Tabel 2. Komposisi tangkapan ikan cucut yang didaratkan di PPI Karangsong selama penelitian.
No Ordo
Famili Spesies
Ukuran min
–max cm
Ukuran rata
– rata cm
1 Carcharhiniformes Carcharhinidae
Carcharhinus amblyrhynchos
90-120 100-105
2 C. dussumieri
60-96 75
–85 3
C. hemiodon 90-110
95 –100
4 C. limbatus
100-120 105
–110 5
C. malcoti 60-70
60 –65
6 C. sorrah
70-130 80
–100 7
Sphyrnidae Sphyrna lewini
75-95 85
–95 8
Orectolobiformes Hemiscyllidae
Chiloscyllium punctatum
60-88,5 70
–79 9
Stegostomatidae Stegostoma fasciatum
90-130 100-120
10 Rhinobatiformes Rhinidae
Rhynchobatus australiae
140-216 150-175
4.3.1. Famili Carcharhinidae
Famili Carcharhinidae merupakan famili dengan jenis terbanyak selama pengamatan, yaitu sebanyak 6 jenis. Carcharinidae merupakan cucut yang berukuran
kecil hingga besar 100-300 cm atau lebih dan merupakan famili terbesar dengan 10 genus dan 48 spesies. Cucut jenis ini dapat ditemukan di semua perairan, baik
beriklim tropis atau subtropis hampir diseluruh belahan dunia. Memiliki badan berbentuk silindris, dengan kepala kerucut yang agak gepeng depressed, moncong
menonjol dan memiliki kelopak mata. Terdapat 5 celah insang dimana celah yang ke 3 hingga 5 berada di atas sirip dada. Mempunyai 2 sirip punggung dengan sirip
punggung pertama lebih besar daripada sirip punggung kedua, dan terdapat sirip dubur. Sirip ekor tidak simetris dengan cuping ekor atas yang lebih panjang dari
cuping bawah. Cucut ini bereproduksi dengan cara ovovivipar lahir sempurna setelah tidak diberi makan plasenta atau vivipar embrio diberi makan lewat
plasenta yang diperoleh dari induknya Campagno 1984.
Selama pengamatan di lapangan, terdapat 6 jenis ikan cucut yang berasal dari famili carcharinidae yaitu Carcharhinus amblyrhynchos, C. dussumieri, C.
hemiodon, C. limbatus, C. malcoti dan C. sorrah.
a Carcharinus amblyrhynchos Sleeker 1856
Cucut jenis ini memiliki ukuran yang sedang, warna kulit abu-abu terang hingga gelap, dengan moncong yang membundar. Cucut ini juga memiliki sirip dada
yang cukup lebar serta sirip dorsal kedua yang cukup besar dibandingkan dengan jenis lainnya. Mata berbentuk bulat dengan ukuran cukup besar yaitu 2-2,7 dari
panjang total tubuhnya Gambar 11. Sirip dorsal pertamanya berukuran cukup besar dan berbentuk segitiga. Sirip dorsal kedua berukuran besar dan tinggi, dengan tinggi
kurang lebih 3,4 dari panjang total tubuhnya Campagno 1984. C. amblyrhynchos tersebar di sebagian besar perairan di Asia, terdapat di
Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, China, Australia, Madagaskar sampai ke kepulauan Hawaii. Hidup di perairan yang tidak jauh dari garis pantai dan seringkali
ditemukan di daerah terumbu karang. Selalu berenang di dekat dasar perairan dan sesekali berenang di permukaan untuk mencari makanan. Dapat berenang di dekat
permukaan air sampai dengan kedalaman 100 meter Campagno 1984.
Gambar 11. Carcharhinus amblyrhynchos Sleeker 1856. Sumber: Dokumentasi pribadi
Pola reproduksi cucut ini dilakukan dengan cara melahirkan vivipar dimana plasenta berfungsi sebagai sumber makanan bagi anaknya. Biasanya melahirkan 1-6
anak berukuran 45 –60 cm dalam satu kali melahirkan dengan masa kehamilan 12
bulan. Cucut ini mengalami matang gonad pada umur 7-7,5 tahun dengan umur maksimum 25 tahun. Panjang maksimal dari ikan ini adalah 255 cm dengan rata-rata
ukuran dewasa 190 cm. Ikan jantan matang gonad pada ukuran 130 - 145 cm sedangkan betina 122
– 137 cm Campagno 1984. Status ikan cucut Carcharinus amblyrhynchos dalam IUCN adalah Near Threatened hampir terancam. Status ini
diberikan karena tingkat penangkapan yang cukup tinggi pada semua jenis cucut serta kurangnya data dan informasi yang mendukung.
b Carcharhinus dussumieri Valenciennes 1839
Cucut jenis ini memiliki kulit berwarna abu-abu, abu kecoklatan, atau hitam, dengan hidung yang berbentuk bulat. Ukurannya relatif kecil dengan panjang
maksimal 100 cm dengan ciri-ciri memiliki sirip dorsal kedua yang ujungnya berwarna hitam, sedangkan sirip lainnya tidak memiliki tanda hitam Gambar 12.
