Pada Tabel 7 berikut ini merupakan spesies pohon kehutanan yang berada di Desa Katikuwai.
Tabel 7 Spesies pohon kehutanan
Sumber : Laporan Tahunan Desa Katikuwai Tahun 2011
Mahoni Swietenia macrophylla merupakan jenis tumbuhan yang diwajibkan untuk ditanam untuk setiap keluarga. Bibit mahoni yang ada
merupakan hasil bantuan dari Departemen Kehutanan. Selain bibit mahoni, pada tahun 2010 terdapat sejumlah bibit yang diberikan kepada penduduk Desa
Katikuwai diantaranya: bibit sengon, ampupu, mahoni, injuwatu, dan lobung dengan jumlah total bibit sebanyak 50.000 bibit Tabel 7. Namun tidak semua
masyarakat desa mendapatkan bantuan berupa bibit. Terdapat beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi sebelum masyarakat mendapatkan bantuan bibit
seperti keterangan surat miskin dari desa. 5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Pangan dan Pangan Fungsional
5.2.1 Keanekaragaman spesies
Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi lapang yang dilakukan, teridentifikasi sedikitnya 39 spesies tumbuhan pangan, didalamnya terdiri dari 26
famili, 6 habitus, dan 5 bagian tumbuhan yang diketahui dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan. Pemanfaatan tumbuhan pangan oleh
masyarakat kebanyakan berasal dari hasil budidaya masyarakat 65 yang dilakukan di pekarangan rumah, kebun, dan ladang. Tidak hanya itu, masyarakat
No. Nama lokal
Nama ilmiah Jumlah Pohon tahun
1 Cendana
Santalum album 10.200
2 Mahoni
Swietenia macrophylla 5.120
3 Gmelina
Gmelina arborea 95.940
4 Johar
Cassia siamea 33.189
5 Jati
Tectona grandis 534
6 Injuwatu
Spondias pinnata 4.112
7 Kayu manis
Cinnamomum burmanii 156
8 Cemara
Lantana camara 851
9 Walangaha
Heracleum sp. 1.252
10 Bambu
Bambusa sp. 1.020
11 Langira
Nauclea orientalis 120
12 Ampupu
Eucalyptus alba 30.200
13 Sengon
Paraserianthes falcataria 1.110
14 Lobung
Syzygium acuminatissimum 13.660
15 Nimba
Azadirachta indica 125
16 Kaduru
Palaquium sp. 851
juga memanfaatkan tumbuhan yang ada di sekitar jalan yang tumbuh liar untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Keanekaragaman 34 spesies tumbuhan pangan fungsional terdiri dari 13 famili yang didominasi oleh famili Zingiberaceae, 7 habitus tumbuhan, dan
didominasi oleh habitus pohon dan herba, 7 bagian tumbuhan yang pemanfaatannya didominasi pada bagian buah. Pemanfaatan tumbuhan pangan
oleh masyarakat kebanyakan berasal dari hasil budidaya masyarakat 53 dan banyak dibudidayakan di pekarangan.
Pada Tabel 8 berikut ini, menunjukkan keanekaragaman spesies tumbuhan pangan dan pangan fungsional yang digunakan oleh masyarakat Desa Katikuwai.
