan. Besarnya nilai multiplier effect yang dihasilkan dari perikanan tangkap Kota Pekalongan dapat memberikan pengaruh bagi sektor-sektor lain yang menunjang kegiatan perikanan tangkap. Pengaruh ke depan yang ditimbulkan adalah meningkatnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan pada usaha pengolahan maupun pemindangan bagi sektor industri, kegiatan pemasaran hasil perikanan bagi sektor perdagangan, rumah makan dan restoran bagi sektor jasa. Pengaruh ke belakang yang ditimbulkan adalah semakin tingginya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan guna memenuhi kegiatan perikanan tangkap, seperti pada sektor industri membutuhkan penambahan tenaga kerja pada galangan kapal ikan, pabrik jaring, pelampung, pemberat dan kelengkapan alat tangkap lainnya, perusahaan yang memproduksi perbekalan seperti es dan garam, serta pertambangan seperti bahan bakar minyak. Pengaruh juga ditimbulkan di sektor jasa yaitu penambahan tenaga kerja pada resto atau rumah makan yang menyediakan kuliner hasil perikanan. Nilai koefisien efek pengganda subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator tenaga kerja lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27 Efek pengganda subsektor perikanan tangkap berdasarkan indikator tenaga kerja tahun 2003-3008 Tahun E E b ∆E ∆E b MS e 2003 5.633 19.005 - - 2004 3.622 19.235 2.011 230 8,74 2005 3.430 14.120 192 5.115 0,04 2006 3.574 10.400 144 3.720 0,04 2007 3.493 9.835 81 565 0,14 2008 4.901 15.825 1.408 5.990 0,24 Sumber : Data diolah, 2011. Keterangan : E Jumlah Angkatan Kerja Kota Pekalongan E b Jumlah Tenaga Kerja Subsektor Perikanan Tangkap Kota Pekalongan ∆E Perubahan Angkatan Kerja Kota Pekalongan ∆E b Perubahan Tenaga Kerja Subsektor Perikanan Tangkap Kota Pekalongan MS e Koefisien Multiplier Effect

6.5 Kebutuhan Investasi Subsektor Perikanan Tangkap

Kebutuhan investasi subsektor perikanan tangkap pada tahun ke-I dapat dihitung dengan menggunakan ICOR. Data yang digunakan adalah data nilai perubahan pendapatan subsektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan tahun 2003-2008. Nilai ICOR sektor perikanan hasil perhitungan PKSPL-IPB tahun 2004 ada dua sumber yaitu berdasarkan Tabel Input-Output tahun 1995 sebesar 3,42 dan berdasarkan Tabel Input-Output 2000 sebesar 3,31. Kebutuhan investasi subsektor perikanan secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28 Kebutuhan investasi subsektor perikanan tangkap Tahun 2003-2008 Tahun ∆Y b Investasi I ICOR = 3,31 ICOR = 3,42 20032004 19.545 64.693,95 66.843,90 20042005 22.346 73.965,26 76.423,32 20052006 24.954 82.597,74 85.342,68 20062007 17.042 56.409,02 58.283,64 20072008 15.613 51.679,03 53.396,46 Sumber : Data diolah, 2011 Keterangan : ∆Y b Perubahan Pendapatan Subsektor Perikanan Tangkap ICOR Tingkat Efisiensi Penyerapan Investasi I Investasi di Subsektor Perikanan Tangkap Berdasarkan Tabel 28, maka dapat dihitung persamaan linear perkembangan investasi berdasarkan nilai ICOR 3,31 dan 3,42 Gambar 21. Perkembangan investasi subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan Tahun 2003-2008 berdasarkan nilai ICOR 3,31 diperoleh persamaan linear y = -4358,6x + 78945 dan 3,42 dengan persamaan linear y= -4503,5x + 81568. Artinya perkembangan investasi subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan berdasarkan nilai ICOR 3,31 dan 3,42 setiap tahunnya mengalami penurunan sebesar 4.358 dan 4.503,5 satuan. Gambar 21 Perkembangan investasi subsektor perikanan tangkap Pekalongan tahun 2003-2008. Berdasarkan kedua persamaan linear yang diperoleh, maka dapat diperkirakan kebutuhan investasi subsektor perikanan tangkap yang diperlukan pada Tahun 2008-2013 di Kota Pekalongan. Kebutuhan investasi subsektor y = -4358.6x + 78945 y = -4503.5x + 81568 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000 2003 2004 2004 2005 2005 2006 2006 2007 2007 2008 P e r k e m b a n g a n I n v es ta si Tahun perikanan tangkap tahun 2010-2011 berkisar antara Rp44.076.000.000,00 – Rp45.540.000.000,00, sedangkan untuk tahun 2012-2013 berkisar antara Rp35.359.000.000,00 – Rp36.533.000.000,00. Kebutuhan investasi subsektor perikanan tangkap pada Tahun 2008-2013 dapat dilihat pada Tabel 29. Tabel 29 Kebutuhan investasi subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan Tahun 2008-2013 juta rupiah Tahun Investasi juta Rp ICOR 3,31 ICOR 3.42 20082009 52.793 54.547 20092010 48.434 50.043 20102011 44.076 45.540 20112012 39.717 41.036 20122013 35.359 36.533 Sumber : Data diolah, 2011. ICOR : Tingkat efisiensi penyerapan investasi I : Investasi subsektor perikanan tangkap Sumber nilai ICOR : Kajian Strategi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan PKSPL-IPB 2004. Investasi yang dibutuhkan oleh subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan adalah sebagian besar digunakan untuk perbaikan, pengelolaan, serta pengembangan sarana dan prasarana Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan. Perbaikan sarana dan prasarana pelabuhan dapat memberikan pemasukan bagi sektor lain seperti sektor industri dalam pengadaan material yang diperlukan untuk perbaikan sarana serta sektor jasa terkait dengan distribusi air bagi penunjang kegiatan di lingkungan pelabuhan.

6.6 Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kota Pekalongan