pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan Tahun 2009 yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya
yakni sebesar 4,78, sedangkan pada tahun 2008 laju pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan sebesar 3,73.
Pekalongan merupakan suatu wilayah yang memiliki sektor-sektor yang selalu berkoordinasi dan berjalan dengan baik, baik dari sektor pemerintahan,
politik maupun ekonomi. Indikator yang dapat digunakan untuk melihat peningkatan tersebut diantaranya adalah Produk Domestik Regional Bruto
PDRB, PDRB per kapita, perubahan dan laju perekonomian Kota Pekalongan.
6.2.1 PDRB dan PDRB per kapita
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang ditimbulkan oleh berbagai sektor atau lapangan uasaha yang melakukan
kegiatan usahanya di suatu daerah tertentu tanpa memperhatikan pemilikan atas faktor produksi. Data statistik PDRB berguna untuk memperhitungkan tingkat
pertumbuhan ekonomi regional baik secara menyeluruh maupun sektoral. Nilai PDRB Kota Pekalongan menurut lapangan usaha atas dasar harga
konstan tahun 2000 dari tahun 2003-2009 cenderung meningkat. Pada Tabel 19, dapat dilihat nilai PDRB tahun 2003 adalah sebesar Rp1.574.763.630.000,00,
mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar Rp1.978.085.980.000,00. Nilai PDRB sektor pertanian dan perikanan mengalami penurunan pada periode 2003-
2009, demikian juga dengan nilai PDRB subsektor perikanan tangkap. Secara rinci perkembangan PDRB Kota Pekalongan dapat dilihat dalam Tabel 19.
Pada tahun
2009 PDRB
Kota Pekalongan
berjumlah Rp1.978.085.980.000,00. Kontribusi sektor perikanan terhadap sektor pertanian di
Kota Pekalongan mencapai 71,34. Persentase kontribusi sektor perikanan terhadap sektor pertanian PDRB Kota Pekalongan pada tahun 2009 dapat dilihat
pada Gambar 14.
Tabel 19 PDRB Kota Pekalongan menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 2000 tahun 2003-2009 juta rupiah
No Lapangan
Tahun Usaha
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 1
Sektor pertanian 223.317,00
247,901.00 220.482,44
196.939,56 183.003,98
171.591,09 165.803,04
a.Tanaman bahan
makanan 17.654,00
21,602.00 17.343,83
18.912,10 18.964,65
20.181,73 20.680,86
b.Peternakan 20.623,00
20,871.00 20.491,11
19.888,17 22.717,32
25.297,29 26.836,67
c Perikanan 185.040,00
205,429.00 182.647,50
158.139,29 141.322,01
126.112,07 118.285,51
Perikanan tangkap
184.923,55 204,468.19
182.122,21 157.168,02
140.126,02 124.512,34
116.980,22 2
Lainnya 1.351.446,63
1,390,890.52 1.480.841,81
1.556.466,17 1.636.997,25
1.716.262,61 1.812.282,94
Total PDRB 1.574.763,63
1,638,791.52 1.701.324,25
1.753.405,73 1.820.001,23
1.887.853,70 1.978.085,98
Sumber : BPS Kota Pekalongan Tahun 2003-2009.
Gambar 14 Persentase nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB sektor pertanian Kota Pekalongan tahun 2009.
Berdasarkan Tabel 19, PDRB tertinggi terjadi pada tahun 2004, yaitu untuk sektor pertanian mencapai Rp247.901.000.000,00, sedangkan sektor
perikanan mencapai Rp205.429.000.000,00 atau 82,86 dari sektor pertanian. PDRB dari subsektor perikanan tangkap pada tahun 2004 mencapai
Rp204.468.190.000,00 atau 82,47 dari sektor pertanian atau 99,53 dari sektor perikanan. Nilai PDRB sektor pertanian dan perikanan, serta subsektor perikanan
tangkap pada tahun 2004 dibandingkan dengan sektor lain adalah yang tertinggi selama periode 2003-2009 dan pada tahun 2005 hingga tahun 2009 terus
mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2005 terjadi kenaikan
12.47 16.19
71.34 Tanam an bahan m akanan
Pet ernakan Per ikanan
harga BBM yang menyebabkan banyak nelayan Kota Pekalongan yang berhenti melaut. Berkurangnya jumlah nelayan yang beroperasi sangat mempengaruhi
jumlah hasil tangkapan Kota Pekalongan, sehingga tahun 2005 nilai PDRB subsektor perikanan tangkap mengalami penurunan hingga sekarang. Model
persamaan linear yang didapatkan ddari grafik hubungan tahun dan PDRB subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan adalah y = -14491x + 21657. Hal
ini diartikan bahwa PDRB subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan setiap tahunnya mengalami penurunan sebesar 14.491 satuan. Kecenderungan
perkembangan PDRB tersebut dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Nilai PDRB subsektor perikanan tangkap atas dasar harga konstan tahun 2000 tahun 2003-2009.
Pendapatan per kapita merupakan pendapatan per tahun yang diterima oleh masing-masing penduduk. Nilai PDRB per kapita Kota Pekalongan tiap tahun
mengalami peningkatan. Nilai PDRB per kapita di Kota Pekalongan pada tahun 2003 mencapai 5,96 juta rupiah per jiwa. Nilai ini meningkat pada tahun 2009
menjadi 7,16 juta rupiah per jiwa. Nilai PDRB per kapita Kota Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 20.
y = -14491x + 216577 50000
100000 150000
200000 250000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009
N ila
i P
D R
B P
e ri
k a
n a
n
T a
n g
k a
p K
o ta
P e
k a
lo n
g a
n
Tahun
Tabel 20 Nilai PDRB per kapita Kota Pekalongan Tahun 2003-2009 menurut lapangan usaha Tahun 2000
Tahun PDRB
Juta Rupiah Jumlah penduduk
Jiwa PDRB Per Kapita
Juta Rupiah per Jiwa 2003
1,574,763.63 264,217
5.96
2004
1,638,791.52 264,932
6.19
2005 1,701,324.25
267,574 6.36
2006
1,753,405.73 268,470
6.53
2007 1,820,001.23
271,990 6.69
2008
1,887,853.70 273,911
6.89
2009 1,978,085.98
276,158 7.16
Sumber : Pekalongan dalam angka 2009.
6.2.2 Laju Pertumbuhan