26 SWOT sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan potensi pesisir yang
ada. Komponen-komponen dalam analisis SWOT tersebut adalah :
1. Identifikasi Faktor-Faktor Strategis Internal a. Kekuatan
Strenghts
• Potensi sumberdaya alam dan lingkungan. • Lokasi pantai yang strategis.
• Dukungan masyarakat. • Dukungan Pemerintah.
b. Kelemahan Weakness
• Kondisi ekosistem. • Tingkat sumberdaya manusia yang masih rendah.
• Status kepemilikan pantai yang belum jelas. • Belum adanya peraturan lokal yang mengatur tentang pemanfaatan
sumberdaya laut. • Pemanfaatan potensi dan objek wisata yang belum optimal.
• Sarana dan prasarana fisik yang masih kurang atau terbatas.
2. Identifikasi Faktor-Faktor Strategis Eksternal a. Peluang
Opportunities
• Potensi pengunjung atau wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
• Kebijakan pemerintah provinsi dalam menetapkan Kota Padang sebagai pintu gerbang wisata.
• Keberadaan sektor-sektor lain yang dapat mengisi kegiatan wisata pantai.
b. Ancaman Threats
• Pergeseran nilai budaya. • Adanya konflik kepentingan.
• Adanya pungutan liar premanisme. • Keberadaan buangan limbah sektor industri dan rumah tangga yang
mengancam kualitas perairan di Teluk Bungus. Langkah selanjutnya adalah memilih alternatif strategi yang terbaik untuk
diterapkan, maka setiap alternatif strategi yang ada diberi nilai sesuai dengan
27 tingkat kepentingannya, kemudian diberi rangking. Perangkingan dilakukan
secara objektif. Pemberian nilai dilakukan setiap unsur SWOT dengan kisaran nilai 1 = kurang penting : 3 = cukup penting : 5 = lebih penting : 7 penting sekali
berdasarkan skala Saaty i.e. diacu dalam Adrianto 2005. Pemberian rangking dilakukan terhadap masing-masing alternatif strategi.
Rangking ditentukan berdasarkan nilai total alternatif strategi yang tertinggi sampai terendah. Nilai total suatu alternatif strategi diperoleh berdasarkan
penjumlahan nilai dari unsur-unsur yang terkait dengan suatu alternatif strategi. Langkah terakhir adalah menyusun komponen-komponen tersebut di atas dalam
diagram matrik SWOT, sebagaimana ditunjukan pada Tabel 4. Diagram matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Tabel 4 Diagram matrik SWOT
Komponen Strengths S Weaknesses W Opportunities O Strategi SO Strategi WO
Threats T Strategi ST Strategi WT Keterangan:
a. Strategi SO, dibuat berdasarkan pemikiran dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST, strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang ada.
c. Strategi WO, diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan.
d. Strategi WT, dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.
28
Gambar 7 Diagram Analisis SWOT. Keterangan:
Kuadran I :
Merupakan situasi yang sangat menguntungkan, karena masih memiliki kekuatan yang dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijaksanaan pertumbuhan yang agresif Growth Oriented Strtegy.
Kuadran II : Peluang pasar yang dihadapi sangat besar, tetapi dilain pihak
menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Strategi yang harus dilakukan adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang
pasar lebih baik.
Kuadran III : Situasi yang sangat tidak menguntungkan karena yang dihadapi
berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Kuadran IV : Meskipun menghadapi ancaman tetapi masih memiliki kekuatan
internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
produkpasar. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan Strengths dan peluang Opportunities suatu kegiatan yang dimiliki, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan
ancaman Threats yang dihadapi. Hasil analisis ini menghasilkan strategi pengembangan wisata pantai kategori rekreasi agar potensi sumberdaya alam
dapat dimanfaatkan secara optimal.
Peluang Opportunities
Ancaman Threats
Kekuatan Strenghts
Kelemahan Weakness
Strategi Turnaround
Strategi Agresif
Strategi Difersifikasi
Strategi Difensif
29
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1. Kondisi Fisik Dasar 4.1.1.
Letak Geografis dan Luas Wilayah
Teluk Bungus memiliki panjang garis pantai 21.050 meter dan panjang teluk 5.418 meter, volume 223.255.052,2 m
3
, memiliki bentuk permukaan yang cenderung membulat dan luas permukaannya 1383,86 Ha berlokasi di sebelah
selatan Teluk Bayur dan memiliki posisi strategis menghadap Samudera Hindia Kusumah dan Salim 2008.
Teluk ini termasuk dalam Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan merupakan salah satu kecamatan pesisir di wilayah selatan Kota
Padang. Secara astronomis kecamatan ini berada pada posisi 01 01’21’’–
01 05’02’’ Lintang Selatan LS dan 100
o
21’58’’– 100 26’36’’ Bujur Timur BT
dan terletak di bagian barat pantai Pulau Sumatera. Kecamatan Bungus Teluk Kabung berada pada ketinggian rata-rata sekitar 0-5 m dpl untuk daerah pesisir,
dan 850 m untuk daerah perbukitan. Temperatur berkisar antara 22,5 °C –
31,5 °C dan curah hujan 314,47 mmbulan. Secara geografis berbatasan langsung
dengan : • Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Begalung dan
Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, • Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan,
• Sebelah Barat: berbatasan dengan Pantai Barat Sumatera Samudera Hindia,
• Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Secara administratif Kecamatan Bungus Teluk Kabung memiliki 6 enam kelurahan, yaitu: Teluk Kabung Selatan, Bungus Selatan, Teluk Kabung Tengah,
Teluk Kabung Utara, Bungus Timur dan Bungus Barat. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada Tabel 5.