13
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoristis
3.1.1. Konsep Risiko
Risiko adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diukur oleh pengambil keputusan dan pada umumnya pengambil keputusan mengalami suatu
kerugian, risiko erat kaitannya dengan ketidakpastian, tetapi kedua hal tersebut memiliki makna yang berbeda. Ketidakpastian uncertainty adalah suatu kejadian
yang tidak dapat diukur oleh pengambil keputusan dengan demikian adanya ketidakpastian dapat menimbulkan risiko Robinson dan Barry, 1987.
Djohanputro 2008 mengatakan bahwa pengertian dasar risiko terkait dengan keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat ketidakpastiannya yang telah
diketahui tingkat probabilitasnya dan kejadiannya. Menurut Darmawi 2010, risiko dihubungkan dengan kemungkinan
terjadinya akibat buruk kerugian yang tidak diinginkan atau tidak terduga. Penggunaan kata “kemungkinan” tersebut sudah menunjukkan adanya
ketidakpastian. Menurut Darmawi 2010, ketidakpastian tersebut merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko, sedangkan kondisi yang tidak pasti
timbul karena berbagai macam hal, antara lain : 1.
Jarak waktu dimulai perencanaan atas kegiatan sampai kegiatan itu berakhir. Makin panjang jarak waktu makin besar ketidakpastiannya.
2. Keterbatasan tersedianya informasi yang diperlukan.
3. Keterbatasan pengetahuan atau keterampilan mengambil keputusan, dan lain
sebagainya. Menurut Kountur 2008, terdapat tiga unsur penting dari suatu kejadian
yang dianggap sebagai risiko, yaitu: 1 Merupakan suatu kejadian. 2 Kejadian tersebut masih merupakan kemungkinan, jadi bisa terjadi dan bisa tidak. 3 Jika
sampai terjadi maka akan menimbulkan kerugian.
14
3.1.2. Klasifikasi Risiko
Menurut Harwood et al 1999, terdapat beberapa sumber risiko yang dapat dihadapi oleh petani, yaitu :
1. Risiko Produksi
Sumber risiko yang berasal dari kegiatan produksi diantaranya adalah gagal panen, rendahnya produktivitas, kerusakan barang yang ditimbulkan oleh
serangan hama dan penyakit, perbedaan iklim dan cuaca, kesalahan sumberdaya manusia, dan masih banyak lagi.
2. Risiko Pasar atau Harga
Risiko yang ditimbulkan oleh pasar diantaranya adalah barang tidak dapat dijual yang diakibatkan ketidakpastian mutu, permintaan rendah, ketidakpastian
harga output, inflasi, daya beli masyarakat, persaingan, dan lain-lain. Sementara itu risiko yang ditimbulkan oleh harga antara lain harga dapat naik akibat dari
inflasi. 3.
Risiko Kelembagaan Risiko yang ditimbulkan dari kelembagaan antara lain adanya aturan
tertentu yang membuat anggota suatu organisasi menjadi kesulitan untuk memasarkan ataupun meningkatkan hasil produksinya.
4. Risiko Kebijakan
Risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan-kebijakan antara lain adanya kebijakan-kebijakan tertentu yang keluar dari dalam hal ini sebagai pemegang
kekuasaan pemerintah yang dapat menghambat kemajuan suatu usaha. Dalam artian kebijakan tersebut membatasi gerak dari usaha tersebut. Contohnya adalah
kebijakan tarif ekspor. 5.
Risiko Finansial Risiko yang ditimbulkan oleh risiko finansial antara lain adalah adanya
piutang tak tertagih, likuiditas yang rendah sehingga perputaran usaha terhambat, perputaran barang rendah, laba yang menurun akibat dari krisis ekonomi dan
sebagainya.
15
3.1.3. Manajemen Risiko