Pemurnian Minyak dengan Adsorben
10
menyerap cahaya, dengan mengubah derajat ketidakjenuhannya atau melalui reaksi kimia yang dapat membentuk kompleks.
Proses pemurnian dapat mengurangi kandungan komponen-komponen lain yang tidak diinginkan, seperti asam lemak bebas, peroksida, dan hasil pemecahannya seperti
aldehida dan keton serta logam-logam transisi Habile et al. 1992. Menurut Boki et al. 1992, pengurangan kandungan senyawa-senyawa tersebut akan mengurangi proses
otooksidasi di dalam minyak karena senyawa-senyawa tersebut merupakan penginduksi proses otooksida.
Pemurnian minyak nabati telah banyak dilakukan dengan menggunakan berbagai jenis bahan pemurnian pada proses adsorbsi dan pengkelatan. Dua diantaranya adalah
dengan menggunakan asam sitrat dan bentonit. Pemucatan minyak kelapa sawit secara adsorpsi dengan lempeng alam yang dikombinasikan dengan silika lempung alam yang
dikombinasikan dengan silika sintetik mampu menurunkan kadar logam Cu 33, Fe 98, Pb 90 dan P 93 dalam minyak sawit Rossi et al. 2003. Siew et al. 1994
menyatakan bahwa kemampuan lempung dalam menghilangkan warna, fosfor dan besi dalam minyak sawit dapat ditingkatkan dengan penambahan silika sintetik. Rossi et al.
2001, menemukan bahwa lempung yang dicampur dengan silika sintetik dapat menghilangkan 20-50 karotenoid. Menurut Rohayati 1997, pemucatan dengan bentonit
2 efektif dilakukan untuk meningkatkan mutu minyak akar wangi sedangkan pemurnian minyak menggunakan bentonit 3 akan menghasilkan minyak dengan kejernihan dan
warna yang lebih baik dari pada menggunakan arang aktif, asam sitrat dan asam tartarat Marwati et al. 2005. Pada proses pemurnian minyak daun cengkeh dengan bentonit 1 sd
10 diketahui bahwa dengan peningkatan konsentrasi bentonit terjadi peningkatan kejernihan, kecerahan, dan warna minyak Marwati 2005.