Tabel 8 Keanekaragaman spesies tumbuhan pangan dan pangan fungsional di Desa Katikuwai
No. Nama Lokal
Nama Ilmiah
1 Aliajahe
Zingiber officinale 2
Alpukat Persea americana
3 Bayam
Amaranthus spinosus 4
Bengkuang Pachyrhizus erosus
5 Buah nona
Annona reticulate 6
Bunga tompu daun Kalanchoe pinnata
7 Cabe rawit
Capsium frutescens 8
Daun Terigu Maranta arundinacea
9 Enau
Arenga pinnata 10
Jagung Zea mays
11 Jambu biji
Psidium guajava 12
Jambu mete Anacardium occidentale
13 Jeruk bali
Citrus maxima 14
Jeruk nipis Citrus aurantifolia
15 Kacang hijau
Phaseolus radiatus 16
Kacang panjang Vigna sinensis
17 Kacang tanah
Arachis hypogaea 18
Kakao Theobroma cacao
19 Kangkung
Ipomea aquatica 20
Karabengok Mucuna pruriens
21 Kedondong
Spondias dulcis 22
Keladi Xanthosoma sagittifolium
23 Kelapa
Cocos nucifera 24
Kelengkeng Euphoria longana
25 Kemiri
Aleurites moluccana 26
Kencur Kaempferia galanga
27 Kopi Arabica
Coffea arabica
No. Nama Lokal
Nama Ilmiah
28 Kopi Robusta
Coffea robusta 29
Kunyit Curcuma domestica
30 Labu jepang
Sechium edule 31
Labu kuning Cucurbita moschata
32 Lemon
Citrus x limon 33
Lontar Borassus flabellifer
34 Mangga
Mangifera indica 35
Markisa Passiflora edulis
36 Mentimun
Cucumis sativus 37
Merica Piper nigrum
38 Nanas
Ananas comosus 39
Nangka Artocarpus heterophyllus
40 Padi
Oryza sativa 41
Padi pulut Oryza sativa glotinosa
42 Pakis
Diplazium esculentum 43
Pepaya Carica papaya
44 Pinang
Areca catechu 45
Pisang Musa paradisia
46 Rebung
Gigantolochloa apus 47
Sawi putih Brassica chinensis
48 Sawo durian
Chrysophyllum cainito 49
Selada air Nasturtium officinale
50 Sirih
Piper betle 51
Sirsak Annona muricata
52 Talas
Colocasia esculenta 53
Terung hijau Solanum melongenae
54 Terung ungu
Solanum verbacifolium 55
Tomat apel Lycopersicum pyriforme
56 Ubi hutan
Dioscorea hispida 57
Ubi jalar Ipomoea batatas
58 Ubi kayu
Manihot utilisima
Berdasarkan total 39 spesies tumbuhan pangan yang terdiri dari 26 famili, diketahui bahwa famili yang paling banyak digunakan adalah famili Fabaceae 5
spesies. Sedangkan untuk famili yang paling sedikit digunakan diantaranya: Amaranthaceae, Annonaceae, Bromeliaceae, dan famili lainnya. Keberadaan
famili Fabaceae seperti kacang hijau Phaseolus radiatus, kacang panjang Vigna sinensis, kacang tanah Arachis hypogaea, karabengok Mucuna pruriens dan
bengkuang Pachyrhizus erosus yang mendominasi dan merupakan suku polong- polongan, tentunya sangat berperan dalam penyediaan pakan bagi burung-burung
yang berada di pulau Sumba. Menurut Heyne 1987, famili Fabaceae dapat hidup pada berbagai macam tipe habitat, termasuk di tanah yang relatif kering seperti di
Sumba Timur. Banyaknya famili Fabaceae, dibantu oleh keberadaan berbagai spesies burung dalam membantu menyebarkan biji-bijian yang menjadi pakannya
pada saat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Pemanfaatan tumbuhan sebagai pangan sekaligus sebagai obat dapat
dikategorikan sebagai tumbuhan pangan fungsional. Peranan pangan fungsional juga dapat dikategorikan dengan adanya kandungan serat, antioksidan, dan zat
lainnya Ariani 2005. Terdapat 19 spesies tumbuhan pangan fungsional yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Katikuwai, diantaranya: aliajahe Zingiber
officinale, cabe rawit Capsium frutescens, jagung Zea mays, iwi ubi hutan Dioscorea hispida, jambu biji Psidium guajava, jambu mete Anacardium
occidentale, jeruk nipis Citrus aurantifolia dan spesies lainnya yang terlampir pada Lampiran 9.
