6.2.6. Penggunaan Peralatan Usahatani
Dalam menjalankan kegiatan usahatani, petani memerlukan peralatan pertanian penunjang yang akan memperlancar dan membantu aktivitas petani,
terutama ketika berada di lahan. Peralatan-peralatan yang dimiliki oleh masing- masing petani umumnya merupakan peralatan pertanian tradisional. Sedangkan
peralatan mekanis yang semi modern hingga modern biasanya tidak dimiliki secara individu melainkan kelompok. Keterjangkauan terhadap peralatan
pertanian tradisional ditambah dengan kebutuhan yang mendesak untuk pelaksanaan kegiatan pertanian, maka keberadaan peralatan ini mutlak harus
dipenuhi oleh petani. Sementara untuk peralatan mekanis semi modern hingga modern, petani belum mampu menjangkau karena harganya yang mahal. Untuk
mendatangkan peralatan semi modern hingga modern ini biasanya petani meminjam dengan sistem sewa kepada pihak yang memiliki peralatan tersebut.
Adapun beberapa peralatan pertanian yang umum dimiliki oleh petani seperti cangkul, kored, golok, dan sabit. Peralatan yang digunakan ini akan
berpengaruh terhadap biaya total usahatani yang dikeluarkan oleh petani karena mengandung biaya penyusutan. Biaya penyusutan ini termasuk ke dalam biaya
yang diperhitungkan sehingga berpengaruh terhadap biaya total usahatani. Besarnya biaya penyusutan peralatan yang dikeluarkan petani selama satu tahun
pada Tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 32. Penghitungan nilai penyusutan ini dengan menggunakan metode garis lurus antara nilai beli peralatan dan umur
teknis peralatan tersebut. Tabel 32.
Rata-Rata Biaya Penyusutan Peralatan Per Tahun pada Usahatani Sayuran di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Tahun 2012
No Jenis
Peralatan Rata-rata
Rata-rata Jumlah Kepemilikan
Total Harga Rp Umur
Pakai thn
Biaya Penyusutantahun
Rptahun Harga
Beli Rp Anggota
Gapoktan Non
Anggota Gapoktan
Anggota Gapoktan
Non Anggota
Gapoktan Anggota
Gapoktan Non
Anggota Gapoktan
1 Cangkul
50.000 2
2 100.000
100.000 2
50.000 50.000
2 Kored
20.000 1
2 20.000
40.000 2
10.000 20.000
3 Golok
100.000 1
1 100.000
100.000 2,5
40.000 40.000
4 Sabit
20.000 2
3 40.000
60.000 2,5
16.000 24.000
Jumlah 260.000
300.000 116.000
134.000
6.3. PengeluaranBiaya Usahatani
Pengeluaran usahatani merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan petani selama menjalankan kegiatan usahatani baik yang berhubungan langsung
dengan proses produksi maupun yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Biaya ini dimulai dari biaya awal kegiatan usahatani seperti persiapan
lahan dan input produksi lainnya hingga biaya pendistribusian hasil panen sampai ke tempat penjualan akhir. Keseluruhan biaya ini meliputi biaya persiapan lahan,
pengadaan benih, biaya pengadaan pupuk dan obat-obatan, biaya tenaga kerja, biaya pemanenan, dan biaya pasca panen meliputi biaya pengangkutan, biaya
sortirgrading, dan biaya lain.
Rata-rata pengeluaran usahatani petani responden per hektar per tahun sebesar Rp 15.543.070 untuk petani anggota Gapoktan dan Rp 14.384.189 untuk
petani bukan anggota Gapoktan. Adapun rincian biaya pada kegiatan usahatani sayuran yang dikeluarkan oleh petani responden dapat dilihat pada Tabel 33.
