Analisis Deskriptif Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko

24

4.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu sel kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan analisis deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi sumber risiko produksi dalam usaha budidaya jamur tiram putih di Kumbung Bapak Ramadin.

4.4.2. Analisis Kemungkinan Terjadinya Risiko

Risiko dapat diukur jika diketahui kemungkinan terjadinya risiko dan besarnya dampak risiko. Ukuran pertama dari risiko adalah besarnya kemungkinan terjadinya yang mengacu pada seberapa besar probabilitas risiko yang akan terjadi. Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko adalah metode nilai standar atau Z-score. Metode ini dapat digunakan apabila ada data historis dan berbentuk kontinus desimal. Pada penelitian ini yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada kegiatan produksi budidaya jamur tiram putih. Data yang digunakan dalam menghitung kemungkinan terjadinya sumber risiko adalah data kegagalan baglog dalam 6 siklus produksi. Menurut Kountur 2006, langkah yang dilakukan untuk melakukan perhitungan kemungkinan terjadinya risiko menggunakan metode ini dan aplikasinya pada usaha budidaya jamur tiram putih adalah : 1. Menghitung rata-rata kejadian berisiko : Dimana: X = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko Xi = Nilai per siklus 5 bulan dari kejadian berisiko n = Jumlah data 6 siklus 25 2. Menghitung nilai standar deviasi dari kejadian berisiko Dimana: S = Standar deviasi dari kejadian berisiko Xi = Nilai per siklus 5 bulan dari kejadian berisiko X = Nilai rata-rata dari kejadian berisiko n = Jumlah data 6 siklus 3. Menghitung Z-score Dimana: Z = Nilai Z-score dari kejadian berisiko Xi = Batas risiko yang dianggap masih dalam taraf normal ditentukan oleh pemilik usaha X = Nilai rata-rata kejadian berisiko S = Standar deviasi dari kejadian berisiko Jika hasil Z-score yang diperoleh bernilai negatif, maka nilai tersebut berada di sebelah kiri nilai rata-rata pada kurva distribusi normal dan sebaliknya jika nilai Z-score positif, maka nilai tersebut berada di sebelah kanan kurva distribusi normal Z. 4. Nilai probabilitas terjadinya risiko produksi Setelah nilai Z-score dari produksi jamur tiram putih diketahui, selanjutnya dapat dicari probabilitas terjadinya risiko produksi yang diperoleh dari tabel distribusi Z normal sehingga diketahui persen kemungkinan terjadinya keadaan dimana produksi jamur tiram mendatangkan kerugian.

4.4.3. Analisis Dampak Risiko