Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Paprika

60 variabel, serta harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis. Analisis titik impas produksi usahatani paprika di PT Saung Mirwan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 . Titik Impas Produksi Usahatani Paprika di PT Saung Mirwan Uraian Nilai Rp Biaya Tetap Rp 42.028.800 Biaya Variabel Rp 153.429.200 Volume Penjualan Rp 291.060.000 TIP Rp penjualan 88.882.012,81 TIP kg 5925,47 Titik impas produksi paprika di PT Saung Mirwan dalam satuan rupiah penjualan yaitu sebesar Rp. 88.882.012,81 untuk satu greenhouse berukuran 4800 m 2 dengan kapasitas 11.000 tanaman. Hal ini berarti nilai penjualan produksi paprika yang tidak menyebabkan kerugian ataupun keuntungan adalah sebesar Rp.88.882.012,81. Jika nilai penjualan produksi paprika lebih besar dari Rp.88.882.012,81 maka usahatani ini menguntungkan dan sebaliknya. Jika dibandingkan dengan nilai penjualan paprika di PT Saung Mirwan yang mencapai Rp. 291.060.000, maka usahatani paprika ini menguntungkan karena penjualan berada di atas titik impas produksi. Titik impas produksi papriks di PT Saung Mirwan untuk satu greenhouse berukuran 4800 m 2 yaitu sebesar 5925,47 kg. Hal ini berarti produksi paprika yang dijual dari satu greenhouse yang tidak menyebabkan kerugian maupun keuntungan adalah sebesar 5925,47 kg. Jika jumlah produksi yang dijual lebih besar dari 5925,47 kg maka usahatani ini menguntungkan dan sebaliknya. Jumlah produksi paprika di PT Saung Mirwan dari satu greenhouse mencapai 19800 kg, maka usahatani ini menguntungkan karena jumlah produksi yang dijual berada di atas titik impas produksi.

6.2 Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Paprika

Analisis kelayakan finansial usahatani paprika dilakukan dengan menganalisis biaya dan manfaat dalam produksi paprika. Analisis biaya dan 61 manfaat dilakukan dengan memisahkan biaya dan penerimaan untuk menghitung manfaat bersih. Selanjutnya dihitung nilai Net Present Value NPV, Net BC, Internal Rate of Return IRR, dan Payback Period. Biaya yang diperhitungkan dalam analisis ini dibatasi pada biaya yang dapat diukur. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usahatani paprika terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk membangun greenhouse dan membeli mesin irigasi serta peralatan usahatani. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan setiap siklus tanam untuk kegiatan operasional usaha. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Adapun rincian biaya dan manfaat dalam produksi paprika PT Saung Mirwan dapat dilihat pada Tabel cashflow Lampiran 1 Pada tabel cashflow dapat dilihat biaya investasi pada usahatani paprika pada tahun pertama adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,00. Pada tahun kedua dan seterusnya biaya investasi bernilai nol karena pada tahun tersebut bangunan dan peralatan usahatani lainnya masih layak digunakan sehingga tidak ada biaya investasi lagi. Biaya variabel dan biaya tetap pada tahun ke satu adalah nol karena pada tahun tersebut usahatani masih belum mulai berproduksi. Biaya variabel pada tahun ke dua dan seterusnya diasumsikan sama yaitu sebesar Rp. 333.760.400,00 per tahunnya. Demikian juga halnya dengan biaya tetap yang dikeluarkan pada tahun kedua dan seterusnya diasumsikan sama yaitu sebesar Rp. 84.057.600,00. Manfaat yang diperoleh dalam produksi paprika adalah nilai penjualan paprika dengan harga jual sesuai dengan jenis atau warna paprika. Adapun paprika yang diproduksi oleh PT Saung Mirwan ada tiga jenis yaitu paprika hijau, paprika merah, dan paprika kuning dengan proporsi 50, 30, dan 20. Harga jual masing-masing paprika berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Untuk paprika hijau dijual dengan harga Rp.14.000,00, sedangkan harga jual paprika merah dan paprika kuning masing-masing adalah Rp.15.000,00 dan Rp.16.000,00 per kilogramnya. Dalam perhitungan ini jumlah produksi yang dipakai adalah jumlah produksi yang dihasilkan dari satu greenhouse seluas 4800 m 2 dengan kapasitas 11000 tanaman dan tingkat kegagalan diasumsikan 10 persen. 62 Penerimaan usahatani paprika di PT Saung Mirwan pada tahun pertama adalah nol karena pada tahun tersebut usahatani ini belum berproduksi. Pada tahun kedua dan seterusnya penerimaan usahatani ini diasumsikan sama yaitu sebesar Rp. 582.120.000,00. Kelayakan finansial usahatani paprika dinilai dengan beberapa kriteria yaitu NPV, IRR, Net BC, dan payback period. Data yang digunakan berasal dari manfaat bersih arus kas yang didiskonto pada tingkat suku bunga 8,74 persen. Hasil analisis kelayakan finansial usahatani paprika pada satu greenhouse seluas 4800 m 2 dengan kapasitas 11000 tanaman dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 . Analisis Kelayakan Finansial Paprika di PT Saung Mirwan pada satu greenhouse seluas 4800 m 2 Uraian Nilai NPV 628.241.033 IRR 16 Net BC 1,63 Payback Period 9 Tahun 6 Bulan Dari hasil analisis kelayakan usahatani paprika di PT Saung Mirwan dapat dilihat bahwa nilai NPV yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah sebesar 628.241.033 atau lebih besar dari nol. Hal ini berarti selama dua puluh lima tahun investasi, usahatani paprika di PT Saung Mirwn akan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 628.241.033,00. Berdasarkan kriteria NPV tersebut, maka usahatani paprika di PT Saung Mirwan layak untuk dijalankan. Berdasarkan perhitungan, nilai IRR yang diperoleh adalah sebesar 16. IRR merupakan tingkat suku bunga yang membuat nilai NPV sama dengan nol. Suatu usaha dikatakan layak jika nilai IRR lebih besar dari nilai diskonto yang berlaku. Dalam perhitungan ini nilai diskonto yang digunakan adalah 8,74 sehingga dapat dikatakan berdasarkan kriteria IRR usahatani paprika di PT Saung Mirwan layak untuk dijalankan karena nilai IRR lebih besar dari nilai diskonto. Nilai Net Benefit-Cost Ratio Net BC yang dihasilkan dalam perhitungan adalah senilai 1,63 artinya setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan menurut nilai 63 sekarang akan menghasilkan 1,63 satuan manfaat bersih. Usahatani paprika di PT Saung Mirwan layak untuk dijalankan karena nilai Net BC lebih besar dari satu. Berdasarkan nilai payback period atau tingkat pengembalian, jika tingkat pengembalian investasi lebih kecil daripada umur usaha maka usaha tersebut layak untuk dilakukan. Nilai payback period yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi adalah 9 tahun 6 bulan. Sementara umur usaha adalah 25 tahun. Maka dapat disimpulkan berdasarkan kriteria payback period usahatani paprika di PT Saung Mirwan layak untuk dijalankan.

6.3 Analisis Switching Value