Berdasarkan data pada Tabel 33, diketahui bahwa petani anggota Gapoktan lebih banyak mengeluarkan biaya untuk biaya pembelian benih disusul berikutnya
secara berturut-turut yaitu biaya lahan, pembelian pupuk kimia, pengadaan pupuk kandang, pembelian obat-obatan, upah tenaga kerja luar keluarga, dan
pengeluaran pada biaya diperhitungkan. Sedangkan petani bukan anggota Gapoktan mengeluarkan biaya terbesar untuk biaya pembelian benih, biaya lahan,
pembelian pupuk kimia, pembelian obat-obatan, pengeluaran pada biaya diperhitungkan, upah tenaga kerja luar keluarga, dan terakhir pembelian pupuk
kandang. Perbedaan pengeluaran biaya ini menunjukkan perbedaan cara pandang masing-masing petani terhadap pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi
dalam kegiatan usahatani sayuran. Biaya benih disini bukan untuk satu jenis benih sayuran saja, melainkan biaya benih dari seluruh sayuran yang dibudidayakan
petani responden selama satu tahun, dimana tidak setiap petani menanam sayuran dengan jenis yang sama, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan benih
berbeda antara satu petani dengan petani yang lain.
Perbedaan biaya yang sangat terlihat adalah pada biaya pengadaan pupuk kandang, biaya lahan, dan biaya diperhitungkan. Pengadaan pupuk kandang oleh
petani bukan anggota Gapoktan bahkan hanya sekitar 50 persen dari total pupuk kandang yang dipakai oleh petani anggota Gapoktan. Sedangkan biaya lahan dan
biaya diperhitungkan lebih banyak dikeluarkan oleh petani bukan anggota Gapoktan. Biaya lahan yang lebih besar yang harus dikeluarkan oleh petani bukan
anggota Gapoktan dikarenakan sebagian besar petani melakukan kegiatan budidaya sayuran diatas lahan sewa atau gadai.
Tabel 33. Biaya-Biaya yang Dikeluarkan pada Usahatani Sayuran Per Hektar Per
Tahun di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Tahun 2012
Rincian Biaya Rata-Rata Nilai Rupiah
Petani Anggota Gapoktan
Petani Bukan Anggota Gapoktan
Rata-rata
Biaya Tunai
Biaya Lahan 2.134.122
2.526.977 2.330.549,50
Total Biaya Lahan 2.134.122
2.526.977 2.330.549,50
Persentase 13,73
17,57 15,57
Biaya Pupuk Kandang 1.388.462
702.508 1.045.485
Total Biaya Pupuk Kandang 1.388.462
702.508 1.045.485
Persentase 8,93
4,88 6,99
Biaya Pupuk Urea 544.944
511.938 528.441
Biaya Pupuk TSP 175.334
249.638 212.486
Biaya Pupuk KCL 340.559
318.566 329.562,50
Biaya Pupuk NPK 380.954
411.337 396.145,50
Biaya Pupuk Lainnya 306.655
167.064 236.859,50
Total Biaya Pupuk Kimia 1.748.446
1.658.543 1.703.495,00
Persentase 11,25
11,53 11,38
Biaya Benih Cabai 1.748.671
1.415.863 1.582.267
Biaya Benih Buncis 980.034
517.500 748.767
Biaya Benih Caisin 271.496
924.202 597.849
Biaya Benih Kacang Panjang 1.750.163
834.762 1.292.462
Biaya Benih Kapri 37.500
87.662 62.581
Biaya Benih Terung 1.180.879
113.095 646.987
Biaya Benih Tomat 459.167
836.255 647.711
Biaya Benih Jagung Sayur 60.000
332.143 196.071
Biaya Benih Kacang Edamame 114.286
57.143 Biaya Benih Timun
381.166 328.235
354.701
Total Biaya Benih 6.869.076
5.600.432 6.234.754
Persentase 44,19
38,93 41,67
Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga
1.071.175 957.488
1.014.331,50
Total Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga
1.071.175 957.488
1.014.333 Persentase
6,89 6,66
6,78
Biaya Obat padat 553.574
969.768 761.671
Biaya Obat cair 789.784
633.216 711.500
Total Biaya Obat 1.343.358
1.602.984 1.473.171
Persentase 8,64
11,14 9,85
Total Biaya Tunai 14.554.639
13.048.932 13.801.787,50
Persentase 93,64
90,72 92,24
Biaya Diperhitungkan
Biaya Tenaga Kerja Dalam Keluarga
824.331 844.328
834.330 Biaya Pasca Panen
48.100 356.928,57
202.514,29 Biaya Penyusutan Peralatan
116.000 134.00
125.000
Total Biaya Diperhitungkan 988.431
1.335.257 1.161.844
Persentase 6,36
9,28 7,76
Jumlah Total Biaya 15.543.070
14.384.189 14.963.632
Persentase 100
100 100
6.4. Penerimaan Usahatani