56 kondisi ketiga ekosistem tersebut berbeda-beda mulai dari baik hingga rusak.
Kualitas perairan di Teluk Bungus juga menunjukkan kondisi yang tercemar ringan hingga sedang, dan diduga merupakan akibat limbah rumah tangga.
4.6.1. Mangrove
Secara umum kondisi mangrove di Teluk Bungus masih dalam kondisi yang baik, ditandai dengan adanya akresi atau penambahan daratan di depan
zonasi mangrove. Kondisi yang baik ini terdapat di sekitar Teluk Pandan, Teluk Kaluang, dan Teluk Kabung .
Kerusakan mangrove sudah terjadi di Teluk Bungus, PRWLSDNH 2006. Penyebab rusaknya mangrove di Teluk Bungus adalah penebangan liar terjadi di
Teluk Sirih dan konversi lahan untuk industri dan pemukiman terjadi di Muara Sungai Bungus.
Rhizophora mucronata dan Rhizophora apiculata merupakan jenis
tumbuhan mangrove sejati yang mendominasi hutan bakau di Teluk Bungus. Ketebalan mangrove yang ada di Teluk Bungus bervariasi dari 100 – 400 m.
Kondisi ini berkaitan dengan jenis substrat yang terdapat di areal mangrove terdiri dari lumpur dan lumpur berpasir Gambar 29.
Gambar 29 Vegetasi Mangrove di T. Bungus, Kota Padang PRWLSDNH 2006.
57
4.6.2. Padang Lamun
Terdapat dua jenis lamun yang tumbuh di Teluk Bungus, yaitu Thalassia hemprichii
dan Enhalus acoroides PRWLSDNH 2006. Lamun yang mempunyai distribusi paling tinggi dan mendominasi vegetasi
di Teluk Bungus adalah Thalassia hemprichii, sementara Enhalus acoroides hanya tumbuh secara sporadis dan berjumlah sangat sedikit serta kondisinya yang
umumnya rusak. Vegetasi lamun umumnya tumbuh di daerah intertidal dan pada saat surut
hanya mempunyai kedalaman air kurang dari 30 cm, bahkan dibeberapa tempat tumbuhan ini terekspose langsung dengan udara. Lamun tumbuh pada substrat
hancuran karang mati yang sudah ditutupi oleh sedimen. Kedua faktor ini membuat kondisi lamun di Teluk Bungus kurang baik dibandingkan dengan
lamun di lokasi lain di Indonesia. Mengingat cukup pentingnya fungsi ekologis padang lamun, perlu dicoba
upaya transplantasi lamun, khususnya jenis Enhalus acoroides didaerah – daerah yang perairannya cukup dalam dan mempunyai substrat berlumpur. E. acoroides
merupakan lamun yang ukurannya paling besar yang tumbuh di Indonesia, dan berdasarkan pengamatan di berbagai tempat merupakan jenis lamun yang
mempunyai peran yang signifikan bagi organisme lain, termasuk yang bernilai ekonomis penting.
4.6.3. Terumbu Karang