Model Persediaan Untuk Produk Perishable

44 product. Diawali oleh penelitian Within 1957 terhadap produk berkaitan dengan fashion yang mengalami penurunan nilai deteriorating di akhir periode penyimpanan yang ditetapkan. Kemudian, Ghare dan Schrader 1963, mengamati bahwa produk tertentu menyusut berdasarkan waktu dengan proporsi yang dapat didekati dengan fungsi eksponensial sehingga diperoleh model persediaan untuk produk yang rusakmembusuk secara eksponensial. Sejak itu, dilakukan penelitian tentang sistem persediaan untuk produk yang mengalami penurunan kualitas deteriorating inventory system seperti yang dijelaskan dalam Nahmias 1982, Rafaat 1991, Greenberg et al 1993, Heng et al 1991, Hariga dan Becherouf 1994, Wee dan Shum 1999, Ravichandram 1995, Nandakumar dan Morton 1993, serta Liu dan Lian 1999. Khusus untuk produk segar misalnya buah segar, sayuran segar, dikategorikan dalam model persediaan dengan umur tidak tetap random lifetime karena tidak dapat diketahui pasti kapan tepatnya saat terjadi pembusukan atau kerusakan sehingga umur simpannya tidak dapat ditentukan terlebih dahulu secara pasti. Beberapa penelitian mengenai model persediaan dengan umur tidak tetap random lifetime antara lain Liu dan Yang 1999. Berbagai literatur telah menjelaskan tentang sistem persediaan perishable, namun kebanyakan dari model-model tersebut memperlakukan produk segar sebagai kasus perishable khusus dengan kecepatan deteriorasi tetap dan tidak membusuk sebelum tanggal kadaluarsanya. Belum banyak penelitian yang secara khusus membahas tentang produk segar sebagai kasus dalam sistem persediaan perishable product. Demikian juga, penelitian yang memperhatikan aspek freshness sebagai parameter mutu kritis pada sistem persediaan produk segar hasil pertanian, masih sangat terbatas. Umumnya, penelitian sistem persediaan perishable product mengkategorikan produk segar hasil pertanian ke dalam kategori deteriorasi secara umum yaitu random lifetime dan dengan utilitas tidak membusuk non-decaying. Bai dan Kendall 2008, menyusun model keputusan menggunakan teknik Generalized Reduced Gradient GRG untuk menentukan jumlah pemajangan produk segar hasil pertanian di rak-rak swalayan dengan memperhatikan aspek freshness. Model Bai dan Kendall 2008 mengunakan 45 asumsi bahwa kondisi freshness produk segar hasil pertanian menurun secara eksponensial. Produk segar hasil pertanian, misal : sayuran, buah, daging segar mempunyai umur hidup yang relatif sangat singkat very short lifetime sehingga untuk memperpanjang umur simpannya perlu dilakukan beberapa perlakuan pascapanen dalam sistem persediaannya. Penelitian ini, mengintegrasikan aspek teknologi perlakuan pascapanen yaitu berupa penyimpanan dingin pada sistem persediaan buah mangga gedong gincu yang mungkin dapat berpengaruh pada performa pemenuhan pesanan mangga gedong gincu. Posisi penelitian yang dilakukan dapat dilihat dari berbagai sisi, yaitu: 1 persediaan, 2 produksi, 3 analisis numerik, 4 teknik heuristik 5 teknik lain meta heuristik, algoritma genetika, GRG algorithm, goal programing, 6 umur simpan dipengaruhi waktu probabilistik, 7 umur simpan tetap deterministik, 8 fixed demand, 9 random demand 10 freshness penurunan mutu, 11 waktu kadaluarsarusak, 12 susut bobot selama penyimpanan, dan 13 umur simpan karena input teknologi pascapanen yang dapat dilihat pada Tabel 5. Penelitian ini mengembangkan model yaitu model persediaan 1 yang disusun menggunakan metode analisis numerik 3 terhadap produk segar yang umur simpannya bersifat probabilistik 6 dengan memperhatikan aspek freshness yaitu penurunan mutu 10, susut bobot selama penyimpanan 12, dan umur simpan akibat adanya input teknologi pascapanen 13. Model memperhatikan umur simpan produk dalam persediaan sebagai suatu hal yang bersifat probabilistik yang dipengaruhi penurunan mutu secara terus menerus sepanjang periode penyimpanan mengikuti pola eksponensial. 46 Tabel 5. Posisi Penelitian Yang Dilaksanakan No. Peneliti cakupan Metode Umur simpan Demand Pertimbangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Indrianti et al 2001 √ √ √ √ √ √ 2. Chande et al 2003 √ √ √ 3. Yadavalli and Schoor 2004 √ 4. Gulrer dan Ozkaya 2006 √ √ √ √ 5. Lawrence et al 2006 √ √ 6. Panda et al 2008 √ √ √ 7. Bai et al 2008 √ √ √ 8. Bai dan Kendall 2008 √ √ √ √ √ √ 9. Rajurkar dan Jain 2009 √ √ 10. Manica et al 2009 √ √ √ 11. Broekmeulen dan Donselaar 2009 √ √

12. Penelitian yang

dilaksanakan √ √ √ √ √ √ Keterangan : Ruang lingkup : 1 persediaan, 2 produksi Metode : 3 analisis numerik, 4 teknik heuristik 5 teknik lain meta heuristik, algoritma genetika, GRG algorithm, goal programing Umur simpan : 6 umur simpan dipengaruhi waktu probabilistik, 7 umur simpan tetap deterministik Demand : 8 fixed demand, 9 random demand Pertimbangan : 10 freshness penurunan mutu, 11 waktu kadaluarsarusak, 12 susut bobot selama penyimpanan, dan 13 umur simpan karena input teknologi pascapanen 47