Kapal Perahu Alat Tangkap

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perikanan Tangkap

Menurut Undang-Undang Nomor. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, yang dimaksud dengan perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkunganya, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau pengumpulan binatang dan tanaman air, baik di laut maupun di perairan umum, secara bebas. Kegiatan ini dibedakan dengan perikanan budidaya, pada perikanan tangkap, binatang atau tanaman air masih belum merupakan milik seseorang sebelum binatang atau tanaman air tersebut ditangkap atau dikumpulkan, sedangkan pada perikanan budidaya, komoditas tersebut telah merupakan milik seseorang atau kelompok yang melakukan budidaya tersebut. Menurut Monintja 1989, perikanan tangkap terdiri atas beberapa komponen. Komponen utama dari perikanan tangkap purse seine dan gillnet adalah unit penangkapan ikan, terdiri atas : 1 perahukapal; 2 alat tangkap; 3 tenaga kerjanelayan.

2.1.1 Kapal Perahu

Menurut Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, bahwa kapal perikanan adalah kapal, perahu atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian atau eksplorasi perikanan. Kapal perikanan merupakan salah satu faktor penting di antara komponen armada penangkapan ikan dan termasuk modal yang ditanamkan dalam usaha penangkapan ikan. Menurut Fyson 1985, kapal perikanan adalah kapal yang khusus dimaksudkan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan ukuran, rancang bangun, kapasitas muat, akomodasi, mesin dan berbagai perlengkapan yang semuanya disesuaikan dengan fungsi dalam rencana operasi. Menurut Subani dan Barus 1989, kapal purse seine umumnya merupakan kapal kayu berukuran 10-150 GT, sedangkan kapal gillnet berukuran 1-5 GT.

2.1.2 Alat Tangkap

Salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan operasi penangkapan ikan adalah alat tangkap. Alat tangkap paling dominan yang berbasis operasi penangkapan ikan di Kota Pekalongan adalah purse seine dan gillnet PPN Pekalongan 2010 1 Purse seine Purse seine merupakan alat tangkap yang aktif, karena dalam operasionalnya kapal melakukan pelingkaran jaring terhadap target tangkapan lalu bagian bawah jaring dikerucutkan dengan menarik purse line. Ikan yang tertangkap di dalam jaring tidak dapat meloloskan diri baik dari bagian samping maupun dari bagian bawah Nomura 1981. von Brandt 2005 mengemukakan bahwa purse seine terdiri atas badan jaring, selvedge, kantong bunt, tali ris atas floatline, tali ris bawah leadline, pemberat dan pelampung, serta cincin-cincin yang menggantung pada bagian bawah jaring yang tersusun pada tali kolor purse line. Menurut Subani dan Barus 1989, purse seine disebut juga pukat cincin, karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin-cincin pada pinggir jaring tempat tali kerut purse line dimasukkan ke dalamnya. Fungsi cincin dan tali kerut ini penting, terutama pada waktu pengoperasian jaring. Adanya tali kerut tersebut menyebabkan jaring yang asalnya tidak berkantong akan membentuk kantong pada akhir operasi penangkapan ikan. von Brandt 2005 menggolongkan purse seine Gambar 1 ke dalam surrounding net . Pengelompokan tersebut karena purse seine memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan lampara dan ring net yang termasuk ke dalam kelompok ini juga. Lampara dan ring net memiliki tali ris atas yang lebih panjang dari tali ris bawah, sedangkan purse seine memiliki tali ris atas yang lebih pendek dari tali ris bawahnya. Gambar 1 Alat tangkap pukat cincin. Sumber : von Brandt 2005 Bentuk, ukuran dan bahan yang digunakan untuk purse seine bervariasi. Variasi bentuk dan ukuran purse seine bergantung pada ukuran kapal dan waktu operasi penangkapan ikan. Menurut Sadhori 1985, purse seine dibedakan berdasarkan empat bagian besar, yaitu berdasarkan : 1 Bentuk jaring utama, dibedakan menjadi a Persegi atau segiempat b Trapesium atau potongan c Lekuk; 2 Jumlah kapal yang digunakan pada waktu operasi penangkapan ikan, dibedakan menjadi a Sistem satu kapal one boat system b Sistem dua kapal two boat system; 3 Spesies ikan yang menjadi tujuan penangkapan ikan, dibedakan menjadi a Purse seine tuna b Purse seine layang c purse seine kembung; 4 Waktu operasi yang digunakan, dibedakan menjadi a Purse seine siang hari b Purse seine malam hari 2 Gillnet Jaring insang atau gillnet merupakan suatu alat penangkapan ikan dari jaring yang berbentuk empat persegi panjang. Alat tangkap ini dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris atas dan tali ris bawah. Gillnet memiliki jumlah mesh depth lebih sedikit dari jumlah mesh pada arah panjang jaring, sehingga lebar atau tinggi jaring lebih pendek dari panjangnya. Ukuran mata jaring sama pada seluruh badan jaring yang disesuaikan dengan sasaran ikan yang ditangkap, sehingga gillnet sering dianggap sebagai alat tangkap yang selektif Ayodhyoa 1981. Menurut Subani dan Barus 1989, jaring insang diklasifikasikan dalam lima kelompok, yaitu: 1 Jaring insang hanyut drift gillnet Dalam pengoperasiannya jaring insang ini dihanyutkan mengikuti atau searah dengan jalannya arus. Pelaksanaan operasi penangkapan ikan dapat dilakukan baik di dasar perairan maupun di bawah lapisan permukaan air, 2 Jaring insang labuh set gillnets Jaring insang ini dioperasikan dengan cara dilabuh di dasar, lapisan tengah maupun di bawah lapisan atas, bergantung pada atau dapat diatur melalui tali yang menghubungkan pelampung dan pemberat yang dipasang pada ujung terluar bawah dari jaring, 3 Jaring insang karang coral reef gillnets Jaring insang ini digunakan untuk menangkap udang karang. Berbeda dengan jaring insang labuh lainnya, jaring insang karang tidak dilengkapi dengan tali ris bawah, namun ada juga yang memakai tali ris bawah, 4 Jaring insang lingkar encircling gillnets Jaring insang lingkar merupakan jaring insang yang cara pengoperasiannya dilingkarkan pada sasaran tertentu, yaitu kawanan ikan yang sebelumnya dikumpulkan melalui alat bantu sinar lampu, 5 Jaring tiga lapis trammel net Jaring insang ini memiliki beberapa sebutan, antara lain jaring gondrong, jaring tilek, jaring kantong dan jaring ciker. Seperti namanya, jaring insang ini terdiri atas tiga lapis, yaitu dua lapis yang di luar atau outer net mempunyai ukuran mata yang lebih besar, sedangkan lembaran jaring yang di tengah atau inner net mempunyai ukuran mata lebih kecil dan dipasang lebih longgar. Jaring insang dioperasikan dengan tujuan menghadang ruaya gerombolan ikan. Pengoperasian alat tangkap ini dapat dilakukan di dasar perairan, lapisan tengah maupun lapisan atas. Ikan yang tertangkap pada jaring insang umumnya karena terjerat gilled pada mata jaring di bagian belakang penutup insang, atau terpuntal entangled pada mata jaring, baik untuk jaring insang yang hanya terdiri atas satu lapis, dua lapis maupun tiga lapis jaring Subani dan Barus 1989. Konstruksi alat tangkap jaring insang dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Alat tangkap gillnet. Sumber : Sainsbury 1986

2.1.3 Nelayan