Fasilitas Umum Kondisi Umum .1 Geografis

33

4.1.4 Fasilitas Umum

Fasilitas umum yang terdapat Kecamatan Semau yang menunjang kelangsungan masyarakat setempat yakni: a. Pendidikan Jumlah Sekolah Dasar SD sebanyak 12 buah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP sebanyak 2 buah dan Sekolah Menengah Umum SMU hanya 1 buah di Desa Otan. b. Kesehatan Puskesmas 1 buah, Puskesmas Pembantu 8 buah dan Balai Pengobatan sebanyak 2 buah. c. Peribadatan Gereja Kristen Protestan sebanyak 37 buah, Gereja Kristen Katolik sebanyak 2 buah, dan Mesjid sebanyak 2 buah. d. Air bersih Tersedianya air bersih wilayah ini berasal dari mata air sebanyak 4 buah yaitu di Desa Uiasa, Huilelot, Uitao dan Otan serta embung sebanyak 10 buah yang sebagian besar airnya berasal dari tadah hujan. Sedangkan pemenuhan kebutuhan air bersih yang lainnya berasal dari sumur gali. e. Ekonomi Usaha skala kecil berupa kios sebanyak 214 buah dan penginapan sebanyak 2 buah yang kurang terawat milik Hotel Flobamor di Desa Uiasa. f. Listrik Sebagian besar rumah tangga yang ada di Kecamatan Semau menggunakan penerangan lampu sebagai alat penerang pada malam hari 70.49. Penduduk yang menggunakan penerangan listrik dari Perusahaan Listrik Negara PLN yang hanya beroperasi pada malam hari kecuali pada hari minggu sebesar 28.94 dan 0.56 menggunakan penerangan listrik non PLN. g. Transportasi - Fasilitas jalan ±40 km yang sebagian besarnya masih dalam keadaan pengerasan sedangkan yang sudah diaspal baru mencapai 12 km. 34 - Jumlah kendaraan roda dua sebanyak 60 unit yang sering digunakan sebagai ojek atau sarana transportasi darat satu-satunya. Juga terdapat pick up sebanyak 6 unit dan truk sebanyak 10 unit. - Perahu yang melayani transportasi laut dari Kupang sebagai ibukota Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT ke Semau sebanyak: 18 unit yang bertenaga mesin rata-rata 15 PK dan kapasitas muat 20 orang dengan lama perjalanan ±30 menit, tarif Rp. 5.000,- per orang dan Rp. 15.000,- per kendaraan roda dua. Rutenya dari Tenau ke Semau berlangsung setiap hari dari pagi hingga malam hari. - Pelabuhan labuh perahu: 1 buah tradisional di Kauan Desa Hansisi, 1 buah semi permanen Desa Hansisi yang tidak bisa difungsikan secara optimal karena posisinya lebih tinggi dari perahu yang berlabuh dan 1 buah permanen Desa Hansisi sebagai pelabuhan feri dalam keadaan rusak berat sedangkan pelabuhan khusus sebagai tempat pendaratan ikan tidak ada.

4.1.5 Kegiatan Perikanan