Famili Hemiscyllidae Komposisi Hasil Tangkapan Cucut

4.3.2. Famili Hemiscyllidae

Famili ini memiliki ciri khusus yaitu berukuran kecil, tubuhnya silinder dan picak, terdapat sungut yang pendek serta sirip anal yang hampir menempel dengan sirip ekor yang hanya dipisahkan oleh celah kecil. Ekor precaudal sangat panjang, lebih panjang dari panjang kepala dan tubuhnya. Mocong berbentuk bundar dan terdapat spirakel yang sangat besar yang hampir sama dengan ukuran matanya serta memiliki 5 celah insang yang pendek. Cucut dari famili Hemiscylliidae termasuk cucut yang sering ditemukan di perairan, berukuran kecil, tidak membahayakan manusia. Ditemukan di perairan tropis bersuhu hangat, mulai dari Madagascar sampai dengan Jepang bagian barat. Beberapa spesies diketahui berkembang biak dengan cara bertelur dan induk meletakkan telurnya di dasar perairan dekat terumbu karang Campagno 1984. Hanya terdapat 1 spesies dari famili Hemiscylliidae selama pengamatan di lapangan, yaitu Chiloscyllium punctatum. a Chiloscyllium punctatum Muller Henle 1838 Ikan jenis ini merupakan cucut berukuran kecil, tidak memiliki jari-jari pada sirip dorsal dan posisinya sejajar dengan sirip perut. Bagian ekor sangat panjang yang lebih panjang dari bagian kepala dan badannya Gambar 17. Ikan muda memiliki corak garis hitam dan putih pada tubuhnya namun saat dewasa corak kulit tersebut menghilang dan berubah menjadi berwarna cokelat muda Campagno 1984. Gambar 17. Chiloscyllium punctatum Muller Henle 1838 Sumber: Dokumentasi pribadi Hidup di dasar perairan yang terdapat terumbu karang ataupun pantai berpasir. Dapat ditemukan di perairan barat Indonesia seperti Jawa dan Sumatera, India, Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia bagian utara. Termasuk ikan yang kuat dan mampu bertahan hidup tanpa air selama 12 jam. Berkembang biak dengan cara bertelur yang diletakkan di dasar perairan dan diketahui dapat hidup mencapai panjang maksimal 104 cm Campagno 1984. Status ikan cucut Chiloscyllium punctatum dalam IUCN adalah Near Threatened hampir terancam.

4.3.3. Famili Sphyrnidae