Produksi Cucut PPI Karangsong

harus berlayar lebih jauh untuk mengejar ikan buruan. Berdasarkan hasil wawancara, nelayan Karangsong dengan kapal berukuran kecil melakukan penangkapan ikan di perairan dekat pantai Indramayu. Sedangkan untuk kapal dengan ukuran besar, penangkapan dapat dilakukan pada perairan yang jauh dari bibir pantai, seperti di perairan Laut Jawa, Selat Makassar, Selat Karimata, bahkan mencapai perairan Laut Natuna dan perairan perbatasan antara Indonesia dengan Filiphina Gambar 8. Ikan cucut dipasarkan untuk pasar lokal maupun pasar ekspor. Bentuk produk yang dijual di pasar lokal berupa ikan segar dan dagingnya dikeringkan sebagai ikan asin, sedangkan sirip cucut yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi dijual untuk pasar ekspor. Cucut segar dijual dengan harga Rp10.000 – Rp15.000 per kilonya sedangkan siripnya dijual dengan harga Rp300.000 – Rp2.000.000 tergantung ukuran siripnya.

4.2. Produksi Cucut PPI Karangsong

Cucut merupakan ikan tangkapan sampingan yang tertangkap oleh armada nelayan, namun hasil tangkapan cucut yang didaratkan di PPI tersebut selalu meningkat tiap tahunnya akibat berkembang pesatnya armada penangkapan nelayan. Produksi cucut di PPI Karangsong berkisar antara 11-150 ton setiap bulannya dengan nilai lelang mencapai Rp100 juta – Rp1 miliar. Data produksi cucut tiap bulannya selama 4 tahun disajikan dalam Tabel 1. Berdasarkan Gambar 9 diketahui bahwa jumlah cucut yang didaratkan di PPI Karangsong tidak stabil pada setiap bulannya dengan produksi terendah sebanyak 11,9 ton pada bulan September 2011 dan tertinggi sebanyak 157,1 ton pada bulan November 2010. Produksi yang tidak stabil dan jumlahnya yang cukup besar setiap bulannya mengindikasikan tidak terdapat pola musim penangkapan bagi ikan cucut di Laut Jawa dan cucut dapat ditangkap sepanjang tahun. Menurut Rahardjo 2007, terdapat dua puncak musim penangkapan cucut di Laut Jawa yaitu bulan Maret – Mei dan bulan September – November. Musim penangkapan dengan dua puncak tersebut menunjukkan bahwa ikan cucut dapat ditangkap sepanjang tahun. Terlihat bahwa produksi pada bulan September-Oktober mengalami penurunan cukup besar dan meningkat pesat pada bulan November. Hal ini disebabkan oleh terhentinya kegiatan penangkapan dan pelelangan ikan saat memasuki musim lebaran Idul Fitri dan kembali beraktivitas normal 1 bulan setelahnya. Tabel 1. Produksi cucut ton PPI Karangsong tahun 2009-2012 Bulan 2009 2010 2011 2012 Prod uksi Ton Nilai Produksi juta Prod uksi Ton Nilai Produksi juta Prod uksi Ton Nilai Produksi juta Prod uksi Ton Nilai Produksi juta Januari 66,7 521,30 73,8 555,99 86,1 637,18 93,8 787,24 Februari 80,7 633,06 85,0 629,07 26,6 196,00 63,4 570,52 Maret 72,6 569,69 73,9 527,65 65,3 481,80 111,4 1002,50 April 74,1 501,90 64,9 464,60 81,0 603,10 94,5 850,56 Mei 39,8 273,64 60,6 432,31 125,1 912,41 91,0 818,67 Juni 76,8 554,34 96,5 693,41 83,8 634,69 86,2 825,97 Juli 58,9 421,48 70,4 505,13 77,9 695,15 65,0 626,61 Agustus 57,1 410,38 93,4 679,92 105,6 904,86 September 31,4 225,52 29,6 236,98 11,9 119,24 Oktober 21,2 159,73 62,7 501,80 94,8 865,04 November 102,4 746,46 157,1 1010,54 88,7 719,03 Desember 54,4 401,46 40,1 256,45 82,4 692,29 TOTAL 736,2 5418,96 907,9 6493,85 929,1 7460,78 605 5482 Rata-Rata 61,35 451,58 75,66 541,15 77,42 621,73 86,46 783,15 Gambar 9. Produksi cucut PPI Karangsong 2009-2012 Sumber: KPL Mina Sumitra Tingkat kenaikan hasil tangkapan ikan cucut di PPI Karangsong memiliki hubungan linier dengan persamaan y = 664,8 + 96,43x Gambar 10. Berdasarkan 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 180.0 Pr o d u ksi To n 2009 2010 2011 2012 persamaan tersebut diperoleh nilai a = 664,8 dan b = 96,43 dengan koefisien determinasi R 2 0,831, yang artinya PPI tersebut memproduksi 664,8 ton cucut pada tahun 2009, dan diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 96,43 ton pada tahun- tahun berikutnya. Peningkatan tersebut berbeda dengan data statistik perikanan Indonesia selama sebelas tahun 1991 – 2002, yang menunjukkan produksi ikan cucut nasional maupun Laut Jawa mengalami fluktuasi dan cenderung menurun sejak tahun 1999 Rahardjo 2007. Peningkatan produksi ikan cucut ini disebabkan oleh semakin besarnya jumlah armada penangkapan di PPI tersebut serta teknologi penangkapan yang semakin berkembang sejak tahun 2008. Gambar 10. Hasil tangkapan ikan cucut di PPI Karangsong Sumber: KPL Mina Sumitra

4.3. Komposisi Hasil Tangkapan Cucut