22
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada usaha budidaya jamur tiram putih milik Bapak Ramadin yang terletak di Kampung Kukupu Kelurahan Cibadak Kecamatan
Tanah Sareal, Kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan mempertimbangkan bahwa usaha tersebut merupakan usaha
dengan skala produksi terbesar di Kota Bogor. Usaha budidaya jamur tiram putih milik Bapak Ramadin mengalami fluktuasi produktivitas yang mengindikasikan
adanya risiko produksi. Penelitian dilakukan pada bulan September 2012 sampai dengan Januari 2013.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data non numerik yang berupa keterangan
kegiatan usaha budidaya jamur tiram putih seperti keadaan usaha, perkembangan usaha, bahan dan peralatan yang digunakan, dan data lain yang berkaitan dengan
penelitian. Data kuantitatif adalah data numerik yang berupa angka seperti data hasil produksi, jumlah penjualan, harga produk, dan data lain yang berkaitan
dengan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian bersumber dari data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian dengan cara pengamatan langsung di lokasi usaha dan wawancara dengan pemilik
usaha untuk mengetahui keadaan umum kegiatan usaha. Selain itu juga dilakukan wawancara dengan bagian produksi mengenai proses produksi, kendala yang
dihadapi dalam proses budidaya, dan sumber risiko produksi jamur tiram putih. Data sekunder adalah data yang sudah tertulis atau sudah ada sebelumnya yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Departemen Pertanian, Dinas Pertanian Kota Bogor, perpustakaan, internet dan literatur yang relevan dengan
penelitian.
23
4.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian yang dilaksanakan dilakukan dengan cara :
1. Melakukan observasi atau pengamatan. Observasi dilakukan dengan melihat
dan mengamati langsung proses pembuatan baglog dan budidaya jamur tiram putih yang dilakukan di Kumbung Jamur Bapak Ramadin. Observasi dibatasi
pada satu kumbung pemeliharaan dengan kapasitas 10.000 baglog. Hal tersebut dilakukan agar hasil analisis yang dilakukan lebih akurat, karena jika data
berasal lebih dari satu kumbung maka akan terdapat perbedaan waktu tanam pada setiap produksi. Data yang digunakan adalah data dari enam siklus
produksi agar dapat terlihat fluktuasi produktivitasnya. Perhitungan dan analisis data menggunakan data per siklus produksi bukan data per bulan
karena ingin diketahui risiko produksi secara keseluruhan proses mulai dari pembuatan media tanam sampai panen terakhir.
2. Melakukan wawancara dengan kepala produksi untuk mengetahui proses
pembuatan baglog, kegagalan pembuatan baglog, proses budidaya jamur tiram putih, kendala yang dihadapi, dan sumber risiko produksi jamur tiram putih.
3. Melakukan wawancara dengan pemilik usaha untuk mengetahui perkembangan
usaha, jumlah input yang digunakan, jumlah panen, jumlah penjualan, harga jamur per kilogram, jumlah baglog yang rusak, sumber risiko produksi,
penanganan risiko, dan pengelolaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja.
4.4. Metode Analisis Data