32
Posisi dan ketebalan emulsi dalam tiap rak akan mempengaruhi lamanya proses pengeringan. Semakin lama proses pengeringan menyebabkan semakin lama kontak emulsi
dengan panas, sehingga dapat mempengaruhi kadar karoten yang ada dalam produk. Untuk itu kajian terhadap laju pengeringan emulsi perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil
mikroenkapsulat yang optimal. Kajian proses pengeringan dilakukan dengan analisis distribusi suhu dalam pengering rak serta analisis kondisi proses pengeringan.
1. Distribusi Suhu dalam Pengering Rak
Pada kajian proses pengeringan dilakukan analisis suhu selama pengeringan dengan menggunakan termokopel yang memiliki 10 probe dan diletakkan pada tempat yang
berbeda-beda dalam pengering rak. Analisis distribusi suhu dilakukan terhadap pengering rak selama 5 jam dan pengukuran suhunya dilakukan tiap menit. Data perubahan suhu yang
diperoleh, kemudian diolah menjadi kurva sehingga diketahui profil suhu selama proses
pengeringan pada setiap rak Gambar 20. Menurut penelitian Hadi 2009 diketahui
bahwa pengering rak memiliki kecepatan udara keluar 0.8 ms.
Gambar 20 . Kurva distribusi suhu selama proses pengeringan dalam pengering rak, waktu
25 menit menunjukkan waktu pemanasan awal yang diperlukan ditunjukkan oleh kurva yang melandai
Berdasarkan kurva tersebut, dapat diketahui bahwa tiap rak memiliki kecepatan peningkatan suhu mencapai suhu pengeringan 50
o
C yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena letak rak yang berbeda menyebabkan penerimaan panas dari koil
pemanas tidak seragam. Rak yang berada dekat dengan koil pemanas akan lebih cepat menerima panas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengering rak membutuhkan waktu pemanasan 25 menit sebelum digunakan, karena setelah 25 menit hampir semua rak mencapai suhu
yang diinginkan ±47.5
o
C mendekati 50
o
C. Rak yang digunakan untuk proses pengeringan selanjutnya adalah rak 2, 3, 4 dan 5, karena pada rak tersebut suhu yang
dicapai relatif sama dan mendekati 50
o
C yaitu ±47.5
o
C. Suhu pengeringan yang dipakai adalah sekitar 50
o
C karena menurut penelitian Saravacos Rauozeos 1984, ditemukan bahwa hanya suhu 50
o
C yang memberi hasil baik untuk pengeringan gel patiglukosa dan bukan pada suhu di bawahnya. Selain itu, suhu dibawah 60
o
C tidak merusak karoten yang 25
Nomor termokopel
10 20
30 40
50 60
50 100
150 200
250 300
Su hu
o
C
Waktu menit
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
33
terkandung dalam MSM. Rak 1 dan 6 tidak digunakan karena suhunya tidak mencapai suhu 47.5
o
C, suhunya juga relatif tidak stabil selama proses pengeringan dan lambat dalam menerima panas.
2. Kajian Kondisi Proses Pengeringan dalam Pengering Rak