Terdapat 13-14 baris gigi dengan bentuk seperti pisau dan mata yang cukup besar dengan ukuran 2,2 dari panjang total tubuh Campagno 1984.
Penyebaran cucut ini cukup luas, terutama di perairan Indonesia. Dapat ditemukan di Laut Jawa, Perairan Kalimantan dan Sulawesi, serta Laut Natuna.
Terdapat juga di sepanjang pantai yang menghadap Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Menurut Widodo dan Mahiswara 2007, C. dussumieri merupakan salah
satu jenis cucut yang dominan ditangkap di perairan Indonesia, khususnya Laut Jawa dengan ukuran rata-rata 80 cm. Hidup di perairan dekat pantai sampai dengan
batas lempeng daratan. Bereproduksi dengan cara melahirkan vivipar dengan jumlah anak 2-4 dalam satukali melahirkan, dengan ukuran anak 37 cm
– 40 cm Campagno 1984.
Hasil penelitian di Laut Cina Selatan menunjukkan bahwa ikan ini tidak memiliki musim khusus dalam bereproduksi dan melahirkan hampir sepanjang
tahun. Ikan jantan mecapai matang gonad pada panjang 65 cm – 70 cm sedangkan
betina 70 cm – 75 cm Campagno 1984. Status ikan cucut Carcharinus dussumieri
dalam IUCN adalah Near Threatened hampir terancam. Status ini diberikan karena tingkat penangkapan yang cukup tinggi pada semua jenis cucut serta kurangnya data
dan informasi yang mendukung.
Gambar 12. Carcharhinus dussumieri Valenciennes 1839. Sumber: Dokumentasi pribadi
c Carcharhinus hemiodon Valenciennes 1839
Jenis ini merupakan cucut berukuran sedang dengan badan yang cukup gemuk dan hidung tidak terlalu runcing yang panjangnya hampir sama atau kurang
dari lebar mulutnya, serta memiliki 5 celah insang yang relatif pendek. Berwarna abu-abu pada bagian atas tubuhnya dan putih di bagian perut, dengan sirip pectoral,
dorsal kedua, serta sirip ekor yang ujungnya berwarna hitam Gambar 13. Ukuran panjang biologis ikan ini masih belum diketahui, baik itu panjang maksimal,
panjang saat matang gonad atau panjang saat dilahirkan, namun diperkirakan panjang maksimalnya dapat mencapai 150
– 200 cm Campagno 1984. Wilayah penyebaran cucut ini sangat sempit yaitu hanya terdapat di perairan
sekitar Pulau Jawa, Sulawesi, Irian Jaya serta ditemukan juga di perairan India Campagno 1984. Status ikan cucut Carcharinus hemiodon dalam IUCN adalah
Critically Endangered sangat genting. Status ini diberikan karena cucut jenis ini sudah jarang ditemukan dan merupakan ikan endemik yang hanya ada di perairan
Indonesia. Penelitian mengenai cucut jenis ini pun sangat jarang dilakukan sehingga pengetahuan tentang informasi biologi ikan ini hampir tidak diketahui sama sekali.
Gambar 13. Carcharhinus hemiodon Valenciennes 1839 Sumber: Dokumentasi pribadi
d Carcharhinus limbatus Vallenciennes, in Muller Henle 1839
Ikan jenis ini mempunyai badan yang gemuk, mata kecil, dan moncong yang cukup panjang. Sirip dorsal berukuran cukup besar yang berwarna hitam pada ujung
siripnya baik pada juvenil maupun cucut dewasa. Ukurannya cukup besar dan dapat mencapai panjang 260 cm. Tubuh berwarna abu-abu atau abu kecoklatan pada
bagian atas tubuhnya dan berwarna putih pada bagian perut Gambar 14. Warna hitam biasanya muncul pada ujung sirip pectoral, dorsal, ventral, anal, dan sirip ekor
bagian bawah Campagno 1984. Cucut ini dapat ditemukan hampir di semua perairan beriklim tropis, baik itu
di perairan Amerika Selatan, Asia, maupun Afrika. Sering ditemukan di dekat pantai, estuari, pantai berlumpur, dan terumbu karang dengan kedalaman tidak lebih
dari 30 meter namun tercatat pernah ditemukan di perairan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. C. limbatus merupakan spesies cucut yang sangat aktif bergerak,
mampu berenang sangat cepat dan seringkali ditemukan bergerombol di kolom air dekat permukaan Campagno 1984. Memakan ikan seperti sarden, teri, dan tuna
sebagain makanan utama, namun terkadang memakan cephalopoda dan krustacea. Diketahui bahwa cucut jenis ini sering memakan cucut lain dengan ukuran yang
lebih kecil.
