Penerimaan Usahatani ANALISIS USAHATANI SAYURAN PETANI

6.4. Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani yang diterima petani responden bersumber dari satu faktor tunggal yaitu penjualan hasil panen sayuran. Pada penelitian ini jumlah penerimaan yang hitung adalah penerimaan petani per hektar per tahun selama satu tahun yaitu Tahun 2012. Penerimaan merupakan jumlah total hasil produksi dikalikan jumlah harga yang berlaku untuk masing-masing jenis sayuran. Hasil produksi sayuran rata-rata yang dihasilkan oleh petani anggota per hektar per tahun adalah sebesar 54.251 Kg dan harga jual rata-rata dalam satu tahun sebesar Rp 3.239. Tingkat harga ini bukan harga satu jenis komoditi, melainkan rata-rata harga dari seluruh jenis sayuran yang ditanam petani selama tahun 2012. Sedangkan petani bukan anggota mendapatkan total produksi sebesar 58.511 Kg dan harga rata-rata Rp 3.166. Sayuran hasil panen pada umumnya dijual oleh petani ke Gapoktan Rukun Tani, pedagang pengumpul, pemborong, atau langsung dijual sendiri ke pasar. Masing-masing pilihan dalam saluran pemasaran memiliki kekurangan dan kelebihan. Apabila petani menjual sayuran ke Gapoktan, petani diuntungkan dengan tidak menanggung biaya pasca panen karena kegiatan setelah pemanenan menjadi beban Gapoktan. Sementara itu, pemborong membeli sayuran saat sayuran masih dilahan, biaya pasca panen juga menjadi tanggungan pemborong. Akan tetapi, kelemahan menjual dengan pemborong adalah penetapan harga yang tidak didasarkan pada kondisi berat aktual sayuran per satuan kilogram, melainkan didasarkan pada perkiraan pemborong terhadap harga dan jumlah total sayuran yang dihasilkan ketika masih dilahan. Pembayaran pun tidak selalu tunai, sering ada penundaan pembayaran atau pembayaran tidak dilakukan selama satu kali. Adapun jika petani menjual hasil panen ke pedagang pengumpul maupun menjual langsung ke pasar, petani masih harus menanggung biaya pasca panen meliputi biaya kuli panggul dan pengangkutan dari lahan ke tempat pengumpul, dan biaya pengangkutan, pajak pasar, uang kebersihan, pungutan liar lainnya, uang makan, dan biaya tak terduga lainnya jika petani menjua sendiri ke pasar. Ditambah pula, jika petani melakukan kegiatan sortirgrading yang membutuhkan biaya tambahan untuk memberi upah kepada tenaga penyortirpenyeleksi sayuran. Adapun jumlah produksi, harga, dan penerimaan usahatani sayuran yang diterima petani responden per hektar per tahun pada tahun 2012 ditunjukkan oleh Tabel 34. Penerimaan usahatani yang diperoleh petani responden dalam waktu satu tahun yaitu Tahun 2012 rata-rata sebesar Rp 154.699.148 untuk petani anggota Gapoktan dan sebesar Rp 157.907.025 untuk petani bukan anggota Gapoktan. Adapun rincian penerimaan petani responden untuk setiap jenis sayuran per hektar per tahun dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6. Tabel 34. Rata-Rata Jumlah Produksi, Harga, dan Penerimaan Usahatani Sayuran Per Hektar Per Tahun di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Tahun 2012 Jenis Sayuran Rata-Rata Harga Per Kilogram Per Tahun RpKg Rata-Rata Petani Rata-Rata Produksi Per Tahun KgTahun Rata-Rata Petani Anggota Gapoktan Bukan Anggota Gapoktan RpKg Anggota Gapoktan Bukan Anggota Gapoktan KgTahun Cabai 7.625 6.056 6.840 5.711 8.029 6.870 Buncis 2.793 2.533 2.663 7.388 7.348 7.368 Caisin 2.045 1.417 1.731 9.878 14.443 12.161 Kacang Panjang 2.787 3.900 3.343 9.697 4.333 7.015 Kapri 10.000 6.000 8.000 83 293 188 Terung 1.980 1.750 1.865 5.637 3.857 4.747 Tomat 1.583 2.000 1.792 13.167 15.238 14.202 Jagung Sayur 1.800 1.500 1.650 350 982 666 Kacang Damame 5.000 2.500 179 89 Timun 1.780 1.500 1.640 2.339 3.810 3.074 Rata-Rata Produksi dan Harga 3.239 3.166 3.202 5.425 5.851 5.638 Jumlah Produksi 54.251 58.511 56.381 Total Penerimaan Per Hektar Per Tahun Rp Anggota Gapoktan 154.699.148 Bukan Anggota Gapoktan 157.907.025

6.5. Pendapatan Usahatani

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan usahatani kangkung organik petani binaan Agribusiness Development Center (ADC) di Kabupaten Bogor

1 22 101

Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan Hubungannya dengan Kapasitas Kelompok Tani di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 8 156

Analisis Risiko Produksi Cabai Merah Keriting pada Kelompoktani Pondok Menteng, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 25 159

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

7 111 205

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 15 229

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Analisis Risiko Usaha Diversifikasi Sayuran pada Petani Gapoktan Rukun Tani di Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Jawa Barat

0 8 96

Pengaruh Kemitraan Terhadap Pendapatan Petani Manggis Di Desa Karacak Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor

1 6 61

Pemasaran dan Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

4 14 128

Analisis Pengaruh Kemitraan terhadap Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih (Kasus Kemitraan UD Ragheed Pangestu dengan Petani Jamur Tiram Putih di Kecamatan Ciawi Bogor)

7 29 72