38
maka biaya yang dikeluarkan harus dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, serta harga jual per unit tidak berubah selama periode yang
dianalisa. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap, tidak berubah dalam
range output tertentu, tetapi untuk setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah
totalnya akan naik turun sebanding dengan hasil produksi atau volume kegiatan, tetapi untuk setiap satuan produksi akan tetap.
Hasil penjualan dikurangi biaya variabel merupakan sisa atau margin yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan laba. Rasio antara margin dan hasil
penjualan disebut dengan marginal income ratio. Dalam keadaan impas labanya adalah nol, maka dengan membagi jumlah biaya tetap dengan marginal income
ratio-nya, akan diperoleh tingkat penjualan dalam rupiah yang harus dicapai agar perusahaan tidak menderita rugia ataupun memperoleh laba. Titik impas
dalam rupiah dapat ditentukan dengan rumus Munawir, 1995:
Titik impas dalam rupiah = Keterangan :
TFC = biaya tetap total Rp
TVC = biaya variabel total Rp
S = volume penjualan Rp
4.5.2 Analisis Kelayakan Investasi
Untuk mengetahui kelayakan budidaya paprika maka akan dibandingkan antara manfaat dan biaya untuk menghitung beberapa kriteria kelayakan investasi
yaitu NPV, IRR, net BC, dan tingkat pengembalian investasi payback period.
4.5.2.1 Net Present Value NPV
NPV dapat dikatakan sebagai nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh investasi. Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
arus manfaat dengan nilai sekarang arus biaya. NPV dihitung dengan rumus matematik Gray, et. al., 1993:
39
NPV = Keterangan :
B
t
= penerimaan benefit pada tahun ke-t Rp C
t
= biaya cost pada tahun ke-t Rp n
= umur proyek tahun i
= tingkat suku bunga per tahun Nilai NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima dari proyekusaha
selama umur proyek pada discount rate tertentu. Suatu proyek dikatakan layak diusahakan apabila nilai NPV 0.
4.5.2.2 Internal Rate of Return IRR
IRR adalah tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang, atau
nilai discount rate yang membuat nilai NPV sama dengan nol. Cara menghitung IRR adalah dengan cara mencari tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif,
selanjutnya dicari lagi tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif Husnan dan Suwarsono, 1999. Perkiraan IRR diperoleh dengan interpolasi berdasarkan
perhitungan tingkat buang dan NPV yang sudah dilakukan. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
IRR = Keterangan :
i
1
= tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i
2
= tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV
1
= NPV yang bernilai positif NPV
2
= NPV yang bernilai negatif Jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto maka proyek dikatakan layak
untuk dilaksanakan.
40
4.5.2.3 Net Benefit-Cost Ratio Net BC
Merupakan angka perbandingan antara jumlah present value yang positif sebagai pembilang dengan present value yang negatif sebagai penyebut. Jika
net BC 1 maka proyek layak untuk dilaksanakan. Net BC dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Net BC = Keterangan :
B
t
= penerimaan benefit pada tahun ke-t Rp C
t
= biaya cost pada tahun ke-t Rp n
= umur proyek tahun i
= tingkat suku bunga per tahun Nilai Net BC menunjukkan setiap tambahan biaya sebesar Rp.1 maka
biaya tambahan manfaat bersih yang akan dihasilkan adalah sebesar nilai net BC.
4.5.2.4 Tingkat Pengembalian Investasi Payback Period