15
dihunakan untuk pemurnian minyak atsiri. Konsentrasi yang digunakan untuk masing-masing bahan pemurnian tersebut adalah 2.
3.2.2. Penelitian Utama
Penelitian utama
dilakukan dengan
menggunakan kombinasi
konsentrasi bahan pemurnian yang menghasilkan persen transmisi tertinggi yang diperoleh dari penelitian pendahuluan yakni bentonit dan asam sitrat. Perlakuan
yang diberikan pada penelitian utama adalah kombinasi dua bahan pemurnian dengan konsentrasi tertentu yakni 0 tanpa bahan pemurnian, 1, 2, dan 3.
Pengamatan terhadap minyak hasil pemucatan meliputi rendemen yang diperoleh, analisa fisiko-kimia berdasarkan SNI MKP 2006 warna, bau, bobot jenis,
putaran optik, kelarutan dalam alkohol 70, indeks bias, dan kadar sineol dengan GC-MS, nilai kejernihan, dan kadar logam Lampiran 1.
3.2.3. Proses Pemurnian Minyak Kayu Putih
Secara umum, proses pemurnian minyak kayu putih pada penelitian pendahuluan dan utama sama gambar 2. Perbedaannya adalah pada
penggunaan jenis dan konsentrasi bahan adsorben dan pengkelat. Pada penelitian pendahuluan, jenis bahan pemurnian yang digunakan terdiri atas arang aktif,
bentonit, zeolit, asam sitrat, asam tartarat, adan EDTA dengan konsentrasi masing-masing bahan pemurnian yang digunakan adalah 2. Pada penelitian
utama, bahan pemurian yang digunakan adalah bentonit dan asam sitrat dengan konsentrasi yang digunakan adalah 0 tanpa bahan pemurnian, 1, 2, dan
3.
Minyak kayu putih sebanyak 50 ml dicampur dengan sejumlah bahan pemurnian yang sesuai dengan perlakuan ke dalam gelas erlenmeyer 100 ml.
Selanjutnya gelas dipasang pada shaker dengan suhu 55°C, untuk proses pengadukan selama 30 menit. Setelah itu, minyak disaring dengan kertas saring
setelah dingin. Ke dalam minyak hasil penyaringan ditambahkan natrium sulfat anhidrat untuk menyerap sisa air yang terdapat pada minyak, diaduk kembali
selama 15 menit dan disaring kembali dengan kertas saring sehingga dihasilkan minyak kayu putih hasil pemurnian.
16
Gambar 2. Prosedur Proses Pemurnian Minyak Kayu Putih Pemanasan dan Pengadukan
alat sha er bath dengan T=55°C dan t= 30’
Penyaringan I saringan manual dengan kertas saring dan corong penyaring
Analisa Mutu Minyak Minyak Kayu Putih Kasar
50 ml Arang Aktif, Bentonit, Zeolit, As.
Sitrat, As. Tartarat, dan EDTA kosentrasi masing-masing = 2
Penelitian Pendahuluan
Bentonit, dan As. Sitrat 0, 1, 2, dan 3
Penelitian Utama
Bahan pemurnian dan kotoran yang tertinggal di
kertas saring Na
2
SO
4
anhidrid 0,1 gr
Penyaringan II saringan manual dengan kertas saring dan corong penyaring
Pengadukan tanpa pemanasan dengan menggunakan shaker t= 15 menit
Na
2
SO
4
anhidrid dan air Minyak Kayu Putih Pucat
Minyak Kayu Putih Murni
17
3.3. Rancangan Percobaan