Keanekaragaman tipe habitat Potensi Keanekaragaman Tumbuhan

5.2.4 Keanekaragaman tipe habitat

Responden mengambil dan menggunakan tumbuhan pangan untuk kebutuhan hidup mereka yang berasal dari pekarangan, kebun, sawah dan ladang pada Tabel 15 menunjukkan besarnya persentase masing-masing tipe habitat dalam pemanfaatan tumbuhan pangan di Desa Katikuwai. Tabel 15 Persentase tipe habitat tumbuhan pangan di Desa Katikuwai No. Tipe Habitat Jumlah Persentase 1 Pekarangan 19 49 2 Kebun 5 13 3 Ladang 5 13 4 Pekarangan Kebun 3 8 5 Ladang Pekarangan 2 5 6 Sawah 2 5 7 Kebun Ladang 1 2 8 Pekarangan Ladang 1 2 9 Pekarangan, ladang Kebun 1 2 Total 39 100 Pekarangan merupakan habitat yang paling banyak ditumbuhi tumbuhan pangan, terlihat dari jumlah persentase pengambilan tumbuhan pangan yang berasal dari pekarangan yang paling mendominasi, yaitu sebanyak 49 dari keseluruhan habitat. Namun, tumbuhan pangan tidak hanya ditanam pada satu habitat saja, adapula yang habitatnya terdapat di dua sampai tiga habitat sekaligus. Pada Gambar 11, menunjukkan kondisi habitat tempat tumbuhnya tumbuhan pangan yang dimanfaatkan masyarakat. a b Gambar 11 Tipe habitat tumbuhan pangan: a Ladang, b sawah. Kondisi sawah yang tidak banyak dialiri air seperti kondisi pesawahan di pulau jawa, merupakan hasil adaptasi dari keadaan lingkungan yang curah hujannya tidak terlalu tinggi dan sering sehingga masyarakat secara turun temurun telah terbiasa menanam padi di sawah yang kering. Hasil panen yang berasal dari sawah tersebut tidak akan mengalami gagal panen jika tidak terkena hama dan angin besar yang dapat merusak sawah. Sebanyak 67 spesies tumbuhan yang dimanfaatkan merupakan hasil budidaya, sedangkan sebesar 15 merupakan tumbuhan liar, dan sebesar 18 tumbuhan yang dimanfaatkan merupakan tumbuhan liar yang juga dibudidayakan di lahan milik. Beberapa spesies tumbuhan yang tumbuh di pekarangan yaitu enau Arenga pinnata, nanas Ananas comosus, dan kedondong Spondias dulcis. Menurut Solahuddin 2009, potensi lahan pekarangan yang ada, selain dapat berfungsi sebagai lahan cadangan pangan keluarga, juga dapat dimanfaatkan untuk membangun ketahanan pangan melalui peningkatan penyediaan pangan yang beranekaragam bagi keluarga, terutama bagi keluarga terpencil di daerah rawan pangan. Pekarangan juga merupakan lahan utama tempat dibudidayakannya tumbuhan pangan fungsional, yaitu dengan persentase sebesar 78, sedangkan sisanya terdapat di pekarangan, kebun, dan ladang Tabel 16. Tabel 16 Persentase tipe habitat tumbuhan pangan fungsional No. Tipe Habitat Jumlah Persentase 1 Pekarangan 14 74 2 Kebun 1 5 3 Pekarangan Kebun 2 16 4 Ladang 1 5 Total 19 100 Pemanfaatan tumbuhan pangan fungsional kebanyakan merupakan hasil dari Budidaya 53 dan liar 16. Namun demikian, terdapat tumbuhan pangan fungsional yang didapat secara budidaya sekaligus liar 31. Cakupan kegiatan pemberdayaan lahan pekarangan tidak hanya terbatas pada pekarangan di sekitar rumah, tetapi meliputi kebun dan tegalan yang dapat dijangkau oleh anggota rumah tangga. Pemberdayaan pekarangan diarahkan untuk memantapkan ketahanan pangan tingkat rumah tangga, melalui peningkatan penyediaan pangan dengan mengembangkan usaha diversifikasi pangan dari komoditi jagung, kedelai, ketela, sayuran, buah-buahan, dan usaha peternakan serta perikanan. Sasaran pemberdayaan diarahkan untuk masyarakat yang kurang mampu di pedesaan Solahuddin 2009.

5.3 Keanekaragaman Tumbuhan Obat