Famili Zingiberaceae merupakan famili yang paling banyak digunakan sebagai tumbuhan pangan fungsional. Aliajahe Zingiber officinale, kunyit
Curcuma domestica, dan kencur Kaempferia galanga merupakan contoh spesies tumbuhan pangan fungsional yang pemanfaatanya sebagai bumbu atau
penyedap makanan sekaligus memiliki fungsi obat. Pemanfaatan tumbuhan pangan dan pangan fungsional dapat
diklasifikasikan menurut kandungan nutrisinya. Menurut Sastapradja et al. 1983, penggolongan tumbuhan berdasarkan kandungan nutrisinya terbagi menjadi 4
yaitu: 1. Sumber karbohidrat, 2. Sumber protein, 3. Sumber vitamin, dan 4. Sumber lemak.
Pada tabel 9 berikut ini, terdapat contoh spesies tumbuhan pangan yang dimanfaatkan masyarakat Desa Katikuwai berdasarkan kandungan nutrisinya,
dengan tambahan spesies tumbuhan yang merupakan sumber mineral, penyedap rasa, dan bahan minuman.
Tabel 9 Spesies tumbuhan pangan dan pangan fungsional berdasarkan kandungan nutrisi
No. Kandungan Nutrisi
Spesies Tumbuhan
1 Sumber Karbohidrat
ubi hutan Dioscorea hispida, padi pulut Oryza sativa glotinosa, daun terigu Maranta arundinacea
2 Sumber Protein
jambu mete Anacardium occidentale, kacang hijau Phaseolus radiatus, karabengok Mucuna pruriens
3 Sumber Vitamin dan mineral
Buah-buahan: jeruk bali Citrus maxima, kelengkeng Euphoria longana; Sayuran: labu jepang Sechium
edule, labu kuning Cucurbita moschata 4
Sumber Lemak nabati alpukat Persea americana, kakao Theobroma
cacao, kelapa Cocos nucifera 5
Sumber Penyedap rasa kencur Kaempferia galanga, kemiri Aleurites
moluccana, 6
Sumber Bahan minuman Kopi Coffea sp., markisa Passiflora edulis
Keanekaragaman spesies tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Katikuwai berdasarkan kandungan nutrisinya, memiliki peranan penting
untuk tubuh agar seluruh organ pada tubuh dapat berjalan sesuai fungsinya masing-masing. Berikut ini akan diuraikan mengenai fungsi dan contoh spesies
tumbuhan berdasarkan kandungan nutrisinya. a.
Sumber karbohidrat Tumbuhan merupakan sumber utama penghasil karbohidrat. Fungsi
karbohidrat dalam tumbuhan adalah sebagai simpanan energi dan penguat struktur tumbuhan tersebut. Bentuk simpanan energi yang utama terdapat pada zat tepung
biji, akar, batang, dan zat gula buah, sedangkan selulosa yang terdapat dalam dinding sel berperan sebagai penguat struktur tumbuhan Sediaoetama 2006.
Tumbuhan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat tidak hanya padi, tetapi beberapa komoditas lainnya seperti jagung, ubi jalar, ubi kayu dan masih ada
lainnya yang dapat dan sudah dimanfaatkan di beberapa daerah. Hasil wawancara dan observasi lapang yang dilakukan membuktikan bahwa beberapa spesies
tumbuhan yang banyak mengandung karbohidrat yang dijadikan pangan sehari- hari oleh masyarakat diantaranya: padi Oryza sativa, padi pulut Oryza sativa
glotinosa, daun terigu Maranta arundinacea, enau Arenga pinnata , jagung Zea mays, keladi Caladium sp., ubi hutan Dioscorea hispida, ubi kayu
Manihot utilisima, ubi jalar Ipomoea batatas, dan pisang Musa paradisiaca. Padi Oryza sativa merupakan sumber karbohidrat utama dan makanan
pokok dari sebagian besar penduduk Indonesia. bulir padi setelah ditumbuk, kemudian dimasak menjadi nasi, meskipun bukan makanan utama, masyarakat
Desa Katikuwai telah terbiasa mencampur padi dan jagung sebagai makanan pokok mereka karena dianggap lebih banyak menghasilkan energi dibandingkan
dengan hanya mengonsumsi satu jenis makanan saja. Umbi-umbian juga dapat menjadi campuran padi apabila persediaan jagung sudah habis dan diolah dengan
cara ditanak pada umumnya. Jagung Zea mays merupakan sumber karbohidrat utama bagi sebagian
tempat di Indonesia Timur yang memiliki daerah kering Gambar 6. Jagung merupakan tumbuhan yang sudah dapat menyesuaikan diri untuk dapat tumbuh di
daerah kering Moeljopawiro dan Ibrahim 1992. Menurut kegunaanya, ada yang dijadikan makanan pokok, yang diolah seperti memasak nasi biasa, dan dapat
dijadikan makanan tambahan yang pengolahannya dengan cara digoreng dan direbus.
Gambar 6 Jagung setelah dipanen. Varietas jagung yang biasa ditanam dan dikonsumsi oleh masyarakat Desa
Katikuwai adalah jenis jagung hibrida dan jagung harapan. Jenis jagung hibrida memiliki masa tanam hingga panen selama 90 hari. Jagung hibrida akan dipanen
biasanya pada akhir bulan maret hingga bulan april. Sedangkan masa tanam jagung harapan lebih lama dari jagung hibrida, yaitu selama 110 hari.
Ubi kayu Manihot utilisima merupakan sumber karbohidrat penting. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang dapat ditanam dimana saja. Masyarakat
biasa mengolah ubi kayu dengan cara direbus atau digoreng. Selain ubi kayu, ubi jalar Ipomoea batatas juga banyak ditanam di Indonesia bagian timur. Daun ubi
jalar yang masih muda dapat juga digunakan sebagai sayuran. Seperti ubi kayu, ubi jalar juga biasa diolah dengan cara direbus atau digoreng.
Komoditas potensial yang juga dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan pangan ialah, talas Colocasia esculenta, dan keladi Caladium sp. tumbuhan
tersebut merupakan tumbuhan yang biasa tumbuh di hutan, tetapi keberadaanya sekarang sudah banyak dibudidayakan di pekarangan rumah maupun di kebun-
kebun. Ubi hutan yang dikenal dengan sebutan iwi Dioscorea hispida merupakan tumbuhan sumber karbohidrat penting di Indonesia bagian timur
Gambar 7. Iwi memiliki cita rasa yang enak dan gurih, namun dalam pengolahannya cukup rumit dan tidak dapat langsung dikonsumsi karena iwi dapat
memabukkan jika diolah langsung dengan cara direbus, dikukus, ataupun digoreng.
Cara pengolahan iwi yaitu dengan cara iwi dikupas kemudian dipotong tipis- tipis, selanjutnya iwi direndam dalam air dingin selama 2-3 malam. Setelah
direndam, iwi dijemur hingga kering. Setelah kering iwi direndam lagi dalam air dingin agar zat-zat beracun yang masih menempel dapat hilang, lalu dijemur lagi
hingga kering, kemudian iwi dapat langsung diolah dengan cara digoreng, ataupun dapat ditumbuk untuk kemudian dijadikan tepung.
Gambar 7 Ubi hutan Iwi Dioscorea hispida. Pemanfaatan iwi di daerah Sumba Timur sejauh ini merupakan cadangan
makanan pada saat musim kemarau atau pada saat bahan pangan lain sulit didapat. Masyarakat akan mencari iwi di sekitar hutan untuk dimakan. Meskipun cara
pengolahannya rumit, masyarakat dapat mengandalkan iwi sebagai pengganti persediaan makanan pokok yang telah habis.
Sebagian besar spesies tumbuhan tersebut merupakan makanan pokok bagi masyarakat. Menurut Sediaoetama 2006, bahan makanan pokok biasanya
merupakan sumber utama karbohidrat, karena selain tinggi kadar amilumnya, juga dapat dimakan oleh seseorang dalam jumlah besar tanpa menimbulkan rasa mual.
b. Sumber protein
Jenis tumbuhan yang mengandung protein biasanya adalah jenis tumbuhan berbiji dan jenis polong-polongan Fabaceae. Beberapa spesies tumbuhan yang
memiliki kandungan utama protein yang dimanfaatkan masyarakat Desa Katikuwai antara lain: jambu mete Anacardium occidentale, kacang hijau
Phaseolus radiatus, kacang panjang Vigna sinensis, kacang tanah Arachis hypogaea, dan karabengok Mucuna pruriens.
