24
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, serta tahap analisis data. Tahapan penelitian
ini digambarkan secara diagramatis pada Gambar 1. 3.3.1
Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan pemilihan topik penelitian, studi literatur, pembuatan proposal dan pencarian data yang diperlukan serta metode yang
digunakan untuk analisis data. Studi literatur dilakukan dengan mencari tulisan ilmiah yang berkaitan dengan perubahan penggunaan lahan, ruang terbuka hijau,
dan hirarki wilayah.
3.3.2 Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data, berupa data spasial serta data statistik. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data sekunder seperti Citra Ikonos
tahun 2000, Citra WorldView tahun 2011, Peta RTRW periode tahun 2011-2031, Peta Administrasi Kota Bogor, serta data Potensi Desa tahun 2006 dan data
primer yang diperoleh dari hasil cek lapang. Pada saat cek lapang dilakukan pengambilan titik kordinat dan mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk foto.
3.3.3 Tahap Analisis Data
Tahap pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis data spasial, analisis perubahan penggunaanpenutupan lahan periode tahun 2000-2011,
analisis ketidaksesuian penggunaanpenutupan lahan tahun 2011 terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah, serta analisis tingkat perkembangan wilayah dan
kaitannya dengan kondisi RTH dan tingkat inkonsistensi.
Analisis Data Spasial
Analisis data spasial merupakan pengolahan citra yang digunakan untuk mendapatkan peta penggunaan lahan. Tahapan pengolahan citra ini terdiri koreksi
geometrik dan interpretasi citra. Koreksi geometrik dilakukan untuk memperbaiki distorsi geometrik agar citra memiliki referensi geografis yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Pada penelitian ini menggunakan proyeksi UTM WGS 84 zona 48 South.
25
Analisis Perubahan PenggunaanPenutupan Lahan dan Perubahan RTH Periode Tahun 2000-2011
Pada tahap ini, dilakukan overlay pada peta penggunaanpenutupan lahan tahun 2000 dengan peta penggunaanpenutupan lahan tahun 2011 untuk
mengetahui perubahan penggunaanpenutupan lahan di Kota Bogor pada periode tahun
2000 sampai 2011. Kemudian, dilakukan pengelompokkan penggunaanpenutupan lahan menjadi RTH dan Non-RTH sehingga dapat
diketahui perubahan luas RTH dan Non-RTH di Kota Bogor.
Analisis Inkonsistensi PenggunaanPenutupan Lahan Tahun 2011 terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah
Peta RTRW Kota Bogor ini kemudian di- overlay dengan peta penggunaanpenutupan lahan tahun 2011 untuk melihat penggunaanpenutupan
lahan yang konsisteninkonsisten terhadap peruntukan RTRW. Kriteria konsistensi terbagi menjadi konsisten, konsisten belum terbangun, dan tidak
konsisten.
Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah dan Kaitannya dengan Kondisi RTH dan Tingkat Inkonsistensi
Tingkat perkembangan wilayah didapatkan dari hasil analisis menggunakan Metode Skalogram. Metode Skalogram digunakan untuk
mengetahui hirarki yang ada di suatu wilayah. Penetapan hirarki pusat-pusat pertumbuhan dan pelayanan didasarkan pada penetapan jumlah dan jenis unit
sarana-prasarana serta fasilitas sosial ekonomi yang tersedia. Metode ini menghasilkan hirarki atau peringkat yang lebih tinggi pada
pusat pertumbuhan yang memiliki jumlah dan jenis fasilitas yang lebih banyak. Penentuan tingkat perkembangan wilayah dibagi menjadi tiga, yaitu
a Hirarki I, jika indeks perkembangan ≥ rata-rata + simpang baku
b Hirarki II, jika rata-rata indeks perkembangan rata-rata +
simpang baku c
Hirarki III, jika indeks perkembangan rata-rata
26 Data hirarki ini kemudian dihubungkan dengan kondisi RTH agar
diketahui keterkaitan kondisi RTH dengan tingkat perkembangan wilayah serta menghubungkan tingkat inkonsistensi agar diketahui seberapa besar terjadinya
inkonsistensi pada masing-masing hirarki. Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam menentukan hirarki suatu wilayah.
