Kerangka Pemikiran Operasional Analisis risiko produksi jamur tiram putih di Kampung Kukupu Kelurahan Cibadak Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor (Studi kasus : Kumbung Jamur Bapak Ramadin)

19 1. Preventif Preventif dilakukan sedemikian rupa sehingga risiko tidak terjadi, preventif dilakukan dengan beberapa cara diantaranya : 1 Membuat atau memperbaiki sistem, 2 Mengembangkan sumber daya manusia, dan 3 Memasang atau memperbaiki fasilitas fisik. 2. Mitigasi Mitigasi adalah strategi penanganan risiko yang dimaksudkan untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan dari risiko. Strategi mitigasi dilakukan untuk menangani risiko yang memiliki dampak yang sangat besar. Adapun beberapa cara yang termasuk ke dalam strategi mitigasi adalah : a. Diversifikasi Diversifikasi merupakan cara menempatkan aset atau harta di beberapa tempat sehingga jika salah satu tempat terkena musibah tidak akan menghabiskan semua aset yang dimiliki. b. Penggabungan Penggabungan merger adalah salah satu cara atau pola penanganan risiko yaitu dengan cara penggabungan dengan pihak atau perusahaan lain. Strategi ini adalah dengan melakukan penggabungan atau dengan cara melakukan akuisisi. c. Pengalihan Risiko Pengalihan risiko merupakan cara untuk mengurangi dampak risiko yaitu dengan cara mengalihkan dampak risiko ke pihak lain. Maksud dari pengalihan risiko ini adalah mengalihkan risiko kepihak lain sehingga jika terjadi kerugian, pihak lainlah yang menanggung kerugian. Ada beberapa cara untuk mengalihkan risiko ke pihak lain antara lain : leasing, outsourcing, hedging dan asuransi.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Dalam menjalankan usaha budidaya jamur tiram putih kendala yang dihadapi oleh Bapak Ramadin sebagai pelaku usaha adalah risiko produksi yang diindikasikan dengan adanya fluktuasi produktivitas hasil panen. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya risiko produksi dalam budidaya jamur tiram putih 20 tersebut antara lain kondisi cuaca dan iklim yang sulit diprediksi serta serangan penyakit tanaman. Kerugian akibat risiko produksi yang dialami adalah jumlah produksi yang rendah. Dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi sumber-sumber risiko produksi yang dihadapi oleh petani. Kemudian dilakukan identifikasi upaya penanganan risiko produksi yang dilakukan oleh petani. Analisis ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif melalui observasi, wawancara, dan diskusi dengan pemilik usaha. Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah analisis probabilitas dan dampak risiko produksi jamur tiram putih akibat adanya sumber risiko. Pengukuran probabilitas atau kemungkinan terjadinya kerugian dilakukan dengan analisis nilai standar atau Z-score, sedangkan pengukuran dampak risiko dilakukan dengan menggunakan analisis Value at Risk VaR. Analisis dilakukan dengan menggunakan data produksi jamur tiram putih pada tahun 2009 sampai 2011. Hasil analisis probabilitas dan dampak risiko produksi selanjutnya dipetakan dalam peta risiko yang akan menunjukkan sebaran sumber risiko produksi. Setelah itu, ditentukan alternatif strategi penanganan risiko yang tepat untuk mengendalikan sumber risiko produksi tersebut. Alur kerangka pemikiran operasional penelitian secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 3. 21 Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Identifikasi Sumber-Sumber Risiko Produksi Menggunakan Analisis Deskriptif pada Aspek Produksi Probabilitas dari Sumber- sumber Risiko Produksi Menggunakan Metode Nilai Standar Dampak dari Sumber-sumber Risiko Produksi Metode Value at Risk Strategi Penanganan Risiko Produksi Pemetaan Risiko dari Hasil Perhitungan Probabilitas dan Dampak Fluktuasi Produktivitas pada Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih di Kumbung Jamur Bapak Ramadin 22 IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian