Investasi Biaya Produksi Pendapatan Keuntungan Per Tahun Pertimbangan Usaha

32

4.3. Analisa Finansial

Analisa finansial bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana pendirian pabrik pemurnian dengan menggunakan asam sitrat di Kabupaten Buru. Suatu rancangan pabrik dianggap layak didirikan bila dapat beroperasi dalam kondisi yang memeberikan keuntungan. Analisis faktor financial pendirian pabrik pemurnian ini terdiri dari analisis biaya investasi, harga dan prakiraan penerimaan, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, titik impas BEP, dan kriteria-kriteria yang menentukan kelayakan investasi. Asumsi-asumsi yang digunakan pada analisa finansial ini adalah : - Home Industri - Harga Minyak Kayu Putih Kasar per kg = Rp 150.000,00 - Rendemen hasil pemurnian dengan menggunakan asam sitrat = 92 Kapasitas produksi sebanyak 50 kg per proses - Umur proyek = 10 tahun - Biaya pemeliharaan mesin dan peralatan per tahun dari harga = 5 - Nilai sisa mesin dari nilai awal = 10 - Harga asam sitrat per kg = Rp 30.000 - Biaya tenaga kerja = Rp 75.000 per proses - Frekuensi produksi = 2 kali dalam seminggu 96 kali dalam setahun - Umur ekonomis alat : 10 tahun - Pemasaran terjamin dengan proses pemurnian yang dilakukkan - Lama permunian = 5 jam sekali proses - Alat pemurnian yang digunakan terdiri dari pemanas, dan pengaduk bermotor yang dilengkapai dengan thermometer dan berkapasitas 100 kg. - Alat penyaring berupa poma vakum. - Harga jual produk Rp 300.000 kg

4.3.1. Investasi

- Alat pemurnian = Rp 7.000.000 - Pompa vakum = Rp 1.500.000 - Timbangan digital = Rp 500.000 - Instalasi listrik = Rp 500.000 - Instalasi air = Rp 500.000 Total investasi = Rp 10.000.000 33

4.3.2. Biaya Produksi

Tabel 7. Rincian Biaya Tetap Pemurnian Minyak Kayu Putih No Biaya Jumlah Biaya Satuan Rp Total harga Rp 1 Perawatan Peralatan 5 Alat Pemurnian 1 7.000.000 350.000 Pompa Vakum 1 1.500.000 75.000 Timbanagan Digital 1 500.000 25.000 Instalasi Listrik 1 500.000 25.000 Instalasi Air 1 500.000 25.000 2 Penyusutan Peralatan ekonomis 10 tahun, nilai sisa 10 Alat Pemurnian 1 7.000.000 700.000 Pompa Vakum 1 1.500.000 150.000 Timbanagan Digital 1 500.000 50.000 Instalasi Listrik 1 500.000 50.000 Instalasi Air 1 500.000 50.000 Total Biaya Tetap 1.500.000 Tabel 8. Rincian Biaya Variabel Pemurnian Minyak Kayu Putih No Biaya Jumlah Biaya Satuan Rp Total harga Rp 1 Minyak Kayu Putih Kasar crude oil 4,8 ton 150.000 720.000.000 2 Asam sitrat 48 kg 30.000 1.440.000 3 Listrik, oli,dll 1 500.000 500.000 4 Kertas Saring 1 rim 1.750.000 1.750.000 Total Biaya Variabel 720.369.000 Total biaya produksi : Rp 725.190.000

4.3.3. Pendapatan

Asumsi penggunaan minyak kayu putih kasar sebanyak 50 kg per proses. Proses pemurnian dilakukan sebanyak dua kali dalam satu minggu. Rendemen minyak hasil pemurnian sebanyak 92 sehingga minyak hasil pemurnian yang dihasilkan adalah sebanyak 46 kg per proses. Dalam satu bulan dilakukan proses pemurnian sebanyak 8 kali sehingga dalam setahun, minyak hasil pemurnian yang dihasilkan adalah sebanyak 4416 kg 4,4 ton per tahun. Pendapatan yang dihasilkan = 4416 kg x Rp 300.000 = Rp 1.324.800.000 34

4.3.4. Keuntungan Per Tahun

Keuntungan = Rp 1.324.800.000 - Rp 725.190.000 = Rp 599.610.000 Keuntungan bersih tahun pertama = Rp 599.610.000 - Rp 10.000.000 = Rp 589.610.000

4.3.5. Pertimbangan Usaha

4.3.5.1. Break Even Point BEP - BEP untuk harga produksi BEP = Rp 725.190.000 : 4416 = Rp 164.218,75 per kg Dengan produksi sebanyak 4416 kg, titik balik modal tercapai jika harga minyak kayu putih hasil pemurnian senilai Rp Rp 164.218,75. - BEP untuk volume produksi BEP = Rp 725.190.000 : Rp 300.000 = 2417,3 kg Dengan harga jual Rp 300.000, titik balik modal tercapai jika minyak kayu putih hasil pemurnian yang dihasilkan sebanyak 2417,3 kg. 4.3.5.2. BC Perbandingan Penerimaan Biaya BC = Rp 1.324.800.000 : Rp 725.190.000 = 1,83 Setiap penambahan biaya Rp 1 utnuk pemurnian minyak kayu putih, diperoleh penerimaan Rp 1,83. 4.3.5.3. Net Present Value NPV NPV = Rp 1.324.800.000 x 1 1 + 0,00028 = Rp 1.325.170.944 Dengan asumsi bunga bank 10 per tahun, penerimaan yang akan diperoleh 1 tahun kemudian senilai Rp 1.325.170.944. 35 V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan