Tabel 26 . Alasan Bertani Sayuran Petani di Desa Citapen Kecamatan Ciawi
Tahun 2012
No Alasan Bertani
Sayuran Anggota Gapoktan
Bukan Anggota Gapoktan
Jumlah Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentas
e 1
Tradisiturun temurun
3 15
3 8,82
2 Hobikesenangan
keterampilan 2
10 2
14,29 4
11,76 3
Kecocokan lahan 5
25 7
50 12
35,29 4
Modal yang terbatas
1 7,14
1 2,94
5 Cepat panen
5 25
3 21,43
8 23,53
6 Menambah
penghasilan pekerjaan
sampingan 3
15 1
7,14 4
11,76 7
Budidaya yang mudah
1 5
1 2,94
8 Daripada tidak
kerja 1
5 1
2,94
Jumlah 20
100 14
100 34
100
5.4.7. Modal Usahatani
Besar kecilnya skala usahatani serta kemampuan mengakses input-input produksi unggulan yang akan berpengaruh terhadap produksi sayuran dipengaruhi
oleh besar kecilnya modal usahatani. Semakin besar modal usahatani yang dimiliki petani, akan semakin besar kemampuan petani meningkatkan skala usaha
baik secara ekstensifikasi usahatani melalui perluasan lahan dengan cara sewa maupun gadai maupun intensifikasi usahatani melalui akses terhadap input-input
pertanian yang memiliki kualitas dan mutu lebih baik sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi. Adapun modal usahatani yang
dimiliki oleh petani responden di Desa Citapen Kecamatan Ciawi sebagian besar berada pada kisaran Rp 1.000.000
– Rp 5.000.000 dengan komposisi 60 persen untuk petani anggota Gapoktan dan 40 persen untuk petani bukan anggota
Gapoktan. Sementara itu, modal usahatani dengan jumlah lebih kecil maupun lebih
besar dari kisaran tersebut berturut-turut yaitu 5,71 persen petani dengan modal
1.000.000, 17,14
persen petani dengan modal
5.000.000 – 10.000.000,
2,8 persen petani dengan modal
10.000.000 – 20.000.000, serta
20 persen petani dengan modal
20.000.000.
Sementara itu, terdapat tiga responden yang tidak diketahui besarnya modal yang digunakan untuk kegiatan usahatani yaitu sebesar 8,57 persen. Hal ini
disebabkan responden yang bersangkutan tidak bersedia menyampaikan besarnya modal yang digunakan untuk usahatani pada saat wawancara. Secara lebih rinci,
modal usahatani yang dimiliki petani responden dapat dilihat pada Tabel 27.
Berdasarkan informasi pada Tabel 27, diketahui bahwa rata-rata modal yang digunakan oleh petani bukan anggota Gapoktan umumnya lebih tinggi
dibandingkan modal petani anggota Gapoktan. Padahal, sebagian besar petani anggota Gapoktan mendapatkan pinjaman modal usahatani dari Gapoktan melalui
LKMA Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Gapoktan Rukun Tani. Pada
umumnya petani yang bergabung dengan Gapoktan Rukun Tani adalah petani kecil yang memiliki skala usaha kecil. Sementara itu, petani yang tidak bergabung
dengan Gapoktan Rukun Tani umumnya adalah petani yang memiliki modal cukup besar dan skala usahatani lebih luas serta memiliki saluran pemasaran
sayuran sendiri diluar Gapoktan Rukun Tani. Umumnya petani bukan anggota Gapoktan tidak bergabung dengan Gapoktan karena faktor sudah memiliki saluran
pemasaran sayuran sendiri serta tidak menyukai hal-hal yang bersifat administratif.
Tabel 27.
Penggolongan Modal Usahatani Sayuran Petani di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Tahun 2012
No .
Modal Usahatani Rupiah
Anggota Gapoktan Bukan Anggota
Gapoktan Jumlah
Jumlah orang
Persentase Jumlah
orang Persentase
Jumlah orang
Persentas e
1. 1.000.000
1 5
1 7,14
2 5,88
2. 1.000.000
– 5.000.000
12 60
6 42,86
18 52,94
3. 5.000.000
– 10.000.000
5 25
1 7,14
6 17,65
4. 10.000.000
– 20.000.000
1 7,14
1 2,94
5. 20.000.000
4 28,57
4 11,76
6. Tidak diketahui
2 10
1 7,14
3 8,82
Jumlah 20
1000 14
100 34
100
VI. ANALISIS USAHATANI SAYURAN PETANI