Musim Hujan Musim Hujan Musim Hujan

Gambar 6 Mata pencaharian penduduk Desa Omu data diolah Gambar 5 dan Gambar 6 menunjukkan ketergantungan masyarakat di kedua desa terhadap alam karena sebagian besar mata pencaharian dengan mengelola sumber daya alam dan lingkungan sekitar. Perubahan cuaca secara ekstrim menimbulkan berbagai dampak terhadap pola hidup masyarakat di kedua desa tersebut.

6.3.2 Musim Hujan

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya pergeseran dan menyingkatnya musim hujan. Hujan tidak bisa lagi diprediksi waktu dan intensitasnya. Hujan yang terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya bencana. Hal ini berdampak pada masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dan berbukit-bukit seperti masyarakat di Desa Toro dan Desa Omu yang tinggal di sekitar Taman Nasional Lore Lindu TNLL. Walaupun berada si sekitar kawasan taman nasional yang kondisi tutupan lahannya relatif terjaga, ternyata bencana banjir dan longsor tetap saja terjadi. Bencana banjir dan longsor beresiko terhadap pertanian masyarakat Desa Toro yang berada di kaki bukit. Peningkatan curah hujan dengan intensitas yang tinggi pada tahun 1998 menyebabkan gagal panen padi masyarakat. Hal ini disebabkan karena terendamnya sawah milik masyarakat akibat curah hujan yang tinggi. Tahun 2010 hujan yang terjadi sepanjang tahun tidak hanya menyebabkan bencana banjir bagi masyarakat Desa Toro. Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya longsor di beberapa tempat yang merusak sawah milik masyarakat. Hujan dengan 97.11 Petaniburuh tani Gambar 6 Mata pencaharian penduduk Desa Omu data diolah Gambar 5 dan Gambar 6 menunjukkan ketergantungan masyarakat di kedua desa terhadap alam karena sebagian besar mata pencaharian dengan mengelola sumber daya alam dan lingkungan sekitar. Perubahan cuaca secara ekstrim menimbulkan berbagai dampak terhadap pola hidup masyarakat di kedua desa tersebut.

6.3.2 Musim Hujan

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya pergeseran dan menyingkatnya musim hujan. Hujan tidak bisa lagi diprediksi waktu dan intensitasnya. Hujan yang terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya bencana. Hal ini berdampak pada masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dan berbukit-bukit seperti masyarakat di Desa Toro dan Desa Omu yang tinggal di sekitar Taman Nasional Lore Lindu TNLL. Walaupun berada si sekitar kawasan taman nasional yang kondisi tutupan lahannya relatif terjaga, ternyata bencana banjir dan longsor tetap saja terjadi. Bencana banjir dan longsor beresiko terhadap pertanian masyarakat Desa Toro yang berada di kaki bukit. Peningkatan curah hujan dengan intensitas yang tinggi pada tahun 1998 menyebabkan gagal panen padi masyarakat. Hal ini disebabkan karena terendamnya sawah milik masyarakat akibat curah hujan yang tinggi. Tahun 2010 hujan yang terjadi sepanjang tahun tidak hanya menyebabkan bencana banjir bagi masyarakat Desa Toro. Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya longsor di beberapa tempat yang merusak sawah milik masyarakat. Hujan dengan 97.11 0.94 0.88 1.00 0.06 Petaniburuh tani PNS Pegawai Swasta Pengusaha PolriTNI Gambar 6 Mata pencaharian penduduk Desa Omu data diolah Gambar 5 dan Gambar 6 menunjukkan ketergantungan masyarakat di kedua desa terhadap alam karena sebagian besar mata pencaharian dengan mengelola sumber daya alam dan lingkungan sekitar. Perubahan cuaca secara ekstrim menimbulkan berbagai dampak terhadap pola hidup masyarakat di kedua desa tersebut.

