Distribusi frekuensi panjang Pendugaan parameter pertumbuhan

Pengumpulan data dan informasi lain yang terkait dalam kegiatan penelitian ini dilakukan secara observasi dan wawancara dengan nelayan yang menangkap cucut. Informasi yang diperoleh berupa data unit penangkapan dan alat tangkapnya, serta daerah penangkapan fishing ground. Data sekunder yang dikumpulkan sebagai data penunjang adalah informasi total produksi perikanan keseluruhan dan produksi cucut pertahun, harga rata-rata per kilogram ikan cucut per tahunnya, serta jumlah unit yang melakukan penangkapan. Data sekunder didapatkan dari Koperasi Mina Sumitra yang berada di PPI Karangsong, Indramayu.

3.3. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah buku identifikasi spesies cucut, data sheet, kamera digital dan meteran dengan ketelitian 1 cm. Sedangkan bahan yang digunakan adalah ikan cucut.

3.4. Analisis Data

3.4.1. Distribusi frekuensi panjang

Penentuan distribusi frekuensi panjang menggunakan data panjang total ikan cucut yang didaratkan di PPI Karangsong. Langkah-langkah dalam melakukan analisis distribusi frekuensi panjang adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah kelas panjang yang dibutuhkan. 2. Menentukan interval lebar selang kelas 3. Menentukan frekuensi dari masing-masing kelas panjang. Data yang didapat di analisis dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. 4. Data distribusi frekuensi di interpretasikan berdasarkan tampilan dalam grafik.

3.4.2. Pendugaan parameter pertumbuhan

Pertumbuhan di analisa dari dua jenis cucut yang dominan didaratkan di PPI Karangsong yaitu Carcharhinus dussumieri dan Chiloscyllium punctatum. Kedua jenis cucut ini ditangkap di perairan Laut Jawa yaitu diantara Pulau Madura dan Pulau Kalimantan, karena sebagian besar cucut memiliki pola ruaya yang cukup jauh maka diasumsikan bahwa kedua jenis cucut ini masing-masing berasal dari populasi yang sama. Parameter pertumbuhan pada ikan dapat diestimasi menggunakan model pertumbuhan Von Bertalanffy Sparre and Venema 1999: � � [ � ] Pendugaan nilai koefisien pertumbuhan K dan panjang asimtotik L ∞ dilakukan dengan menggunakan metode Ford Wallford yang diturunkan dari model Von Bertalanffy. Dengan mensubstitusi t menjadi t+1, maka didapat persamaan : � � � � [ � ] L t adalah panjang ikan pada saat umur t satuan waktu, L ∞ adalah panjang maksimum secara teoritis panjang asimtotik, K adalah koefisien pertumbuhan per satuan waktu, dan t adalah umur teoritis pada saat panjang ikan sama dengan nol. Kemudian kedua rumus di atas disubstitusikan dan diperoleh persamaan : � � [� � ][ � ] atau : � � [ � ] � � Berdasarkan persamaan di atas dapat diduga dengan persamaan regresi linier , jika L t sebagai absis x diplotkan terhadap L t+1 sebagai ordinat y sehingga terbentuk kemiringan slope sama dengan e -K dan titik potong dengan absis sama dengan L ∞ [1 – e -K ]. Dengan demikian, nilai K dan L ∞ diperoleh dengan cara: dan � Digunakan bantuan software FISAT II metode ELEFAN I untuk menduga nilai K dan L ∞ . Sedangkan dalam menduga nilai t umur teoritis ikan pada saat panjang sama dengan nol diperoleh dengan menggunakan persamaan Pauly 1983 in Sparre and Venema 1999: � � Keterangan: L t = Panjang ikan pada saat umur t mm L ∞ = Panjang asimtotik ikan mm K = Koefisien laju pertumbuhan mmsatuan waktu t = Umur ikan t = Umur ikan pada saat panjang ikan 0

4. HASIL DAN PEMBAHASAN