61 dan di luar wilayah Cirebon. Gapoktan Samimulya memperoleh pasokan mangga
gedong gincu dari petani mangga yang sudah menerapkan GAPSOP pada kebun mangganya. Tidak semua petani dalam KTB telah menerapkan GAPSOP. Di
kecamatan Sedong, baru 10 petani dari berbagai KTB yang kebunnya mendapatkan nomor registrasi dari Departemen Pertanian karena sudah
menerapkan GAPSOP Lampiran 4. Persyaratan importir, mangga gedong gincu yang dikirim haruslah berasal dari kebun yang sudah menerapkan GAPSOP. Saat
ini, baru KTB Sukamulya yang memasok mangga gedong gincu ekspor untuk Gapoktan Samimulya.
Eksportir pada penelitian ini adalah salah satu pedagang besar mangga yang sejak tahun 2007 sudah mengekspor mangga gedong gincu dari Cirebon ke
berbagai negara meliputi : Arab Saudi, Bahrein, Kuwait, Hongkong, Singapura, Malaysia, Dubai, Qatar, Homan, dan Ukraina. Selain mengirim mangga gedong
gincu untuk pasar luar negeri, eksportir juga menjual mangga gedong gincu untuk pasar dalam negeri. Hal tersebut, dilakukan eksportir untuk menghindari kerugian
akibat rusaknya mangga gedong gincu di gudang persediaannya. Sebagai buah tropis klimakterik, mangga gedong gincu mempunyai umur simpan terbatas dan
mudah mengalami kerusakan di sepanjang rantai pasoknya. Negara importir menginginkan mangga gedong gincu yang dipetik pada tingkat kematangan
80-85. Pada suhu ruang, mangga dengan tingkat kematangan 80-85 mempunyai umur simpan 6 hari, sehingga buah harus segera dikeluarkan dari
gudang persediaan sebelum rusak untuk menghindari kerugian.
4.2.3. Aktifitas
Dalam SOP mangga gedong gincu Kabupaten Cirebon yang dikeluarkan oleh Deptan tahun 2005, aktifitas pada sepanjang rantai pasok mangga gedong
gincu meliputi : pemanenan, pengumpulan di gudang, sortasi, grading, pelabelan, pengemasan, penyimpanan, dan pendistribusian. Aktifitas pemilihan dan
penyimpanan belum banyak dilakukan petani mangga gedong gincu. Pemilihan, penyimpanan dan aktifitas pascapanen lainnya banyak dilakukan tengkulak,
pedagang pengumpul, dan pedagang antar kota. Pemilihan dilakukan berdasarkan: cacat, tua, dan sesuai ukuran yang diinginkan. Kemudian
62 dikumpulkan dalam keranjang atau wadah penyimpanan sampai adanya transaksi
pemasaran ke konsumen .
Petani mangga gedong gincu yang telah menerapkan SOP selain melakukan aktifitas pemanenan dan pengumpulan, juga melakukan
aktifitas sortasi, grading, dan distribusi. Daftar penerapan SOP oleh petani SOP di Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada
penelitian ini, aktifitas pada sepanjang rantai pasok mangga gedong gincu untuk ekspor Gambar 15 meliputi :
1. Pemanenan. Pemanenan adalah pemisahan buah dari tanaman induknya. Pemanenan
yang benar dan pada tingkat kematangan yang sesuai akan mempengaruhi kualitas mangga. Umumnya, mangga gedong gincu dipetik saat buah telah
memenuhi ciri-ciri tua optimal yaitu adanya lapisan lilin buah, bentuk buah sudah padat penuh terutama bagian ujung, bila buah diketuk menghasilkan
nada tinggi, buah akan melayang bila dimasukkan ke dalam air, tangkai buah kering, dan warna kulit kuning kemerahan pada ujungnya. Akan lebih baik jika
dipetik matang di pohon sehingga warna kemerahan terlihat bagus dan rasa pun lebih manis.
Musim panen mangga gedong gincu adalah Oktober sampai Desember. Petani melakukan pemanenan disesuaikan dengan harga dan permintaan. Di
luar waktu panen raya, petani memanen buah saat berumur 100 hsbm tingkat kematangan 70 karena saat tersebut harga mangga tua optimal rata-rata
Rp 12.500 hingga Rp 15.000 per kg. Saat puncak panen raya Nopember, mangga dengan tingkat kematangan 70 harganya rendah Rp 6.000
– 7.000 per kg dibanding mangga yang dipanen dengan tingkat kematangan 80-85
Rp 15.000 per kg. Di luar waktu panen raya, petani hanya akan memanen mangga gedong gincu pada umur buah 100-120 hsbm tingkat kematangan
80-85 jika ada pesanan dari pembeli karena pemanenan pada umur tersebut sangat beresiko yaitu umur simpan buah sangat pendek dan resiko jumlah buah
yang terserang lalat buah semakin besar. Pemanenan saat musim hujan, mengakibatkan buah rentan terkena hujan dan penyakit akibat air hujan
sehingga buah akan cepat busuk.
