Curah Hujan Curah Hujan dan Temperatur Udara

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Persepsi Terhadap Perubahan Iklim

Responden penelitian secara umum merasakan terjadinya perubahan iklim yang terjadi. Responden merasakan gejala-gejala terjadinya pergeseran musim dan perubahan suhu yang terjadi selama beberapa tahun terkahir. Namun mereka belum mengerti istilah perubahan iklim. Hal ini disebabkan tingkat pendidikan respoden yang sebagian besar hanya lulus Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP. Masyarakat merasakan telah terjadinya pergeseran musim yang hujan dan musim kemarau serta perubahan lama musim hujan dan kemarau. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Azhari 1988 dalam Ramdhani 2011 bahwa pendidikan baik formal maupun non formal adalah sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Perubahan musim yang tidak menentu sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada jadwal penanaman padi. Masyarakat hanya mengikuti instruksi aparat desa mengenai jadwal tanam dan jadwal panen. Perubahan musim yang tidak menentu mengakibatkan menurunnya hasil panen karena cuaca yang tidak mendukung. Hal ini juga mengakibatkan masyarakat mudah terserang penyakit karena perubahan yang tidak menentu.

6.2 Curah Hujan dan Temperatur Udara

6.2.1 Curah Hujan

Hasil wawancara dengan masyarakat Desa Toro dan Desa Omu menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran musim dalam beberapa dekade terakhir. Curah hujan sebelum Tahun 1990 terjadi dengan intensitas yang tinggi pada bulan Oktober hingga bulan Februari. Walaupun pernah terjadi kemarau panjang pada tahun 1985 yang terjadi selama bulan Maret hingga bulan Desember. Periode setelah tahun 1990 hari hujan dengan intensitas tinggi mulai berkurang. Setelah Tahun 1991 hujan mulai terjadi sepanjang tahun walaupun dengan intensitas yang rendah. Intensitas curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan Desember, bulan April, bulan Mei dan bulan Juli. Musim hujan tidak lagi bisa diprediksi karena hujan turun sepanjang tahun atau 1 – 2 bulan saat musim kemarau. Hasil wawancara menunjukkan terjadinya musim pergeseran musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan yang dulu terjadi selama bulan Oktober hingga bulan Maret kini tidak dapat ditentukan lagi. Setelah tahun 2000 rata-rata hujan terjadi sepanjang tahun dengan waktu yang tidak dapat diprediksi. Perubahan kalender musim menurut masyarakat dapat dilihat pada Tabel 7 Tabel 7 Kalender musim dalam beberapa periode di kedua desa Tahun Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 1990-an xxx xxx xxx xx x xx xxx xxx 1990-an x x xx x xx xx xx xx x xx xx xx 2000-an x x x xx x x xx x x x x x Keterangan : xxx = Intensitas Tinggi xx = Intensitas Sedang x = Intensitas Rendah Terjadinya perubahan musim yang tidak dapat diprediksi oleh masyarakat tidak berbeda jauh dengan data curah hujan per bulan dan per tahun dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG stasiun Mutiara Palu. Terjadinya perubahan musim dari tahun 1991, tahun 2001 dan tahun 2010 Gambar 3. Tahun 1991 curah hujan tertinggi pada bulan Mei dan terendah pada bulan September. Tahun 2001 mulai terjadi perubahan musim dengan terjadinya hujan sepanjang tahun dimana curah hujan tertinggi terjadi pada bulan September, berbeda dengan tahun 1991 dimana tidak terjadi hujan pada bulan September. Tahun 2010 hujan dengan curah hujan tinggi terjadi sepanjang tahun, dapat dilihat bahwa rata-rata curah hujan tinggi sepanjang bulan April sampai bulan Oktober. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan musim hujan dan musim kemarau yang tidak menentu. Gambar 3 Curah Hujan Desa Toro dan Desa Omu BMKG 2011.

6.2.2 Temperatur Udara