57
4.2. Elemen Rantai Pasok Mangga Gedong Gincu
Rantai pasok produk pertanian lebih kompleks dari rantai pasok pada umumnya karena : produk pertanian bersifat mudah rusak, tergantung iklim dan
musim, dan bentuk serta ukuran hasil panen bervariasi. Elemen yang diperhatikan dalam rantai pasok meliputi fasilitas, fungsi, dan aktifitas Ma
’arif dan Tanjung, 2003. Elemen dalam rantai pasok mangga gedong gincu untuk ekspor
digambarkan pada Gambar 12.
Elemen Rantai Pasok Mangga Gedong Gincu Untuk Ekspor
Fasilitas Fungsi
Aktifitas 1. Kebun mangga
2. Gudang penampungan hasil panen milik gapoktan
3. Gudang dan packing house milik eksportir
1. Petani manggaKTB 2. Gapoktan
3. Eksportir 4. Konsumen luar Negeri
1. Pemanenan 2. Pengumpulan dan
penampungan hasil panen 3. Pembersihan, sortasi I
pengemasan dan penimbangan 4. Pengiriman ke gudang
eksportir 5. Sortasi II dan grading
6. Pelabelan buah, pembungkusan, pengemasan, dan
penimbangan 7. Pelabelan kemasan dan
peletizing 8. pengiriman ekspor.
Gambar 12. Elemen dalam rantai pasok mangga gedong gincu pada tingkat eksportir
4.2.1. Fasilitas
Fasilitas yang diperlukan dalam rantai pasok mangga gedong gincu di tingkat eksportir adalah kebun mangga sebagai pabrik yang memproduksi mangga
gedong gincu, gudang milik gapoktan tempat penampungan hasil panen, dan gudang eksportir yang juga berfungsi sebagai packing house.
4.2.2. Fungsi
Fungsi produksi dan distribusi mangga gedong gincu dari kebun ke konsumen dilakukan oleh pelaku rantai pasok mangga gedong gincu. Jika
58 ditelusuri dari hasil penelitian Eryani 1999 tentang pemasaran mangga gedong
gincu di Kabupaten Cirebon, maka akan diperoleh berbagai pola saluran pemasaran mangga gedong gincu di Kabupaten Cirebon Gambar 13.
Petani Pedagag
pengumpul kecil
Pedagang di pasar
induk Pedagang
pengecer di wilayah
Cirebon Konsumen
di wilayah Cirebon
Pedagang pengecer di
luar wilayah
Cirebon Konsumen
di luar Cirebon
Petani Pedagang
pengumpul besar
Pedagang pengumpul
besar
Petani Pedagang
di pasar induk
Pedagang pengecer di
luar wilayah
Cirebon Konsumen
di luar Cirebon
Pedagang pengumpul
besar Konsumen
di luar Cirebon
Petani Pedagag
pengumpul kecil
Pedagang pengumpul
besar
Petani Supermarket
Konsumen Supermarket
Konsumen luar negeri
Petani Pedagag
pengumpul kecil
Pedagang pengumpul
besar Ekportir
Pedagang pengumpul
besar Petani
Konsumen luar negeri
Ekportir Pedagang
pengumpul besar
Pedagang pengecer di
wilayah Cirebon
Konsumen di wilayah
Cirebon
Pola 1 Cara bayar : tunai
Grade B : Rp 14.000kg Grade C : Rp 6000-7000kg
Pola 2 Cara bayar : tunai
Grade B : Rp 14.000kg Grade C : Rp 6000-7000kg
Pola 4 Cara bayar : DP
Grade A : Rp 17.000kg Grade B : Rp 15.000kg
Pola 5 Cara bayar : DP
Grade A : Rp 20.000kg Grade B : Rp 17.000kg
Pola 6 Cara bayar : tunda
Grade A : Rp 20.000kg Grade B : Rp 17.000kg
Pola 7 Cara bayar : tunda
Grade A
Petani Pedagang
di pasar induk
Pedagang pengecer di
luar wilayah
Cirebon Konsumen
di luar Cirebon
Pedagang pengumpul
besar
Pola 3 Cara bayar : DP
Grade A : Rp 17.000kg Grade B : Rp 15.000kg
Pedagag pengumpul
kecil
Pola 8 Cara bayar : tunda
Grade A
Gambar 13. Berbagai pola saluran pemasaran mangga gedong gincu di wilayah Cirebon diolah kembali dari hasil penelitian Eryani, 1999
Umumnya, petani mangga gedong gincu melakukan sendiri kegiatan pemanenan dan pengangkutan. Pada saat jumlah mangga gedong gincu sedikit,
sedangkan permintaan dan harga jual tinggi, maka pengangkutan dari kebun ke lokasi pengumpulan dilakukan oleh pedagang pengumpul. Pada kondisi tersebut,
resiko dan biaya tranportasi akan ditanggung oleh pedagang pengumpul. Volume rata-rata yang mampu petani penuhi adalah 0,2 ton per 2 hari. Harga yang
diterima petani ditentukan oleh mutu mangga gedong gincu yang dihasilkan
59 petani tersebut. Bagi petani yang sudah menerapkan GAPSOP dan serangkaian
tindakan pascapanen pembersihan, sortasi, dan grading, akan mendapatkan harga yang lebih baik.
