Pengalaman Bertani Sayuran Karakteristik Petani Responden

petani bukan anggota Gapoktan, dan Diploma 5 persen untuk petani anggota Gapoktan dan 0 persen untuk petani bukan anggota Gapoktan. Data ini menunjukkan bahwa petani responden memiliki tingkat pendidikan masih rendah yaitu mayoritas hanya sampai tingkat SDsederajat. Tabel 24. Tingkat Pendidikan Petani Sayuran di Desa Citapen Kecamata Ciawi Tahun 2012 No. Tingkat Pendidikan Anggota Gapoktan Bukan Anggota Gapoktan Jumlah Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase 1. SDsederajat 17 85 10 71,43 27 79,41 2. SMPsederajat 4 28,57 4 11,76 3. SMAsederajat 2 10 2 5,88 4. Diploma 1 5 1 2,94 5. Sarjana Jumlah 20 100 14 100 34 100

5.4.5. Pengalaman Bertani Sayuran

Pada umumnya pengalaman bertani sayuran akan berkorelasi positif dengan keterampilan dalam kegiatan usahatani sayuran. Semakin tinggi tingkat keterampilan akan memunculkan inovasi-inovasi baru serta pencarian solusi terhadap masalah teknis yang sering terjadi selama kegiatan usahatani sayuran berlangsung. Karakteristik tanaman sayuran yang cepat panen namun mudah terserang hama penyakit serta sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca, menyebabkan kegiatan budidaya sayuran juga menghadapi risiko produksi yang cukup tinggi. Petani sayuran yang telah berpengalaman akan lebih terampil dan lebih paham tentang solusi-solusi yang harus dilakukan apabila terjadi masalah pada kegiatan budidaya sayuran sehingga risiko produksi dapat diminimalisir. Pada penelitian ini, petani responden pada umumnya adalah petani yang telah memiliki pengamalan bertani sayuran bertahun-tahun, ditambah kondisi lahan pertanian yang sesuai untuk tanaman sayuran, membuat kegiatan pertanian didominasi oleh budidaya sayuran sejak dahulu. Adapun data pengalaman bertani sayuran oleh petani responden baik petani anggota maupun petani bukan anggota Gapoktan disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Pengalaman Bertani Sayuran Petani di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Tahun 2012 No. Pengalaman Bertani Sayuran Tahun Anggota Gapoktan Bukan Anggota Gapoktan Jumlah Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase 1. 1 – 5 4 20 2 14,29 6 17,65 2. 5,1 – 10 4 20 3 8,82 7 20,59 3. 10,1 – 15 2 5,88 2 5,88 4. 15,1 – 20 4 20 2 5,88 6 17,65 5. 20,1 8 40 5 35,71 13 38,24 Jumlah 20 100 14 100 34 100 Berdasarkan data pada Tabel 25, dapat diketahui bahwa sebagian besar petani responden memiliki pengalaman bertani sayuran pada kisaran diatas 20 tahun, dengan komposisi 40 persen untuk petani anggota Gapoktan dan 33,33 persen untuk petani bukan angota Gapoktan. Petani anggota Gapoktan memiliki komposisi pengalaman usahatani yang lebih tinggi daripada petani bukan anggota Gapoktan. Seharusnya petani anggota Gapoktan memiliki peluang untuk mendapatkan hasil produksi yang lebih tinggi daripada petani bukan anggota Gapoktan. Akan tetapi pengalaman usahatani oleh petani anggota Gapoktan ini tidak berpengaruh banyak tehadap kegiatan usahatani karena umur responden yang rata-rata sudah berusia lanjut dan sulit untuk menerima teknologi dan ilmu pengetahuan baru di bidang pertanian. Demikian pula dengan tingkat inovasi yang seharusnya dimunculkan oleh petani anggota Gapoktan, namun tidak banyak yang mampu memunculkan inovasi tersebut. Bahkan sebagian besar petani anggota Gapoktan masih mempertahankan cara bertani konvensional seperti yang menjadi kebiasaan secara turun temurun. Sementara bagi petani bukan anggota Gapoktan, dengan modal yang dimiliki mampu menciptakan kegiatan usahatani yang lebih maksimal dengan pengupayaan input produksi yang lebih baik serta kegiatan budidaya yang lebih sungguh-sungguh.

5.4.6. Alasan Bertani Sayuran

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan usahatani kangkung organik petani binaan Agribusiness Development Center (ADC) di Kabupaten Bogor

1 22 101

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Hubungannya dengan Kapasitas Kelompok Tani di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 8 156

Analisis Risiko Produksi Cabai Merah Keriting pada Kelompoktani Pondok Menteng, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 25 159

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

7 111 205

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 15 229

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Risiko Usaha Diversifikasi Sayuran pada Petani Gapoktan Rukun Tani di Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat

0 8 96

Pengaruh Kemitraan Terhadap Pendapatan Petani Manggis Di Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor

1 6 61

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

Analisis Pengaruh Kemitraan terhadap Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih (Kasus Kemitraan UD Ragheed Pangestu dengan Petani Jamur Tiram Putih di Kecamatan Ciawi Bogor)

7 29 72