digunakan, mulai dari persiapan sebelum melaut, pada saat operasi dan melakukan perawatan. ABK bertugas mengoperasikan alat tangkap, mulai dari setting hingga
hauling.
6.1.1.4 Hasil tangkapan
Jenis ikan yang ditangkap oleh nelayan purse seine Pekalongan adalah ikan tongkol Euthynnus spp, tenggiri Scomberomerus commersoni, layang,
Rastrelliger sp., selar Caranx leptolepis dan lemuru Clupea longiceps. Ikan yang tertangkap disimpan sementara di dalam tempat penyimpanan dengan diberi
es agar tetap segar. Hasil tangkapan purse seine Kota Pekalongan tidak selalu didaratkan di TPI Pekalongan. Pada kondisi tertentu hasil tangkapan didaratkan di
pelabuhan-pelabuhan yang letaknya dekat dengan daerah penangkapan ikan.
6.1.1.5 Daerah dan musim penangkapan ikan
Daerah penangkapan ikan atau fishing ground yang menjadi tujuan nelayan purse seine Kota Pekalongan adalah Perairan Karimunjawa, Laut Jawa,
Selat Karimata, Selat Makasar, Perairan di utara Nusa Tenggara Barat dan Laut Cina Selatan. Nelayan Kota Pekalongan disetiap musim selalu melakukan operasi
penangkapan ikan menuju ke lokasi-lokasi tersebut. Musim puncak penangkapan ikan terjadi pada bulan Maret hingga Juni, sedangkan musim paling sedikit ikan
atau paceklik terjadi di bulan Januari- Februari. Daerah penangkapan ikan purse seine dapat dilihat pada Lampiran 1.
6.1.2 Unit penangkapan jaring insang
Unit penangkapan ikan gillnet terdiri atas alat penangkapan ikan, kapal ikan dan nelayan. Komponen tersebut saling berkaitan dalam suatu kegiatan
operasi penangkapan ikan.
6.1.2.1 Alat Tangkap
Jaring insang hanyut merupakan unit penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan tenggiri dan ikan tongkol. Alat tangkap ini biasa disebut
oleh penduduk Pekalongan adalah jaring nilon. Bahan pembuat untuk alat tangkap
ini adalah nilon monofilament dengan panjang jaring 1.750 m, tinggi 15 m dan meshsize 4 inci. Konstruksi alat penangkapan ikan drift gillnet Kota Pekalongan
dapat dilihat pada Gambar 10. Metode pengoperasian alat tangkap drift gillnet Pekalongan adalah
mencari tempat keberadaan ikan ketika sampai di fishing ground, kemudian nelayan melakukan setting, yaitu menurunkan jaring di lokasi penangkapan ikan,
setting dilakukan selama 1 jam. Drifting dilakukan selama kurang lebih 4-5 jam dan kemudian dilakukan proses hauling atau pengangkatan jaring ke atas kapal,
hauling berlangsung selama selama 1 jam. Setiap satu trip pengoperasian drift gillnet biasanya dilakukan selama 10 hari, namun terdapat beberapa nelayan yang
mengoperasikan drift gillnet hingga 15 hari, dengan melakukan sekali setting dan hauling setiap harinya.