Kacang tanah Arachis hypogaea adalah tumbuhan yang membentuk polong di dalam tanah, sehingga kacang tanah akan tumbuh lebih baik apabila
ditanam di tanah yang berpasir. Kacang tanah merupakan tumbuhan penghasil minyak, dengan kadar minyak sebesar 42 – 46. Kacang tanah dapat direbus
bersama polongnya atau digoreng untuk dimakan sebagai makanan ringan. Kacang hijau Phaseolus radiatus biasanya ditanam oleh penduduk di
kebun yang letaknya hanya beberapa meter dari pekarangan rumah. Masyarakat biasanya mengolah kacang hijau dengan cara memasaknya sebagai bubur. Kacang
hijau merupakan salah satu sumber protein nabati yang penting bagi tubuh. Selain itu, kacang hijau mengandung berbagai zat gizi seperti kalori, lemak, vitamin A,
vitamin B1, B3, B5, B6, B12, C, E, F, K, fosfor, zat besi, dan mangan Soehardi 2004. Pemanfaatan kacang hijau selain dijadikan bubur, juga dijadikan tepung
oleh masyarakat dengan cara dikeringkan terlebih dahulu kemudian ditumbuk hingga halus.
Protein memiliki peranan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup. Kelebihan protein merupakan sumber energi yang sekaligus
berfungsi sebagai pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan. c.
Sumber vitamin dan mineral Tumbuhan buah-buahan banyak terdapat di sekitar pekarangan, dan kebun,
spesies tumbuhan tersebut antara lain: jambu biji Psidium guajava, jambu mete Anacardium occidentale, jeruk bali Citrus maxima, jeruk nipis Citrus
aurantifolia, kakao Theobroma cacao, kedondong Spondias dulcis , kelengkeng Euphoria longana, markisa Passiflora edulis. Semua spesies
tumbuhan ini kaya akan vitamin. Vitamin memberikan spesifik dalam tubuh. Meskipun tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi bila
diabaikan asupannya, maka metabolisme tubuh akan terganggu jika kekurangan vitamin dan akibatnya manusia tidak dapat produktif untuk melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Kandungan senyawa mineral merupakan senyawa essensial untuk berbagai
proses selular tubuh Alfiansyah 2011. Secara garis besar, fungsi mineral diantaranya berperan dalam pembentukan struktural dan jaringan lunak, kerja
sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf, serta pembekuan darah. Mineral banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Spesies tumbuhan yang ada di
Desa Katikuwai dan mengandung senyawa mineral antara lain: bayam Amaranthus spinosus, cabe rawit Capsium frutescens, kangkung Ipomea
aquatic, kencur Kaempferia galanga, kunyit Curcuma domestica , labu jepang Sechium edule dan labu kuning Cucurbita moschata Gambar 8.
Gambar 8 Labu kuning Cucurbita moschata. Labu kuning Cucurbita moschata merupakan salah satu tumbuhan sumber
vitamin dan mineral yang terdapat di hampir semua kebun dan pekarangan rumah. Tumbuhan merambat ini mudah tumbuh dan biasanya juga dijadikan tanaman
tumpang sari di sekitar ladang mereka. d.
Sumber lemak nabati Spesies tumbuhan seperti alpukat Persea americana, jambu mete
Anacardium occidentale, kakao Theobroma cacao, kelapa Cocos nucifera, dan kemiri Aleurites moluccana, merupakan spesies tumbuhan yang memiliki
kandungan lemak. Fungsi lemak bagi tubuh selain sebagai cadangan energi, juga berfungsi sebagai suspensi bagi vitamin A, D, E, dan K yang berguna untuk
proses biologis, juga sebagai penahan goncangan untuk melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
e. Sumber penyedap rasa
Tumbuhan yang dijadikan pangan pelengkap, merupakan spesies tumbuhan yang dijadikan sebagai bumbu atau penyedap masakan dari rempah-rempah.
