Pengaruh Lama Homogenisasi terhadap Stabilitas Emulsi MSM

27 ditetapkan. Menurut Fellows 2000, lama proses homogenisasi yang dilakukan berbeda-beda karena semakin lama proses homogenisasi berlangsung akan semakin memperkecil ukuran globula lemak. Ukuran globula lemak mempunyai hubungan dengan stabilitas emulsi, karena ukuran globula lemak yang berkisar antara 1-10 µm dan jumlah globula lemak yang relatif besar akan menyebabkan emulsi semakin stabil. Selain itu menurut McClements 1999, intensitas dan lama homogenisasi tergantung dari waktu yang dibutuhkan untuk melarutkan dan menyeragamkan distribusi globula lemak dalam minyak. Proses homogenisasi dapat mencegah atau mengurangi kecenderungan lemak untuk bergabung kembali coalescence, karena ukuran globula lemak menjadi lebih kecil Moran Rajah 1994. Selain proses homogenisasi dibutuhkan juga peranan bahan penyalut yang dapat berfungsi sebagai pengemulsi dan penstabil emulsi. Menurut penelitian Simanjuntak 2007, penambahan maltodekstrin 30-70 dari total bahan penyalut dapat menghasilkan kelarutan maltodekstrin yang cukup baik pada air secara subjektif dan juga memiliki kekentalan emulsi yang cocok untuk memudahkan pembentukan lapisan pada proses pengeringan. Kisaran nilai gelatin yang berkisar antara 5-30 dari total bobot penyalut dapat menghasilkan emulsi yang homogen dan menghasilkan kekentalan yang masih memudahkan dalam pembentukan film pada plat kaca. Sedangkan kisaran nilai CMC yang berkisar antara 0-6 dari total bahan penyalut dapat menghasilkan emulsi yang lebih homogen, stabil dan kental. Terhadap hasil emulsi yang diperoleh kemudian dilakukan analisis stabilitas emulsi dan ukuran globula lemak.