6.3.2 Musim Hujan

Perubahan iklim menyebabkan terjadinya pergeseran dan menyingkatnya musim hujan. Hujan tidak bisa lagi diprediksi waktu dan intensitasnya. Hujan yang terjadi secara tiba-tiba dengan intensitas yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya bencana. Hal ini berdampak pada masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dan berbukit-bukit seperti masyarakat di Desa Toro dan Desa Omu yang tinggal di sekitar Taman Nasional Lore Lindu TNLL. Walaupun berada si sekitar kawasan taman nasional yang kondisi tutupan lahannya relatif terjaga, ternyata bencana banjir dan longsor tetap saja terjadi. Bencana banjir dan longsor beresiko terhadap pertanian masyarakat Desa Toro yang berada di kaki bukit. Peningkatan curah hujan dengan intensitas yang tinggi pada tahun 1998 menyebabkan gagal panen padi masyarakat. Hal ini disebabkan karena terendamnya sawah milik masyarakat akibat curah hujan yang tinggi. Tahun 2010 hujan yang terjadi sepanjang tahun tidak hanya menyebabkan bencana banjir bagi masyarakat Desa Toro. Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya longsor di beberapa tempat yang merusak sawah milik masyarakat. Hujan dengan 0.94 0.88 1.00 0.06 PolriTNI intensitas yang tinggi tidak hanya menyebabkan turunnya produksi padi bagi masyarakat. Hasil panen coklat yang dimiliki masyarakat sebagai tambahan penghasilan juga menurun hasilnya. Turunnya produksi padi dan coklat masyarakat diantisipasi dengan menanam tanaman palawija di sekitar tempat tinggal mereka seperti jagung Gambar 7. Gambar 7 Tanaman jagung sebagai antisipasi perubahan iklim. Pekerjaan sampingan juga dilakukan masyarakat sebagai antisipasi berkurangnya pendapatan seperti beternak sapi dan ayam serta menjadi buruh ternak dengan mencari rumput. Mencari rotan di sekitar hutan juga dilakukan masyarakat sebagai alternatif pendapatan. hujan yang tidak menentu tidak hanya menyebabkan banjir dan longsor bagi masyarakat Desa Toro. Akibat hujan yang tidak menentu menyebabkan banyaknya hama tikus yang menyerang sawah masyarakat. Menurut masyarakat hal ini disebabkan karena berkurangnya buah- buahan di hutan yang menjadi pakan tikus hutan sehingga tikus-tikus mencari makan di sawah-sawah milik masyarakat. Banjir dan longsor juga dialami masyarakat Desa Omu yang berada di sekitar Taman Nasional Lore Lindu dan di lewati sungai Omu. Desa Omu yang berada di kaki bukit dengan tingkat kecuraman yang tinggi menyebabkan Desa Omu rawan terkena bencana longsor dan banjir. Hujan yang turun lebih dari tiga jam di musim hujan membuat masyarkat Desa Omu bersiap untuk menyingkirkan tumpukan material berupa tanah atau lumpur dan kerikil yang menutupi badan jalan dan pemukiman mereka. Tahun 1999 dan tahun 2000 akibat curah hujan yang tinggi di hulu menyebabkan banjir sungai yang merusak pemukiman warga akibat meluapnya aliran sungai Omu. Curah hujan dengan intensitas tinggi juga menyebabkan terjadinya bencana longsor bagi masyarakat di Desa Omu seperti yang terjadi pada tahun 2000 dan tahun 2004. bencana longsor merusak sebagian rumah warga yang berada di kaki-kaki bukit Taman Nasional Lore Lindu TNLL. Curah hujan yang tinggi juga menyebabkan menurunnya produksi perkebunan seperti coklat dan kopra Gambar 8. pada kondisi normal satu pohon bisa menghasilkan 2 hingga 4 kilogram buah kakao matang, namun meningkatnya curah hujan menyebabkan 1 pohon kakako hanya menghasilkan sekitar 1 kilogram buah kakao matang. a b Gambar 8 a Buah kakao milik warga yang hampir masak, b Proses penjemuran biji kakao.

6.3.3 Musim Kemarau