4. Kontrol terhadap Lingkungan Kerja Kontrol lingkungan kerja bertujuan untuk melindungi karyawan
dari bahaya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi dan menciptakan kondisi atau lingkungan kerja yang aman dan
nyaman. 5. Inspeksi dan Disiplin
Inspeksi dan disiplin adalah pengawasan terhadap lingkungan kerja dan perilaku karyawan.
6. Peningkatan Kesadaran K3 Peningkatan kesadaran K3 merupakan usaha perusahaan dalam
mensukseskan program K3. Adanya komitmen yang kuat dan perhatian yang besar dari manajemen perusahaan dapat
memotivasi karyawan untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja.
b. Industrial Clinical Psychology terdiri dari dua faktor, yaitu : 1. Konseling
Pembimbingan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kembali motivasi kerja karyawan setelah diketahui adanya
penurunan produktivitas dari karyawan tersebut. 2. Employee Assistance Program
Pembimbingan secara insentif yang dilakukan untuk menangani berbagai macam masalah yang dihadapi karyawan terutama
yang berhubungan dengan perilaku karyawan.
2. 3. 3. Sistem Manajemen K3
Sistem manajemen K3 SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
kegiatan perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko Santoso, 2004. Hal tersebut untuk mencapai
lingkungan kerja yang aman, efisien, dan produktif. Sistem model manajemen K3 dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Sistem model manajemen K3 Santoso, 2004
Menurut Mangkunegara 2004, pendekatan sistem pada manajemen K3 dimulai dengan mempertimbangkan tujuan keselamatan kerja, teknik,
dan peralatan yang digunakan, proses produk, dan perencanaan tempat kerja. Tujuan keselamatan harus diintegrasikan dengan bagian dari setiap
manajemen dan pengawasan kerja. Menurut George S. Odiorne dalam Mangkunegara 2004 mengemukakan bahwa sistem pada manajemen K3
mencakup: 1. Penetapan Indikator Sistem
Tahap dasar dalam mengimplementasi sistem keselamatan kerja adalah menetapkan
metode untuk
mengukur pengaruh
pelaksanaan keselamatan kerja, kesehatan, dan kesejahteraan pegawai. Statistik
kecelakaan harus dijadikan pedoman dan dibandingkan dengan organisasi lainnya. Efektivitas dari sistem dapat diukur dan
kecenderungan-kecenderungannya dapat diidentifikasikan. Indikator- indikator tersebut merupakan kriterian untuk tujuan keselamatan kerja.
2. Melibatkan Para Pengawas dalam Sistem Pelaporan Bilamana terjadi kecelakaan harus dilaporkan kepada pengawas
langsung dari bagian kerusakan dan laporan harus pula mengidentifikasi kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan. Hal ini agar pengawas
tersebut dapat mudah mengadakan perbaikan dan mengadakan upaya preventif untuk masa selanjutnya.
Komitmen dan
kebijaksanaan
Perencanaan
Pelaksanaan Pengukuran
Peninjauan ulang dan peningkatan
manajemen Peningkatan
berkelanjutan
3. Mengembangkan Prosedur Manajemen Keselamatan Kerja Pendekatan sistem yang esensi adalah menetapkan sistem komunikasi
secara teratur dan tindak lanjut pada setiap kecelakaan pegawai. Kemudian mengadakan penelitian terhadap penyebab terjadinya
kecelakaan dan mempertimbangkan kebijakan yang telah ditetapkan untuk diadakan perubahan seperlunya sesuai dengan keperluan pada
saat itu. 4. Menjadikan Keselamatan Kerja sebagai Bagian Tujuan Kerja
Membuat kartu penilaian keselamatan kerja. Setiap kesalahan yang dilakukan pegawai dicatat oleh pengawas dan dipertanggungjawabkan
sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian prestasi kerja pegawai yang bersangkutan.
5. Melatih Pegawai-Pegawai dan Pengawasan dalam Manajemen Keselamatan Kerja
Melatih pegawai-pegawai untuk menggunakan peralatan kerja dengan baik. Begitu pula pegawai-pegawai dilatih untuk dapat menggunakan
alat pengaman jika terjadi kecelakaan ditempat kerja.
2. 3. 4. Manfaat K3