28
1. Biaya tetap, yaitu biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar
kecilnya produksi, misalnya: pajak tanah, sewa tanah, penyusutan alat-alat, dan bunga pinjaman;
2. Biaya variabel, merupakan biaya yang besar kecilnya berhubungan
langsung dengan jumlah produksi yang dihasilkan, yang termasuk ke dalam biaya variabel diantaranya: pengeluaran-pengeluaran untuk bibit,
obat-obatan, dan biaya tenaga kerja musiman. 3.
Biaya tunai, adalah biaya tetap dan biaya variabel yang dibayar tunai. Biaya tetap misalnya pajak tanah dan bunga pinjaman. Sedangkan biaya
variabel misalnya pengeluaran untuk bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja luar keluarga;
4. Biaya tidak tunai diperhitungkan, yaitu biaya penyusutan alat-alat
pertanian, sewa lahan milik sendiri, biaya tetap dan tenaa kerja keluarga. Suatu metode produksi dikatakan lebih efisien dibandingkan metode
produksi lainnya apabila menghasilkan output yang lebih tinggi nilainya untuk tingkatan korbanan marjinal yang sama atau dapat mengurangi input untuk
memperoleh output yang sama. Ukuran efisiensi usahatani dapat diukur dengan menghitung perbandingan antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan RC
ratio. Perbandingan tersebut menggambarkan penerimaan yang diterima untuk setiap biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi. Usahatani dikatakan efisien
apabila nilai RC ratio lebih besar dari satu. Semakin besar nilai RC ratio, maka usahatani yang dilakukan semakin efisien.
3.1.2 Analisis Proyek
Secara umum proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengeluarkan uangbiaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil. Menurut
Gittinger 1986, proyek pertanian adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat menghasilkan
keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat setelah beberapa periode waktu. Sumber-sumber yang digunakan dalam proyek dapat berbentuk barang-barang
modal, tanah, bahan-bahan setengah jadi, bahan-bahan mentah, tenaga kerja dan waktu.
29
Studi kelayakan proyek adalah suatu analisis terhadap proyek tertentu baik proyek yang akan dilaksanakan, sedang, dan selsesai dilaksanakan untuk bahan
perbaikan dan penilaian pelaksanaan proyek tersebut. Pada umumnya suatu studi kelayakan proyek akan menyangkut tiga aspek yaitu:
1. manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri sering juga
disebut sebagai manfaat finansial. Artinya apakah proyek yang bersangkutan dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan
dengan risiko proyek tersebut. 2.
Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara sering juga disebut manaat ekonomi nasional yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi
ekonomi suatu negara. 3.
Manfaat sosial proyek yang bersangkutan bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.
Tujuan dilaksanakannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata
tidak menguntungkan. Pengeluaran modal memiliki arti yang sangat penting karena Husnan dan Suwarsono,1994:
1. pengeluaran modal mempunyai konsekuensi jangka panjang;
2. pengeluaran modal umumnya menyangkut jumlah yang sangat besar;
3. komitmen pengeluaran modal tidak mudah untuk diubah. Pasar untuk
barang-barang modal bekas, mungkin tidak ada terutama untuk barang- barang modal yang sangat khusus sifatnya. Karena itu sulit untuk
mengubah keputusan pengeluaran modal.
3.1.3 Analisis Kelayakan Investasi