63
Grade B dan C Pemanenan
Pembersihan, sortasi, pengemasan,
penimbangan Pengumpulan dan
penampungan hasil panen
Pengiriman ke gudang eksportir
sortasi dan grading di gudang eksportir
Pelabelan buah, pembungkusan,
pengemasan, penimbangan
Pelabelan kemasan, paletizing
Pengiriman ekspor Pasar dalam negeri
Tidak Layak Jual
Layak Jual
Grade A
Gambar 15. Aktifitas di sepanjang rantai pasok mangga gedong gincu untuk ekspor
Rata-rata harga mangga gedong gincu berdasarkan tingkat kematangan di tingkat petani di Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Rata-Rata Harga Dalam Rupiah Per Kg Mangga Gedong Gincu Berdasarkan Tingkat Kematangan di Tingkat Petani di Kecamatan
Sedong Kabupaten Cirebon Tahun 2011
No. Musim panen
Sortir Tanpa sortir
70 80
70 80
1. Awal panen raya Oktober 10.000
25.000 6.000
10.000 2. Puncak panen raya Nopember
6.000 15.000
2.500 8.000
3. Akhir panen raya Desember 8.000
20.000 4.000
10.000
64 Pemanenan pada tingkat kematangan 80-85 dilakukan secara berkala 1- 2 hari
sekali. Hal ini karena, masa kematangan antara satu buah dengan buah lain baik dalam satu pohon maupun pohon lain berada dalam waktu yang tidak bersamaan.
Khusus mangga gedong gincu untuk ekspor, mangga dipetik saat umur buah 100 – 120 hsbm 80-85, yaitu lekukan ujung buah ratahampir hilang, lapisan lilin
mulai menebal pada permukaan buah, cabang tangkai buah telah kering, bentuk buah padat penuh terutama pada bagian ujung buah, buah tidak runcing dapat
duduk, bila dimasukkan ke dalam air akan melayang, bila buah diketok sudah berbunyi nyaring, rasa manis segar total padatan terlarut 17-19
o
brix, tingkat kekerasan 15kgm
2
, dan warna kulit buah hijau dengan pangkal kemerahan. Kriteria petik mangga gedong gincu berdasarkan umur dan warna kulit buah dapat
dilihat pada Tabel 12 dan Lampiran 5. Tabel 12. Kriteria Petik Mangga Gedong Gincu Berdasarkan Umur Dan
Warna Kulit Buah
Tingkat kematangan
Umur buah hsbm
Warna kulit buah Rasa buah
70 90-100
Seluruh bagian buah masih berwarna hijau
Asam segar 80
95-100 Bagian atas ujung
buah berwarna hijau tua dengan pangkal
buah berwarna orange Manis-asam
segar
85 110-120
Bagian atas ujung buah berwarna hijau
tua dengan pangkal buah berwarna merah
Manis segar
95 siap konsumsi
125 Bagian ujung dan
tengah buah berwarna kuning dengan
pangkal buah berwarna merah
Manis segar
100 over ripe
130 Bagian ujung dan
tengah buah berwarna kuning kemarahan
dengan pangkal buah berwarna merah
Manis segar
Sumber : Deptan 2005 Pemanenan dilakukan oleh petani, pedagang pengumpul, pedagang antar
kota atau tenaga upahan. Pemanenan di wilayah Cirebon dilakukan pada pagi
65 pukul 06.00 - 10.00 atau sore pukul 14.00 - 17.00 tergantung cuaca dan
sesuai keperluan. Untuk keperluan ekspor, mangga gedong gincu dipanen pada pagi hari dengan tujuan mangga gedong gincu dapat diangkut ke gudang
eksportir di hari yang sama dengan hari pemanenan. Mangga gedong gincu bisa dipanen saat berusia 3 tahun, namun biasanya buah yang dihasilkan masih
sekitar 2-3 ton per panen. Setelah usianya 5 tahun, buah yang dihasilkan mencapai 4 ton per panen.
Berdasarkan SOP mangga gedong gincu Kabupaten Cirebon Lampiran 13, buah dipanen harus dengan menyisakan tangkai sepanjang 10 cm supaya
tidak terjadi penyebaran getah. Namun, praktik tersebut belum sepenuhnya dijalankan karena masih ada buah yang dipanen dengan tidak menyisakan
tangkai. Panjang tangkai yang disisakan pun bervariasi antara 2-10 cm. Petani menyisakan tangkai hanya pada buah yang dapat dijangkau dengan tangan.
Buah yang tidak terjangkau dengan tangan, dipanen menggunakan alat petik yang disebut ―caduk’ yaitu semacam tongkat yang ujungnya terbuat dari besi
yang dilengkapi jala Gambar 16 . Pemakaian ―caduk‖ mengakibatkan buah
beresiko terkena benturan, getah buah, dan luka yang akan mempengaruhi mutu dan harga jual di tingkat petani. Seyogyanya, tenaga petik menggunakan
tangga segitiga untuk mencapai buah yang letaknya tinggi sehingga dapat menggunakan gunting sebagai alat petik. Pemetikan dengan gunting dapat
memungkinkan tenaga pemetikan mengatur panjang tangkai buah yang disisakan.
a. Alat petik ―caduk‖
b. Pemetikan menggunakan ―caduk‖
Gambar 16. Alat petik ―caduk‖ dan cara petik mangga gedong gincu di
Kecamatan Sedong