Latar Belakang Dampak Perubahan Iklim dan Adaptasi Masyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan iklim merupakan salah satu isu lingkungan yang penyebabnya adalah pemanasan global. Pemanasan global adalah dampak dari terakumulasinya gas CO 2 di atmosfer sehingga menimbulkan efek Gas Rumah Kaca GRK yaitu peningkatan suhu udara bumi secara global Lestari 2011. Efek Gas Rumah Kaca itu sendiri diantaranya yaitu, karbon dioksida CO 2 , metana CH 4 , dan nitrous oksida N 2 O yang bersifat menahan radiasi inframerah yang dipancarkan oleh bumi di atmosfer, sehingga menyebabkan suhu bumi mengalami peningkatan Gintings 2003. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai luas hutan terbesar di dunia setelah Brazil dan Kongo. Laju deforestasi di Indonesia menurut Departemen Kehutanan 2007 mencapai 1,08 juta hektar per tahun. Deforestasi dan degradasi merupakan salah satu penyebab dari meningkatnya GRK karena menurut Brown 1997 hampir 50 dari biomassa vegetasi hutan tersusun atas unsur karbon. Meningkatnya emisi dan berkurangnya penyerapan menyebabkan tingkat GRK di atmosfer kini menjadi lebih tinggi dibandingkan yang pernah terjadi. Q n terg o vernmental Panel on Climate Change IPCC memperkirakan bahwa antara tahun 1750 dan tahun 2005 konsentrasi karbon dioksida CO 2 di atmosfer meningkat sekitar 280 ppm part per million menjadi 379 ppm per tahun dan meningkat terus dengan kecepatan 1,9 ppm per tahun UNDP 2007. Dampak perubahan iklim menurut United Nation Development Programme 2007, antara lain : a. Perubahan musim dan curah hujan b. Kejadian cuaca yang lebih ekstrim c. Kenaikan muka air laut d. Kenaikan suhu air laut e. Kenaikan suhu udara Perubahan iklim berdampak pada sumberdaya alam dan kehidupan masyarakat utamanya mereka yang penghidupannya bergantung pada sumberdaya alam Sylviani Niken 2010. Hasil penelitian Sylviani dan Niken 2010 mendapatkan fenomena perubahan musim yang perlahan maupun yang ekstrim memberikan dampak langsung pada masyarakat yang tinggal di pedalaman maupun di pesisir serta perubahan iklim yang menjadikan tekanan masyarakat terhadap hutan meningkat sehingga menimbulkan potensi konflik antara masyarakat dan institusi pengelola kawasanwilayah. Perubahan musim dan curah hujan berdampak buruk pada sistem pengelolaan sumberdaya alam sebagai sumber kehidupan. Dampak dari pergeseran musim yakni semakin singkatnya musim hujan namun dengan curah hujan yang lebih besar sehingga pola tanam juga akan mengalami pergeseran. Selain itu kerusakan pertanian terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi yang berdampak pada banjir dan tanah longsor serta angin. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat mengurangi produktivitas pertanian. Menurunnya hasil pertanian akan menurunkan pendapatan masyarakat yang berdampak pada berkurangnya kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Festiani 2011.

1.2 Perumusan Masalah