Pedagang pengumpul terdiri dari pedagang pengumpul kecil dan pedagang pengumpul besar. Pedagang pengumpul kecil merupakan pedagang pengumpul di
desa atau kecamatan yang mempunyai informasi lokasi kebun petani mangga gedong gincu yang siap panen dan harga mangga gedong gincu di wilayah
Cirebon. Pedagang pengumpul kecil akan mencari sampel mangga gedong gincu untuk ditawarkan ke pedagang pengumpul besar dan akan memperoleh komisi
dari petani sebesar 5 – 10 dari jumlah penjualan mangga gedong gincu yang
berhasil ditawarkan ke pedagang pengumpul besar. Pedagang pengumpul besar adalah pedagang yang menampung mangga gedong gincu untuk dijual ke
pedagang pengecer, pedagang pasar induk, supermarket atau eksportir. Pada penelitian ini, pedagang pengumpul besar direpresentasikan oleh Gapoktan
Samimulya Desa Sedong Lor Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon. Volume rata-rata mangga gedong gincu yang mampu dijual oleh Gapoktan Samimulya
adalah 1 ton per hari. Pedagang pengecer terdiri dari pedagang pengecer di wilayah Cirebon dan
di luar Cirebon. Pedagang pengecer di wilayah Cirebon adalah pihak yang membeli mangga gedong gincu dari pedagang pengumpul besar yang kemudian
menjualnya kembali ke konsumen, sedangkan pedagang pengecer di luar wilayah Cirebon adalah pihak yang membeli mangga gedong gincu dari pedagang pasar
induk yang kemudian menjualnya kembali ke konsumen di luar wilayah Cirebon. Rata-rata jumlah mangga gedong gincu yang dibeli pedagang pengecer adalah
kurang lebih 0,03 ton per hari. Pedagang di pasar induk adalah pedagang yang berdomisili di luar wilayah
Cirebon. Rata-rata volume penjualan mangga gedong gincu di pedagang pasar induk adalah 1-5 ton per hari. Pedagang supermarket adalah pedagang yang
membeli mangga gedong gincu dari pedagang pengumpul besar untuk dijual kembali ke konsumen akhir. Rata-rata volume penjualan mangga gedong gincu di
supermarket adalah 0,4 ton per 2 minggu.
60 Eksportir adalah pedagang yang membeli mangga gedong gincu dari
pengumpul besar untuk dijual kembali ke pasar luar negeri. Antara eksportir dan pedagang pengumpul besar melakukan perjanjian kontrak berdasarkan volume
mangga gedong gincu yang sanggup dipenuhi oleh pedagang pengumpul besar dalam suatu periode kontrak yang disepakati.
Pada penelitian ini, rantai pasok yang diamati adalah rantai pasok mangga gedong gincu di tingkat eksportir yang dilihat dari sisi sistem persediaan mangga
gedong untuk ekspor. Pemasok direpresentasikan oleh petani dan gapoktan yaitu gapoktan di Desa Sedong Lor Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon. Perusahaan
direpresentasikan oleh eksportir yang merupakan pedagang besar di Kabupaten Cirebon. Pelanggan akhir direpresentasikan oleh importir. Rantai pasok mangga
gedong gincu untuk ekspor dapat dilihat pada Gambar 14.