Rempah-rempah merupakan bahan hasil pertanian yang digunakan sebagai sumber citarasa dan aroma. Rempah-rempah mengandung oleorisin sehingga cita
rasa dan aromanya tajam dan spesifik. Rempah-rempah yang biasa digunakan penduduk seperti kemiri Aleurites moluccana dan kencur Kaempferia galanga,
dan spesies tumbuhan yang dapat dijadikan bentuk makanan lain seperti gula merah yang terbuat dari enau Arenga pinnata, dan jenis penganan kue dari padi
pulut Oryza sativa glotinosa. f.
Sumber bahan minuman Kopi Coffea sp. merupakan minuman yang wajib ada setiap harinya pada
masyarakat Gambar 9. Kopi khas Sumba memiliki aroma yang harum dan kuat. Kopi merupakan salah satu komoditi yang memiliki nilai ekonomi yang
menguntungkan untuk dijual di pasar mingguan yang ada di desa, maupun di pasar yang berada di luar desa.
Gambar 9 Kopi Coffea sp.. Penduduk biasa mengolah kopi sendiri hingga bisa menjadi minuman,
antara lain dimulai dengan cara memanen buah kopi, menjemur biji kopi, menyangrai atau menggoreng tanpa minyak, menumbuk biji kopi, menyaring
bubuk kopi dari yang halus dan kasar, menumbuk kembali bubuk kopi yang kasar hingga halus, hingga dapat disajikan sebagai minuman.
Pada Gambar 10 menunjukkan salah seorang warga yang sedang mengolah biji kopi untuk dijadikan minuman.
a b
c Gambar 10 Pengolahan biji kopi: a biji kopi disangraidigoreng tanpa minyak,
b Penumbukkan biji kopi hingga bubuk, c Penyaringan bubuk kopi.
Pengolahan biji kopi dilakukan hampir setiap hari agar bubuk kopi yang dihasilkan dan diminum setiap harinya, memiliki aroma yang wangi dan kuat.
Tumbuhan pangan yang baik dan dapat diunggulkan, sebaiknya memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan cukup komposisinya. Pada Tabel 10
menunjukkan komposisi kandungan zat gizi pada tumbuhan pangan utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia.
Tabel 10 Kandungan zat gizi bahan pangan per 100 gram
Komoditas Air g
Protein g Karbohidrat g
Lemak g Serat g
Padi 12
7,5 77,4
1,9 0,9
Jagung 10
10 70
4,5 2
Talas 70
1,1 26
- 1,5
Ubi kayu 62
1,8 92,5
0,3 2,5
Ubi jalar 70
5 85,8
1 3,3
Kacang tanah 5,4
30,4 11,7
47,7 2,5
Kacang hijau 10
22 60
1 4
Sumber: Prosea 1996 diacu dalam Purwono 2007
Berdasarkan kandungan zat gizi yang ada pada tabel diatas, kandungan air tertinggi terdapat pada talas dan ubi jalar, sedangkan kandungan air terendah pada
kacang tanah. Kandungan protein yang paling tinggi terdapat pada kacang tanah, dan kandungan terendahnya terdapat pada talas. Pada kandungan karbohidrat
tertinggi terdapat pada ubi kayu, sedangkan kacang tanah memiliki kandungan karbohidrat yang paling rendah. Meskipun demikian, kandungan lemak pada
kacang tanah memiliki kandungan yang paling tinggi sedangkan ubi kayu rendah kandungan lemaknya hanya 0,3 gram. Pada kandungan serat, semua bahan pangan
memiliki komposisi yang tidak berbeda jauh. Padi memiliki serat yang paling rendah dan kacang hijau memiliki serat yang paling tinggi. Pola konsumsi pangan
yang seimbang dan terpenuhi zat gizinya sangat diperlukan oleh tubuh agar fungsi organ-organ dan metabolisme tubuh dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.
5.2.2 Keanekaragaman habitus