Class I QUALITY TOLERANCES .1
RINGKASAN
HERFIANI RIZKIA. Pengembangan Sistem Persediaan Dalam Rantai Pasok Mangga Gedong Gincu
. Dibimbing oleh : MACHFUD, ERIYATNO, dan SUTRISNO.
Kendala utama dalam sistem persediaan untuk komoditas hasil pertanian adalah umur simpan. Umumnya, model-model persediaan yang dibangun dalam
sistem persediaan mengasumsikan bahwa produk memiliki umur simpan tidak terbatas sehingga dapat disimpan selama-lamanya untuk memenuhi permintaan di
masa datang. Kenyataannya, produk mempunyai umur simpan terbatas karena mengalami perubahan dalam penyimpanan akibat penurunan mutu, kerusakan
dan keusangan obsolescence. Untuk produk hasil pertanian, selain aspek musiman dan kamba, aspek mudah rusak perishable menjadi faktor penting
dalam sistem persediaan komoditas hasil pertanian. Khusus untuk produk segar, misalnya buah segar, aspek penurunan mutu dan susut bobot yag menunjukkan
tingkat kesegaran freshness merupakan parameter mutu kritis yang dijadikan pertimbangan dalam mempertahankan mutunya.
Mangga gedong gincu merupakan salah satu produk yang termasuk dalam klasifikasi produk yang tidak tahan lama dalam penyimpanan perishable
product, dimana akan terjadi penurunan mutu dalam waktu tertentu. Setelah dipanen, buah mangga tetap melakukan kegiatan metaboliknya seperti respirasi
dan transpirasi yang dapat menyebabkan perubahan fisikokimia buah pascapanen, seperti proses pematangan, pembentukan aroma dan kemanisan, pelunakan daging
buah dan penurunan nilai mutu. Kondisi tersebut memerlukan kebijakan yang tepat untuk mendukung sistem persediaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem persediaan dalam rantai pasok mangga gedong gincu. Manfaat penelitian ini adalah : dapat
digunakan oleh pedagang buah mangga gedong gincu untuk menentukan jumlah persediaan dengan memperhatikan aspek penurunan mutu buah segar selama
penyimpanan, Model yang dihasilkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam menyusun model persediaan buah segar dengan
memperhatikan aspek perishable produk segar hasil pertanian yaitu terhadap parameter freshness yang direpresentasikan oleh penurunan mutu dan susut bobot
selama penyimpanan. Penelitian dilakukan pada lingkup persediaan di tingkat eksportir dalam rantai satu pemasok, satu eksportir, dan satu importir. Sistem
persediaan dimodelkan menggunakan model matematika. Anggota rantai pasok mangga gedong gincu di tingkat eksportir terdiri dari petani yang tergabung dalam
Kelompok Tani Buah KTB, gapoktan, dan eksportir. Eksportir melakukan pemesanan mangga gedong gincu ke gapoktan yang telah terikat kontrak
kerjasama dengan eksportir untuk menyediakan pesanan eksportir selama periode musim panen Oktober-Desember. Gapoktan berfungsi sebagai gudang
penampungan sementara hasil panen dari kebun petani yang tergabung dalam KTB yang kebunnya telah terdaftar penerapan GAPSOP, sedangkan eksportir
berfungsi sebagai gudang penyimpanan persediaan sebelum diekspor. Eksportir mengekspor mangga gedong gincu 2-3 kali seminggu dengan kapasitas
4 ton per sekali kirim.