Gambar 14. Carcharhinus limbatus Vallenciennes, in Muller Henle 1839 Sumber: Dokumentasi pribadi
Pola reproduksi cucut jenis ini dengan melahirkan seperti kebanyakan cucut lain dalam famili Carcharinidae. Melahirkan 1-10 anak dalam satu masa reproduksi,
namun umumnya 4-7 anak dengan masa kehamilan 10-12 bulan. Cucut betina yang sedang mengandung biasanya berenang menuju perairan pantai untuk melahirkan
anaknya dekat dengan nursery ground. Ikan Carcharhinus limbatus dapat tumbuh dengan panjang maksimal 255 cm dengan umur maksimal 12 tahun. Cucut jantan
mengalami matang gonad pada panjang 135-180 cm, sedangkan betina 120-190 cm. Ikan cucut yang baru lahir memiliki ukuran cukup besar dengan panjang 38-72 cm
Campagno 1984. Status ikan cucut Carcharinus limbatus dalam IUCN adalah Near Threatened hampir terancam. Status ini diberikan karena tingkat
penangkapan yang cukup tinggi pada semua jenis cucut serta kurangnya data dan informasi yang mendukung.
e Carcharhinus malcoti Muller Henle 1839
Cucut ini termasuk salah satu jenis cucut yang memiliki tubuh kecil dan langsing dengan moncong hidung yang runcing, bermata besar, serta sirip dorsal dan
pektoral yang kecil Gambar 15. Kulit berwarna abu-abu atau abu kecoklatan di
bagian punggung dan berwarna putih di bagian perut, serta ujung siripnya tidak berwarna hitam Campagno 1984.
Gambar 15. Carcharhinus malcoti Muller Henle 1839 dalam Campagno 1984 Sumber: Campagno 1984 dan Dokumentasi pribadi
Hidup di perairan beriklim tropis yang memiliki suhu hangat, seperti perairan Indonesia, India, Sri Lanka, dan China. Menempati perairan yang tidak jauh
dari bibir pantai atau di daerah terumbu karang. Di perairan Bombay, India, dilakukan penelitian mengenai ikan ini dan lebih dari 95 ikan yang ditangkap
adalah ikan jantan, diindikasian hidup secara bergerombol terpisah menurut jenis kelamin Campagno 1984.
Berkembang biak dengan cara melahirkan dengan 2 anak dalam satu kali melahirkan. Ikan ini berukuran 45-50 cm saat lahir dan dapat tumbuh mencapai
ukuran panjang 100 cm. Cucut jantan mengalami matang gonad pada panjang 69 cm dan betina 76 cm. Memakan ikan lain yang lebih kecil, cepalopoda dan krustasea
Campagno 1984. Status ikan cucut Carcharinus malcoti dalam IUCN adalah Near Threatened hampir terancam.
f Carcharhinus sorrah Valenciennes 1839
Ikan ini memiliki tubuh berukuran sedang dengan bentuk tubuh yang lonjong. Bermata besar dan moncong yang tidak terlalu runcing serta memiliki 12
gigi. Terdapat tanda hitam di ujung sirip pektoral, dorsal kedua serta kaudal bagian bawah Gambar 16. Sirip dorsal pertama berukuran besar sedangkan sirip dorsal
kedua berukuran kecil. Kulit berwarna abu-abu dan putih pada bagian perut Campagno 1984.
Gambar 16. Carcharhinus sorrah Valenciennes 1839. Sumber: Dokumentasi pribadi
Cucut ini dapat ditemukan hampir di semua perairan Indonesia, khususnya perairan Indonesia bagian barat. Diketahui hidup di perairan beriklim tropis seperti
Australia bagian utara, Afrika, India dan China. Menempati perairan pantai dan terumbu karang dengan kedalaman mencapai 73 meter Campagno 1984.
Berkembang biak dengan cara melahirkan dengan 3-6 anak dalam satu kali reproduksi, biasanya berjumlah 6 anak. Berukuran 45-60 cm saat dilahirkan dan
dapat tumbuh sampai ukuran panjang 160 cm. Cucut jantan matang gonad pada panjang 106 cm sedangkan betina 110 cm. Cucut ini sering ditangkap oleh armada
penangkapan skala kecil di Pakistan, Sri Lanka, India dan Thailand Campagno 1984. Status ikan cucut Carcharinus malcoti dalam IUCN adalah Near Threatened
hampir terancam.
4.3.2. Famili Hemiscyllidae