1. Pengaruh Lama Homogenisasi terhadap Stabilitas Emulsi MSM

Lama stabilitas emulsi berbeda-beda tergantung pada produk emulsi yang dihasilkan Dickinson Tanai 1992. Guna membentuk emulsi yang stabil selama periode waktu tertentu, perlu dilakukan pencegahan bergabungnya globula lemak setelah emulsi terbentuk Walstra 1993. Stabilitas emulsi MSM dianalisis dengan menggunakan dua metode yang berbeda, yaitu metode pendiaman selama 2 jam Lamar et al. 1976 dan metode pengukuran indeks krim Tangsuphoom Coupland 2005. Analisis stabilitas emulsi dilakukan terhadap emulsi minyak sawit merah yang telah dihomogenisasi selama 5, 10, 15, 25, dan 35 menit. Hasil yang didapat dari kedua metode tersebut kemudian dibandingkan untuk mencari emulsi yang paling stabil. Menurut McClements 1999, besar stabilitas emulsi pada produk emulsi perlu dikaji karena penyatuan bahan minyak dan air yang terbentuk hanya dapat berlaku sementara. Dari hasil analisis dengan metode pendiaman selama 2 jam, diketahui bahwa semua formulasi yang dicoba tidak mengalami pemisahan emulsi, setelah emulsi didiamkan selama 2 jam Gambar 17. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua emulsi yang dihasilkan memiliki stabilitas emulsi 100. Metode pendiaman emulsi selama 2 jam yang dilakukan, memiliki prinsip pemisahan emulsi berdasarkan gaya gravitasi. Partikel yang memiliki densitas lebih rendah minyak akan bergerak ke atas, sedangkan yang memiliki densitas lebih tinggi air akan tertarik gravitasi ke bawah Hunter 1989. Namun, pada emulsi yang dihasilkan tidak terjadi pemisahan setelah pendiaman. Hal tersebut terjadi karena adanya bahan penyalut maltodekstrin, gelatin dan CMC yang dapat membentuk lapisan pada globula lemak sehingga dapat mencegah terjadinya penggabungan lemak, serta kemampuan bahan penyalut dalam meningkatkan viskositas fase kontinyu sehingga interaksi antar lemak dapat dihambat. 28 a b c d e Gambar 17 . Hasil analisis stabilitas emulsi dengan metode pendiaman selama 2 jam dengan waktu homogenisasi total a 5 menit b 10 menit c 15 menit d 25 menit dan e 35 menit Data yang diperoleh dari hasil analisis dengan metode pendiaman selama 2 jam menurut Lamar et al. 1976 tersebut tidak dapat menjadi acuan untuk memilih emulsi mana yang paling stabil. Oleh karena itu dilakukan analisis stabilitas emulsi dengan metode lain, yaitu metode pengukuran indeks krim yang dilakukan setelah emulsi didiamkan selama 2 jam setelah homogenisasi. Dari pengukuran indeks krim tersebut akan diperoleh nilai indeks krim creaming index. Nilai indeks krim diperoleh dari perbandingan nilai serum yang terpisah lapisan air dengan nilai total emulsi. Semakin besar nilai indeks krim menunjukkan semakin besar serum yang terpisah, sehingga menyebabkan nilai stabilitas emulsi menjadi semakin rendah Tangsuphoom Coupland 2005. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa proses homogenisasi 5, 10, 15, 25 dan 35 menit menghasilkan nilai indeks krim berturut-turut adalah 7.92, 7.61, 6.54, 4.87 dan 2.58 Lampiran 2. Data indeks krim yang berbeda-beda tersebut kemudian diolah menggunakan ANOVA Lampiran 3. Berdasarkan penghitungan ANOVA, diketahui bahwa kelima kombinasi lama homogenisasi 5, 10, 15, 25 dan 35 menit memberi hasil indeks krim yang berbeda nyata pada pada taraf α=0.05. Oleh karena hasilnya berbeda nyata, maka dilakukan uji lanjut Duncan. Berdasarkan hasil analisis uji lanjut Duncan, diketahui bahwa lama homogenisasi 10 menit dan 5 menit tidak berbeda nyata pada taraf 5. Namun keduanya saling berbeda nyata dengan lama homogenisasi 35, 25 dan 15 menit pada taraf 5. Berarti pengujian selanjutnya tetap menggunakan lama homogenisasi total 35 menit 8 menit untuk homogenisasi penyalut dan 27 menit untuk homogenisasi emulsi MSM, karena dianggap memiliki stabilitas emulsi yang paling tinggi. Hasil ANOVA digambarkan pada Gambar 18. Kete Gam bahw Sem men bera men lema terse 1999 oleh berb bahw inde 5. hom inde deng terse jum relat mem pros pros mem sem ener erangan: histo nyat mbar 18 . Histo Secara umu wa lama hom makin lama pro nurun. Nilai in arti semakin k ningkat. Pening ak Swaisgood ebut ke dalam 9. Proses peng h homogenizer beda-beda, terg Berdasarka wa pada lama eks krim dari 7 Pada emulsi mogenisasi ters eks krim yang gan kombinasi ebut menghasi lah globula lem tif banyak ter miliki keseraga Menurut M ses homogenisa ses homogeni mpengaruhi em makin lama wak Menurut M rgi aktivasi a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 In deks k rim 7 ogram dengan ta pada taraf 5 ogram hasil ana um data hasil mogenisasi ber oses homogeni ndeks krim ter kecilnya nilai i gkatan stabilit d 1996 dan pe fase pendisper gecilan ukuran tercapai. Uku gantung dari sp an hasil ANOV a homogenisas 7.92 menjadi hasil homogen sebut memiliki paling kecil y i lama waktu y ilkan globula l mak yang relat sebut mengha aman ukuran da Moran Rajah asi dapat dipen isasi. Selain mulsi yang diha ktu yang yang d McClements 19 antara fase y 5 7.92 a 7. huruf sama me alisis indeks kr pengukuran in rpengaruh terh sasi dapat men rsebut berband indeks krim m tas emulsi dise eningkatan kon rsi yang terjad n akan terjadi s uran terkecil ya pesifikasi homo VA dan uji lan si total 5 dan 7.61, namun nisasi dengan i stabilitas em yaitu sebesar 2 yang lainnya. H emak dengan u tif lebih banya silkan globula alam emulsi. h. 1994, efek ngaruhi oleh ku itu waktu da asilkan. Semak dibutuhkan unt 999 pemisahan yang teremuls 10 Lama total ho 61 a 6.5 enunjukkan nil rim dengan me ndeks krim pa hadap nilai in nyebabkan nila ding terbalik d menunjukkan s ebabkan oleh p nsentrasi globu di selama prose sampai ukuran ang mampu di ogenizer yang d njut Duncan y 10 menit mes n nilai tersebut lama total 35 mulsi paling tin 2.58 di anta Hal tersebut terj ukuran yang r ak dalam emul a lemak denga ktivitas pengur ualitas bahan a an kecepatan kin banyak bah tuk mencampu n fase dalam e si dengan fas 15 omogenisasi m 54 b 4.87 lai yang tidak b etode penguku ada Gambar 1 ndeks krim y ai indeks krim dengan stabilit tabilitas emuls pengecilan uk ula lemak peny es homogenisa terkecil yang m ibentuk oleh ti digunakan. ang telah dilak skipun terjadi t tidak berbeda menit, diketa nggi ditunjukk ara emulsi has rjadi karena lam elatif kecil ser si. Jumlah glob an kerapatan y rangan ukuran awal, suhu dan putaran hom han yang dihom urkan kedua fas mulsi terjadi k se yang tida 25 menit 7 c 2.58 2 berbeda uran indeks krim 18 , menunjukk yang dihasilka yang dihasilk tas emulsi, yan si yang semak kurankan globu yebaran globu si McClemen mampu dibentu iap homogeniz kukan, diketah penurunan ni a nyata pada tar ahui bahwa lam kan dengan ni sil homogenisa ma homogenisa rta menghasilk bula lemak yan yang tinggi ser partikel melal n tekanan selam mogenisasi ju mogenisasi ma sa bahan. karena rendahn ak teremulsika 35 d 29 m kan an. kan ng kin ula ula nts uk zer hui lai raf ma lai asi asi kan ng rta lui ma uga aka nya an. 30 Peningkatan stabilitas emulsi dapat terbentuk dengan penambahan emulsifiers atau bahan pengental yang dapat meningkatkan energi aktivasi sehingga dapat mencegah ketidakstabilan emulsi. Emulsifiers yang diserap oleh globula lemak dapat membentuk lapisan pada permukaan globula lemak tersebut sehingga dapat mencegah lemak saling bergabung kembali. Sedangkan penambahan bahan pengental dapat meningkatkan viskositas dari fase kontinyu sehingga tumbukan antar lemak dapat dikurangi.

2. Pengaruh Lama Homogenisasi terhadap Ukuran Globula Lemak