5.1.3. Kesesuaian Lahan Peruntukan Wisata Pantai Kategori Rekreasi di Teluk Bungus
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan secara spasial, kelas kesesuaian lahan untuk kegiatan wisata pantai di perairan pantai Teluk Bungus dapat dibagi
menjadi empat kelas kesesuaian lahan, yaitu Sangat Sesuai S1, Cukup Sesuai S2, Sesuai Bersyarat S3 dan Tidak Sesuai N. Faktor yang menjadi faktor
penghambat kelas kesesuaian lahan untuk aktifitas wisata pantai adalah karakteristik sepanjang pantai dengan kondisi topografinya, kondisi perairan
dengan kondisi topografinya, penggunaan lahan pantai, sebaran material penyusun pantai hingga perairan pantai selain kondisi ketersediaan air tawar serta ancaman
biota berbahaya. Berdasarkan hasil overlay parameter kesesuaian lahan untuk wisata pantai
kategori rekreasi, diperoleh bahwa kelas kesesuaian lahan pada daerah penelitian, dapat dibagi menjadi 4 empat kelas, yaitu: 1 kelas kesesuaian lahan dengan
kategori S1 Sangat Sesuai dengan areal seluas 0,37 hektar 0,02, 2 kelas kesesuaian lahan dengan kategori S2 cukup sesuai dengan areal seluas 204,06
hektar 9,06, 3 kelas kesesuaian lahan dengan kategori S3 sesuai bersyarat dengan areal seluas 493,96 hektar 21,93 dan 4 kelas kesesuaian lahan dengan
kategori N tidak sesuai dengan areal seluas 1554,11 hektar 68,99, seperti ditunjukan pada Tabel 28. Peta sebaran secara spasial kelas kesesuaian peruntukan
wisata pantai kategori rekreasi dapat dilihat pada Gambar 56. Tabel 28 Luas areal kesesuaian lahan peruntukan wisata pantai kategori rekreasi
No Wisata Pantai Kategori Rekreasi
Luas ha Persentase
1 Sangat Sesuai S1
0,37 0,02
2 Cukup Sesuai S2
204,06 9,06
3 Sesuai Bersyarat
S3 493,96
21,93 4
Tidak Sesuai N 1.554,11
68,99 Luas
Keseluruhan 2.252,50
100,00
96
Gambar 56 Peta kesesuaian lahan peruntukan wisata pantai kategori rekreasi di Teluk Bungus hasil overlay.
5.1.4. Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Wisata Pantai Kategori Rekreasi di Teluk Bungus
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan secara spasial dengan melakukan buffer dari garis pantai Teluk Bungus ke arah laut sejauh 200 meter
dan ke arah darat sejauh 100 meter, diperoleh bahwa untuk pengembangan wisata pantai kategori rekreasi pada daerah penelitian, dapat dibagi menjadi 4 empat
kelas, yaitu: 1 kelas kesesuaian lahan dengan kategori S1 Sangat Sesuai dengan areal seluas 0,37 hektar 0,06, 2 kelas kesesuaian lahan dengan
kategori S2 dengan areal seluas 200,43 hektar 33,76, 3 kelas kesesuaian lahan dengan kategori S3 dengan areal seluas 199,60 hektar 33,62 dan 4
kelas kesesuaian lahan dengan kategori N tidak sesuai dengan areal seluas 193,30 hektar 32,56, seperti ditunjukan pada Tabel 29. Peta sebaran secara
spasial kelas kesesuaian untuk pengembangan wisata pantai kategori rekreasi dapat dilihat pada Gambar 57.
Tabel 29 Luas areal kesesuaian lahan untuk pengembangan wisata pantai kategori rekreasi
No Wisata Pantai Kategori Rekreasi
Luas ha Persentase
1 Sangat Sesuai S1
0,37 0,06
2 Cukup Sesuai S2
200,43 33,76
3 Sesuai Bersyarat
S3 199,60
33,62 4
Tidak Sesuai N 193,30
32,56 Luas
Keseluruhan 593,70
100,00 Kawasan pengembangan wisata pantai kategori rekreasi dengan kriteria
sangat sesuai S1, merupakan daerah yang ditunjukan oleh lingkaran berwarna hitam pada Gambar 57, berada di dekat tempat wisata Pantai Carolina, Pantai
Carlos, Pantai Bungus dekat Tanjung Gunung-gunung dan sedikit tersebar di sepanjang pantai Teluk Kabung. Kawasan wisata pantai dengan kriteria cukup
sesuai S2 merupakan daerah yang berada pada sepanjang pantai Teluk Bungus. Kawasan wisata pantai dengan kriteria sesuai bersyarat S3, merupakan daerah
yang berada sebagian besar di bagian tenggara Teluk Bungus. Kawasan wisata pantai dengan kriteria tidak sesuai N merupakan daerah darat yang berada pada
zona 50 meter dari garis pantai dan daerah perairan pada zona 150 meter dari garis pantai.
Kawasan pengembangan aktifitas atau kegiatan wisata pantai kategori rekreasi di Teluk Bungus dengan sebaran aktifitas :
• Utara Teluk Bungus: berjalan-jalan di pantai, bermain pasir, dan berjemur • Selatan Teluk Bungus: berjalan-jalan di pantai, berenang, snorkling,
memancing dan bermain pasir. • Timur Teluk Bungus: berjalan-jalan di pantai, berenang, snorkling,
boating, piknik, olahraga pantai voli pantai, berperahu, bermain pasir, berjemur, jet sky, dan banana boat.
Potensi bahaya tsunami terhadap pengembangan wisata pantai
Gelombang tsunami yang dipengaruhi oleh tipe atau karakteristik pantai dijumpai di daerah penelitian, seperti sepanjang pantai antara Pantai Wisata
Carolina hingga Pantai Wisata Tintin dan antara Tanjung Gununggunung hingga Pantai Dermaga Pertamina. Di daerah seperti ini, gelombang lebih tinggi bila
dibandingkan dengan gelombang tsunami seperti di pantai Teluk Buo, Teluk Pandan, dan Teluk Kaluang.
Selanjutnya, kelandaian atau kemiringan pantai juga sangat berpengaruh
terhadap potensi gelombang tsunami. Gelombang tsunami akan semakin besar dan bertambah pada daerah pantai yang relatif landai dengan kemiringan bibir pantai
yang kecil dibandingkan dengan pantai yang relatif dalam dan curam atau yang memiliki kemiringan bibir pantai yang lebih besar. Pantai Tanjung Sikabau,
Tanjung Gununggunung, Tanjung Alangalang Teluk Buo, Tanjung Sadah dan Tanjung Nibung yang memiliki kemiringan paras pantai lebih dari 45° akan
mengalami jangkauan tsunami lebih lemah dan jauh mencapai daratan, dibandingkan dengan di lokasi lainnya yang memiliki kemiringan pantai lebih
landai antara 3° hingga 45°
. Potensi bahaya tsunami tersebut dapat dijadikan informasi dasar dalam
perencanaan dan pengembangan kawasan wisata pantai Teluk Bungus sebagai bentuk upaya mitigasi untuk memperkecil risiko bencana tsunami di masa yang
akan datang.
99
Gambar 57 Peta kesesuaian lahan untuk pengembangan wisata pantai kategori rekreasi di Teluk Bungus.
5.2. Keadaan Ekonomi, Sosial, Budaya dan Lembaga 5.2.1. Masyarakat Sekitar