Petani KTB
Gapoktan Pengecer
Konsumen dalam negeri
Pedagang besar Eksportir
Importir
Keterangan : Arus produk
Arus kasuang Arus informasi
Gambar 14. Rantai pasok mangga gedong gincu untuk ekspor Mangga gedong gincu dipesan eksportir dari gapoktan yang sudah terikat
kontrak untuk menyediakan pesanan eksportir mangga gincu selama periode musim panen. Gapoktan akan mengirim pesanan ke gudang eksportir di hari yang
sama dengan hari pemetikan. Eksportir akan mengirim buah ke konsumen luar negeri di malam hari dengan menggunakan angkutan udara. Pengiriman dilakukan
malam hari untuk mengurangi kerusakan akibat suhu yang panas dalam kemasaan. Pada lokasi penelitian ini, Gapoktan Samimulya adalah satu-satunya
gapoktan di Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon. Dalam Gapoktan Samimulya terdapat 11 KTB yaitu Sri Makmur, Sukamulya, Samoja, Makmur Jaya,
Sugihmurti, Pakembaran, Datar Indah, Astana, Barokah, dan Cikondang Indah. Selain menjadi pemasok mangga gedong gincu untuk eksportir, Gapoktan
Samimulya juga menjual mangga gedong gincu untuk pasar di wilayah Cirebon
61 dan di luar wilayah Cirebon. Gapoktan Samimulya memperoleh pasokan mangga
gedong gincu dari petani mangga yang sudah menerapkan GAPSOP pada kebun mangganya. Tidak semua petani dalam KTB telah menerapkan GAPSOP. Di
kecamatan Sedong, baru 10 petani dari berbagai KTB yang kebunnya mendapatkan nomor registrasi dari Departemen Pertanian karena sudah
menerapkan GAPSOP Lampiran 4. Persyaratan importir, mangga gedong gincu yang dikirim haruslah berasal dari kebun yang sudah menerapkan GAPSOP. Saat
ini, baru KTB Sukamulya yang memasok mangga gedong gincu ekspor untuk Gapoktan Samimulya.
Eksportir pada penelitian ini adalah salah satu pedagang besar mangga yang sejak tahun 2007 sudah mengekspor mangga gedong gincu dari Cirebon ke
berbagai negara meliputi : Arab Saudi, Bahrein, Kuwait, Hongkong, Singapura, Malaysia, Dubai, Qatar, Homan, dan Ukraina. Selain mengirim mangga gedong
gincu untuk pasar luar negeri, eksportir juga menjual mangga gedong gincu untuk pasar dalam negeri. Hal tersebut, dilakukan eksportir untuk menghindari kerugian
akibat rusaknya mangga gedong gincu di gudang persediaannya. Sebagai buah tropis klimakterik, mangga gedong gincu mempunyai umur simpan terbatas dan
mudah mengalami kerusakan di sepanjang rantai pasoknya. Negara importir menginginkan mangga gedong gincu yang dipetik pada tingkat kematangan
80-85. Pada suhu ruang, mangga dengan tingkat kematangan 80-85 mempunyai umur simpan 6 hari, sehingga buah harus segera dikeluarkan dari
gudang persediaan sebelum rusak untuk menghindari kerugian.
4.2.3. Aktifitas
Dalam SOP mangga gedong gincu Kabupaten Cirebon yang dikeluarkan oleh Deptan tahun 2005, aktifitas pada sepanjang rantai pasok mangga gedong
gincu meliputi : pemanenan, pengumpulan di gudang, sortasi, grading, pelabelan, pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian. Aktifitas pemilihan dan
penyimpanan belum banyak dilakukan petani mangga gedong gincu. Pemilihan, penyimpanan dan aktifitas pascapanen lainnya banyak dilakukan tengkulak,
pedagang pengumpul, dan pedagang antar kota. Pemilihan dilakukan berdasarkan: cacat, tua, dan sesuai ukuran yang diinginkan. Kemudian