Jaring insang dasar merupakan unit penangkapan ikan yang digunakan untuk menangkap ikan demersal, yaitu manyung dan bawal hitam. Penduduk Kota
Pekalongan menyebut alat tangkap ini sama halnya dengan menyebut alat tangkap jaring insang hanyut, yaitu dengan sebutan jaring nilon. Bahan pembuat untuk alat
tangkap ini sama dengan bahan pembuat alat tangkap jaring insang hanyut, yaitu nilon monofilament dengan panjang jaring 1.750 m, lebar 15 m dan meshsize 4
inci. Konstruksi alat penangkapan ikan bottom gillnet Kota Pekalongan dapat
dilihat pada Gambar 10. Metode pengoperasian alat tangkap gillnet Pekalongan adalah mencari
tempat keberadaan ikan ketika sampai di fishing ground, kemudian nelayan melakukan setting, yaitu menurunkan jaring di lokasi penangkapan ikan, setting
dilakukan selama 1 jam. Pemasangan alat ke dasar perairan selama 1 jam. Selanjutnya jaring didiamkan selama kurang lebih 4-5 jam dan kemudian
dilakukan proses hauling atau pengangkatan jaring ke atas kapal, hauling berlangsung selama selama 1-2 jam. Setiap satu trip pengoperasian bottom gillnet
biasanya dilakukan selama 10 hari, namun terdapat beberapa nelayan yang mengoperasikan bottom gillnet hingga 15 hari, dengan melakukan sekali setting
dan hauling setiap harinya.
Gambar 10 Alat tangkap gillnet Kota Pekalongan.
6.1.2.2 Kapal
Kapal gillnet Pekalongan dibuat dari kayu jati Tectona grandis berbobot 27 GT. Kapal yang digunakan memiliki dimensi panjang L 14,65 m, lebar B
6,15 m dan dalam D 1,35 m. Tenaga penggerak yang digunakan adalah mesin inboard berkekuatan 80 PK. Bahan bakar yang digunakan dalam pengoperasian
kapal adalah solar dan untuk genset menggunakan bensin. Gambar kapal gillnet Kota Pekalongan dapat dilihat pada Lampiran 3.
Drift Gillnet
Bottom Gillnet
6.1.2.3 Nelayan
Nelayan gillnet Pekalongan untuk setiap trip penangkapan ikan berjumlah 12-15 orang, terdiri atas seorang nakhoda, seorang fishing master, dua orang juru
mesin dan nelayan lainnya sebagai anak buah kapal. Nelayan yang bertindak sebagai nakhoda pada kapal gillnet Kota Pekalongan umumnya memiliki
pengalaman lebih besar dalam melakukan operasi penangkapan bila dibandingkan dengan nelayan yang bertindak sebagai fishing master, juru mesin maupun anak
buah kapal. Nakhoda kapal bertugas mengemudikan kapal selama kegiatan operasi penangkapan ikan. Fishing master bertugas menentukan daerah
penangkapan dan keberadaan ikan. Juru mesin bertanggungjawab atas mesin yang digunakan, mulai dari persiapan sebelum melaut, pada saat operasi dan melakukan
perawatan. ABK bertugas mengoperasikan alat tangkap, mulai dari setting hingga hauling.
6.1.2.4 Hasil tangkapan
Jenis ikan yang tertangkap drift gillnet Pekalongan adalah ikan tongkol Euthynnus spp dan tenggiri Scomberomerus commersoni. Jenis ikan yang
tertangkap bottom gillnet Kota Pekalongan adalah ikan bawal hitam Formio niger dan manyung Arius sp. Hasil tangkapan disimpan sementara di dalam
tempat penyimpanan dan diberi es agar tetap segar. Hasil tangkapan akan dijemput oleh kapal pengangkut ikan untuk diangkut dan didaratkan di PPN
Pekalongan.
6.1.2.5 Daerah dan musim penangkapan ikan
Daerah penangkapan ikan atau fishing ground yang menjadi tujuan nelayan gillnet Kota Pekalongan adalah Perairan Karimunjawa dan sekitar Laut
Jawa. Daerah penangkapan ini menjadi pilihan nelayan gillnet karena lokasinya yang tidak terlalu jauh dari PPN Pekalongan, sehingga dapat menghemat BBM
dan dapat lebih efektif bagi kapal pengangkut dalam menjemput hasil tangkapan. Musim puncak penangkapan ikan terjadi pada bulan Oktober-November,
sedangkan musim paling sedikit ikan atau paceklik terjadi di bulan Januari- Februari. Daerah penangkapan ikan gillnet dapat dilihat pada Lampiran 1.
6.1.3 Produktivitas subsektor perikanan tangkap Kota Pekalongan