Latar Belakang The Role Capture Fisheries Subsector in Regional Development and Superior Captured Product of Pekalongan City.

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan subsektor perikanan tangkap diharapkan dapat meningkatkan produksi, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan nelayan dan meningkatkan perekonomian daerah. Satu daerah yang potensial untuk upaya pembangunan subsektor perikanan tangkap adalah Kota Pekalongan. Kota Pekalongan terletak di Pantai Utara Jawa pada posisi 6 50’42”- 6 55’44” LS dan 109 37’55”-109 42’19” BT. Kota Pekalongan memiliki panjang pantai 10,5 km dan kedalaman perairan laut berkisar antara 6-50 m. Di Kota Pekalongan terdapat sebuah Pelabuhan Perikanan Nusantara yang merupakan pusat dari kegiatan perikanan tangkap BPS Pekalongan 2006. Jenis unit penangkapan ikan yang banyak mendaratkan ikannya di PPN Pekalongan pada tahun 2009 adalah purse seine, berjumlah 146 unit dengan hasil tangkapan sebesar 92 dari total produksi ikan di PPN Pekalongan. Sekitar 8 produksi lainnya adalah dihasilkan dari alat tangkap gillnet yang berjumlah 116 unit PPN Pekalongan 2010 Kondisi perekonomian suatu daerah dapat tercermin dari total produksi barang dan jasa yang dihasilkan dari aktivitas ekonomi. Hal ini tergambar dalam besaran nilai PDRB-nya. Berdasarkan data BPS Kota Pekalongan 2008, kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kota Pekalongan adalah besar, yaitu sebesar Rp126.112.070,00 atau sebesar 6,68 dari total nilai PDRB Kota Pekalongan sebesar Rp1.887.853.700,00. Nilai produksi perikanan tangkap PPN Pekalongan telah menyumbang produksi ikan laut atau hasil tangkapan paling banyak bagi Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data selama tujuh tahun terakhir, tahun 2003-2009, rata-rata produksi perikanan per tahun sebesar 57.409.699 kg atau 27,45 dari rata-rata total produksi provinsi sebesar 209.149.881 kg. Rata-rata nilai produksi perikanan per tahun sebesar Rp155.960.341.518,00 atau 25,93 dari rata-rata nilai produksi perikanan per tahun sebesar Rp601.533.336.744,00. Hal tersebut dapat menjadi dasar untuk mengembangkan subsektor perikanan tangkap agar dapat memberikan kontribusi yang lebih baik lagi terhadap pembangunan daerah Kota Pekalongan. Di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan juga terdapat komoditas hasil tangkapan unggulan yang dapat dijadikan komoditas kunci untuk pengembangan perikanan tangkap dan perekonomian Kota Pekalongan. Nilai jual yang besar dari komoditas unggulan dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan kontribusi pada perekonomian Kota Pekalongan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui peran subsektor perikanan tangkap terhadap pembangunan daerah dan komoditas hasil tangkapan unggulan yang ada di Kota Pekalongan. Selanjutnya, dapat dilihat besar kontribusi dan peran subsektor perikanan tangkap terhadap perekonomian di Kota Pekalongan dan jenis komoditas hasil tangkapan unggulan yang dapat dikembangkan dan dijadikan sebagai komoditas basis pada subsektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pemerintah setempat dalam merumuskan strategi pengembangan yang tepat bagi subsektor perikanan tangkap dalam berkontribusi terhadap pembangunan Kota Pekalongan.

1.2 Perumusan Masalah