Habitat dan Distribusi Geografis Nisbah Kelamin
8
menghubungkan induk dengan anaknya. Setelah sel telur dibuahi, embrio didalam kandungan mengambil nutrisi yang berasal dari kuning telur untuk berkembang.
Saat kuning telur habis, embrio masih terlalu kecil dan belum siap untuk dilahirkan. Embrio memperoleh makanan dari sel telur yang tidak dibuahi oophagy yang terus
diproduksi oleh induk selama mengandung. Di akhir masa kehamilan, induk berhenti memproduksi sel telur dan mempersiapkan energi untuk melahirkan
Hamlett Koob 1999 dalam Camhi et al. 2008. Placental viviparity melahirkan dan terdapat plasenta merupakan pola
reproduksi yang dimiliki oleh genus Carcharinus dan Prionace. Pada awal perkembangan embrio, embrio memperoleh nutrisi dari kuning telur dalam kantung
telur. Namun saat kuning telur tersebut habis, kantung telur berubah bentuk menyerupai plasenta pseudoplacenta yang menghubungkan induk dan embrio.
Pesudoplacenta ini terbentuk tidak sama seperti placenta yang dimiliki mamalia, namun fungsinya tetap sama yaitu menyalurkan makanan dan oksigen antara induk
dengan kandungannya Hamlett Koob 1999 dalam Camhi et al. 2008. Semua cucut yang bereproduksi tidak dengan cara bertelur memiliki waktu
kehamilan yang cukup lama yaitu 8-24 bulan. Beberapa spesies memiliki masa resting period yaitu periode saat cucut tersebut beristirahat dan tidak melakukan
reproduksi dengan lama resting period berkisar antara 3-18 bulan. Jumlah anak yang dihasilkan pun sangat sedikit, hanya 2-18 anak dalam satu kali melahirkan, namun
untuk cucut Prionace glauca menghasilkan 10-135 anak dalam satu kali melahirkan Hamlett Koob 1999 dalam Camhi et al. 2008. Disimpulkan bahwa pola
reproduksi cucut tersebut mengakibatkan cucut sangat rentan terhadap eksploitasi berlebih akibat periode reproduksi yang lama dengan jumlah anak yang sangat
sedikit.