Pemetaan Risiko Produksi Analisis risiko produksi jamur tiram putih di Kampung Kukupu Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor (Studi kasus : Kumbung Jamur Bapak Ramadin)

40 Tabel 10. Dampak Risiko dari Sumber Risiko Produksi No. Sumber Risiko Produksi Dampak Rp 1. Kegagalan sterilisasi baglog pengukusan 1.166.566 2. Penyakit 717.663 3. Perubahan suhu udara pada kumbung 4.894.127 Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa dampak yang diakibatkan oleh masing – masing sumber risiko produksi dari yang terbesar sampai yang terkecil yaitu perubahan suhu udara pada kumbung sebesar Rp. 4.894.127, kegagalan sterilisasi baglog sebesar Rp. 1.166.566 , dan penyakit sebesar Rp. 717.663. Dampak yang diakibatkan oleh sumber risiko kegagalan sterilisasi baglog pengukusan adalah Rp. 1.166.566 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal tersebut berarti bahwa kerugian maksimal yang diderita akibat kegagalan sterilisasi baglog pengukusan adalah Rp. 1.166.566, namun kemungkinan kerugian di atas Rp. 1.166.566 sebesar 5 persen. Dampak yang diakibatkan oleh sumber risiko penyakit adalah Rp. 717.663 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal tersebut berarti bahwa kerugian maksimal yang diderita akibat penyakit adalah Rp. 717.663, namun kemungkinan kerugian di atas Rp. 717.663 sebesar 5 persen. Dampak yang diakibatkan oleh sumber risiko perubahan suhu udara pada kumbung adalah Rp. 4.894.127 pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hal tersebut berarti bahwa kerugian maksimal yang diderita akibat perubahan suhu udara pada kumbung adalah Rp. 4.894.127, namun kemungkinan kerugian di atas Rp. 4.894.127 sebesar 5 persen.

6.4. Pemetaan Risiko Produksi

Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas perkiraan posisinya berada dimana dari hasil perhitungan probabilitas dan dampak. Untuk mengetahui posisi yang sebenarnya maka perlu dihitung status risikonya. Status risiko diperoleh dari hasil perkalian antara probabilitas dan dampak. Status risiko menggambarkan urutan risiko dari yang paling berisiko sampai dengan yang paling tidak berisiko. Nilai dari status risiko dapat dilihat pada Tabel 11. 41 Tabel 11. Status Risiko dari Sumber Risiko Produksi No. Sumber Risiko Produksi Probabilitas Dampak Rp Status Risiko 1. Kegagalan sterilisasi baglog pengukusan 33,4 1.166.566 38.963.306 2. Penyakit 48,0 717.663 34.447.830 3. Perubahan suhu udara pada kumbung 38,2 4.894.127 186.955.668 Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui tingkatan risiko dari ketiga sumber risiko. Status risiko terbesar sampai terkecil yaitu perubahan suhu udara pada kumbung, kegagalan sterilisasi baglog pengukusan, dan penyakit. Status risiko menggambarkan urutan prioritas pada sumber risiko. Dari status risiko diperoleh sumber risiko produksi pada prioritas pertama yaitu perubahan suhu udara pada kumbung, prioritas kedua yaitu kegagalan sterilisasi baglog pengukusan, dan prioritas ketiga yaitu penyakit. Setelah diperoleh hasil probabilitas dan dampak risiko maka langkah selanjutnya adalah pemetaan risiko. Peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal menggambarkan dampak. Penempatan posisi risiko dilakukan berdasarkan hasil perhitungan probabilitas dan dampak risiko yang dilakukan sebelumnya. Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kemungkinan besar dan kemungkinan kecil. Sementara itu, dampak risiko dapat dibagi menjadi dua yaitu dampak besar dan dampak kecil. Batas antara probabilitas atau kemungkinan besar dan kecil terjadinya risiko ditentukan oleh pemilik usaha yaitu 30 persen. Batas probabilitas tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman lama berusaha dan persentase terjadinya kejadian yang menjadi sumber risiko. Sama halnya dengan probabilitas, batas dampak risiko besar dan kecil juga ditentukan oleh pemilik usaha yaitu Rp. 2.500.000. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan kerugian yang pernah dialami oleh pelaku usaha. Kerugian tersebut masih dapat ditoleransi oleh pelaku usaha. Hasil analisis probabilitas dan dampak risiko dari masing – masing sumber risiko produksi dapat dilihat pada Gambar 9. 42 Gambar 9. Hasil Pemetaan Sumber Risiko Pada Gambar 8 dapat dilihat posisi dari sumber risiko didalam peta risiko. Perubahan suhu berada pada kuadran II yang memiliki probabilitas besar dan dampak besar. Kegagalan sterilisasi baglog pengukusan dan penyakit berada pada kuadran I yang memiliki probabilitas besar dan dampak kecil. Hasil dari pemetaan risiko akan digunakan untuk menentukan strategi penanganan yang tepat dalam pengendalian risiko produksi yang dihadapi.

6.5. Strategi Penanganan Risiko Produksi