13 Wisata bahari merupakan salah satu bentuk wisata potensial yang termasuk
di dalam kegiatan ”clean industry”. Pelaksanaan wisata bahari dianggap berhasil apabila memenuhi berbagai komponen yakni berkaitan dengan kelestarian
lingkungan alami, kesejahteraan penduduk yang mendiami wilayah tersebut, kepuasan pengunjung yang menikmatinya, dan keterpaduan komunitas dengan
area pengembangannya. Wisata bahari akan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat apabila memperhatikan komponen-komponen tersebut
Holden 2000.
2.5 Analisis SWOT
Menurut Rangkuti 1997, Analisis SWOT Strength, Weaknesses, Opportunities,
dan Threats adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis tersebut didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan
ancaman threats. Pelaksanaan ekowisata di suatu tempat perlu dilakukan analisis SWOT
terlebih dahulu. Hal yang sangat penting dikenali adalah keadaan keindahan, daya tarik yang spesifik atau unik dari obyek wisata yang bersangkutan.
Selanjutnya prasarana yang tersedia apakah lancer atau tidak lancar, nyaman atau tidak nyaman, sudah lengkap atau masih harus diadakan dan sebagainya.
Tersedianya sumberdaya manusia yang terlatih sangat berhubungan dengan tingkat pendidikan dan budaya masyarakatnya Fandeli et al. 2000.
Fandeli 1995 menjelaskan bahwa kegiatan kepariwisataan harus dilaksanakan setelah ditentukan tujuan dan sasaran strategis. Suatu strategi adalah
suatu rencana yang direkayasa untuk menyelasikan suatu misi. Misi itu harus direncanakan dalam parameter kekuatan dan kelemahan dari organisasi
kepariwisataan, kesempatan, dan ancaman dalam lingkungan. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan strategi yang perlu dikembangkan dalam
rangka pengusahaan ekowisata. Penyusunannya mempertimbangkan berbagai kondisi internal lokasi yaitu strength dan weakness serta kondisi eksternal yaitu
opportunity dan threat.
14
3. METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di perairan Kecamatan Semau, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT Gambar 2 dari bulan April sampai dengan Juni 2010.
Lokasi pengambilan data biofisik di perairan Kecamatan Semau pada bagian timur, barat, utara, dan selatan di 6 stasiun Lampiran 1.
Gambar 2 Peta lokasi Penelitian Sumber: Dinas Hidro-Oseanografi 2005.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah: peta, perahu motor, peralatan SCUBA diving, kamera bawah air, global positioning system GPS, roll
meter 100 m, papan untuk manta tow, transek kuadrat dari pipa paralon berbentuk bujur sangkar berukuran 1x1 m, alat tulis dan kertas tahan air ukuran A4, secchi
disc, thermometer, refractometer , floating drauge dan formulir isian kuisioner.