3. 4. Manfaat K3 3. 5. Pengendalian K3

3. Mengembangkan Prosedur Manajemen Keselamatan Kerja Pendekatan sistem yang esensi adalah menetapkan sistem komunikasi secara teratur dan tindak lanjut pada setiap kecelakaan pegawai. Kemudian mengadakan penelitian terhadap penyebab terjadinya kecelakaan dan mempertimbangkan kebijakan yang telah ditetapkan untuk diadakan perubahan seperlunya sesuai dengan keperluan pada saat itu. 4. Menjadikan Keselamatan Kerja sebagai Bagian Tujuan Kerja Membuat kartu penilaian keselamatan kerja. Setiap kesalahan yang dilakukan pegawai dicatat oleh pengawas dan dipertanggungjawabkan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian prestasi kerja pegawai yang bersangkutan. 5. Melatih Pegawai-Pegawai dan Pengawasan dalam Manajemen Keselamatan Kerja Melatih pegawai-pegawai untuk menggunakan peralatan kerja dengan baik. Begitu pula pegawai-pegawai dilatih untuk dapat menggunakan alat pengaman jika terjadi kecelakaan ditempat kerja.

2. 3. 4. Manfaat K3

Manfaat K3 Arep dan Tanjung, 2004 adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Ekonomis : a. berkurangnya kecelakaan dan sakit karena kerja. b. mencegah hilangnya investasi fisik dan investasi sumber daya manusia. c. meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja yang nyaman dan aman, serta motivasi kerja yang meningkat. 2. Manfaat Psikologis a. meningkatkan kepuasan kerja. b. kepuasan kerja tersebut akan meningkatkan motivasi kerja dan selanjutnya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. c. perusahaan akan merasa bangga bahwa telah ikut serta dalam melaksanakan program pemerintah dan ikut serta dalam pembangunan nasional dan citra baik perusahaan akan meningkat.

2. 3. 5. Pengendalian K3

Tahapan Kontrol Bahaya : Pemaparan Tinggi Monitoring periodi k tidak ya ya tidak ya tidak ya tidak ya Gambar 2. Diagram tahapan kontrol bahaya Santoso, 2004 Upaya-upaya Pengendalian : 1. Prosesi isolasi 2. Pemasangan lokal exhauster 3. Ventilasi umum 4. Pemakaian alat pelindung diri APD 5. Ketatarumahtanggaan prusahaan 6. Pengadaan fasilitas saniter Bahaya Dikontrol Bahaya Diantisipasi Bahaya Dievaluasi Bahaya Dieliminasi Bahaya Diisolasi Bahaya Dikontrol dengan Enginering Bahaya Dikontrol dengan Cara Administratif Program APD 7. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan berkala 8. Pelatihanpenyuluhan kepada seluruh karyawan 9. Kontrol administrasi Hirarki Pengendalian : 1. Eliminasi 2. Substitusi 3. Pengendalian rekayasa 4. Pengendalian administratif 5. Alat pelindung diri APD Usaha-usaha yang diperlukan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja menurut Mangkunegara 2001 adalah sebagai berikut : 1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kebakaran dan peledakan. 2 Memberikan peralatan perlindungan diri untuk pegawai yang bekerja pada lingkungan yang menggunakan peralatan yang berbahaya. 3. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan, serta mencegah kebisingan. 4. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit. 5 Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan kerja. 6. Menciptakan suasana kerja yang menggairahkan semangat kerja pegawai. 2. 3. 6. Landasan Hukum K3 Dasar-dasar hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di Indonesia telah banyak diterbitkan baik dalam bentuk Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri dan Surat Edaran Sugeng, 2005, sebagai berikut : 1. Undang-undang Ketenagakerjaan No. 132003 2. UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dan 2 3. Undang-undang Keselamatan Kerja No. 11997 4. Undang-undang tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. 31992 5. Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No.141993 6. Keputusan Presiden Penyakit yang timbul Karena Hubungan Kerja No. 221993 7. Peraturan Menteri Perburuhan tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja No. 71964 8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam penyelenggaraan Keselamatan Kerja No. 21980 9. Peraturan MenteriTenaga Kerja tentang Kewajiban melaporkan Penyakit Akibat Kerja No. 11981 10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja tentang Pelayanan Kesehatan Kerja No. 31982 11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja tentang NAB faktor fisika di tempat kerja No. 511999 12. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Tentang NAB faktor kimia di udara lingkungan kerja No. 11997

2. 4. Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Keamanan Kerja Dan Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT. Sinar Oleochemichal Internasional (SOCI) Mas Medan

11 143 212

Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Ecogreen Oleochemicals Medan Plant

2 54 109

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. OTSUKA INDONESIA

0 16 2

Hubungan antara sikap karyawan terhadap penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan produktivitas karyawan PT Toyotetsu Corporation

4 20 131

Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor)

1 11 7

Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus : Bagian Pengolahan Ptpn VIII Gunung Mas, Bogor)

1 13 106

Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di PT DyStar Colours Indonesia

0 6 189

Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terhadap Kinerja Karyawan Divisi Engineering PT XYZ.

5 13 176

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

20 124 133

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. GAMATEX CIMAHI.

1 3 58