Pemurnian Minyak dengan Senyawa Pembentuk Kompleks

11 Menurut Ketaren 1985, adsorben yang digunakan untuk memurnikan minyak terdiri dari tanah pemucat bleaching clay dan arang bleaching carbon. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid gum dan resin serta hasil degradasi minyak, misalnya peroksida. Jumlah adsorben yang dibutuhkan untuk menghilangkan warna minyak tergantung dari jenis dan tipe zat warna dalam minyak, dan sampai seberapa seberapa jauh warna tersebut akan dihilangkan. Daya serap adsorben terhadap warna akan lebih efektif jika adsorben tersebut mempunyai berat jenis yang lebih tinggi, kadar air tinggi, ukuran partikel halus, dan pH mendekati netral Ketaren 1985. Daya serap bleaching clay disebabkan karena ion Al +++ pada permukaan partikel adsorben, dapat mengadsoprsi partikel zat warna. Daya pemucatan bleaching clay tergantung dari perbandingan komponen SiO 2 dan Al 2 O 3 di dalamnya.

2.4.2. Pemurnian Minyak dengan Senyawa Pembentuk Kompleks

Pengkelatan adalah pengikatan logam dengan cara menambahkan senyawa pengkelat dan membentuk kompleks logam senyawa pengkelat. Logam yang menyebabkan perubahan kualitas minya bau, rasa, dan warna dapat dipisahkan dari minyak dengan cara penambahan bahan kimia yang membentuk kompleks chelating agent, misalnya asam tartarat, asam sitrat, dan EDTA Karmelita 1997. Menurut Treybal dalam Rohayati 1997, jika suatu partikel padat telah terpisah dengan baik dan telah bereaksi secara elektrolitik, maka partikel-partikel tersebut akan tolak menolak dan tetap terpisah. Jika ke dalam campuran ditambahkan senyawa dengan muatan berbeda seperti agen penggumpal, maka partikel tersbut dapat membentuk gumpalan flokulan atau kumpulan yang lebih besar dan lebih cepat mengendpa. Endapan ini biasanyaberupa kotoran. Senyawa pembentuk kompleks merupakan sejenis molekul organik atau inorganik ligand, yang menyebabkan sebuah ion logam mempunyai lebih dari satu posisi, misalnya melalui dua atau lebih dari grup elektron donor dalam ligand. Senyawa pembentuk kompleks digolongkan menjadi dua, yakni berdasarkan jumlah grup koordinasi yang dihasilkan dan jumlah cincin pengikat yang dapat terbentuk dengan ion logam. Aplikasi dari senyawa pembentuk kompleks digunakan dalam beberapa bidang berbeda, dan potensial digunakan untuk pembentukan kompleks dengan logam. Aplikasi yang telah diterapkan yakni dalam bidang kimia analitik, pertumbuhan dan gizi hewan, obat-obat kimia, pemisahan logam, pembersihan produk-produk alamiah, detergen, dan pembersihan logam Kirk dan Othmer 1985. Aplikasi penggunaan bahan pengikat diklasifikasikan menjadi tiga grup yaitu penggunaannya sebagai bahan yang berfungsi mengurangi aktivitas ion logam sampai tingkat yang cukup rendah, sehingga ion tersebut dapat dianggap inaktif, penggunaannya sebagai buffer dan untuk tujuan preparatif dimana senyawa bereaksi membentuk kompleks ikatan logam yang mempunyai sifat yang khas. Penggunaan senyawa pembentuk kompleks sebagai penghambat aktivitas logam digunakan dalam mengurangi aktivasi ion-ion logam pengotor di dalam produk, penghilangan ion-ion logam yang membentuk endapan yang tidak diinginkan, dan mengurangi sifat racun dari ion-ion logam beracun. Bahan-bahan yang mempunyai sifat tersebut ialah asam sitrat, oksalat, tartarat, glukonat, asam 12 etilen diamin tetraasetat EDTA, asam nitriotriasetat NTA, polifosfat, poliamin, dan isoaskorbat.

2.5. Bentonit