Tabel 5. Variabel Fasilitas yang digunakan dalam Analisis Skalogram
Kelompok Indeks Variabel yang digunakan
Fasilitas Pendidikan
Jumlah TK Negeri, Swasta, dan yang sederajat Jumlah SD Negeri, Swasta, dan yang sederajat
Jumlah SLTP Negeri, Swasta, dan yang sederajat Jumlah SMU Negeri, Swasta, dan yang sederajat
Jumlah Akademi Negeri dan Swasta Jumlah SLB Negeri dan Swasta
Jumlah Pondok PesantrenMadrasah Diniyah Swasta Fasilitas Sosial
Tempat Peribadatan Fasilitas Kesehatan Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Rumah Sakit Bersalin Jumlah Poliklinikbalai pengobatan
Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas Pembantu
Jumlah Tempat Praktek Dokter Jumlah Tempat Praktek Bidan
Jumlah Posyandu Jumlah Apotik
Fasilitas Ekonomi Jumlah WartelKiosponWarpostelWarparpostel
Jumlah Warung internet Warnet Jumlah Super market pasar swalayantoserbamini market
Jumlah Restoranrumah makan Jumlah Warungkedai makanan minuman
Jumlah TokoWarung kelontong Jumlah Hotel
Jumlah Penginapanhostelmotellosmenwisma Jumlah Koperasi
Jumlah KUD Jumlah industri besar
≥ 100 Pekerja Jumlah industri sedang 20-99 pekerja
Jumlah Kerajinan dari kulit yang merupakan Industri Kecil 5 – 19 pekerjaKerajinan Rumah Tangga 1 - 4 pekerja
Jumlah Kerajinan dari logamlogam mulia yang merupakan Industri Kecil 5 – 19 pekerja Kerajinan Rumah Tangga 1 - 4 pekerja
Jumlah Kerajinan dari kayu yang merupakan Industri Kecil 5 – 19 pekerja Kerajinan Rumah Tangga 1 - 4 pekerja
Jumlah Kerajinan Anyaman yang merupakan Industri Kecil 5 – 19 pekerjaKerajinan Rumah Tangga 1 - 4 pekerja
Jumlah Kerajinan dari kaintenun yang merupakan Industri Kecil 5 – 19 pekerja Kerajinan Rumah Tangga 1 - 4 pekerja
Jumlah Industri Makanan yang merupakan Industri Kecil 5 – 19 pekerja Kerajinan Rumah Tangga 1 - 4 pekerja
Jumlah IndustriKerajinan Lainnya yang merupakan Industri Kecil 5 – 19 pekerja Kerajinan Rumah Tangga 1 - 4 pekerja
Jumlah Perusahaan listrik Non PLN
27
Jumlah Kios sarana produksi pertanian milik Non KUD Jumlah Bank Umum Kantor PusatCabangCapem
Jumlah Bank Perkreditan Rakyat BPR BaruPT. Bank PasarPT. Bank Desadsj
Jumlah Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat Jumlah Koperasi Simpan Pinjam
Jumlah Koperasi Non KUD lainnya Jumlah Bengkelreparasi kendaraan bermotor mobilmotor
Jumlah Bengkelreparasi alat-alat elektronik Jumlah Usaha foto kopi photo copy
Jumlah BiroAgen perjalanan wisata Tour and Travel Jumlah Tempat pangkas rambut barber shop
Jumlah Salon kecantikantata rias wajahpengantin Jumlah Bengkel las membuat pagar besi, tralis dll
Jumlah Persewaan alat-alat pesta Aksesibilitas Km
Jarak Dari desa ke Ibu Kota Kabupaten Jarak Dari desa ke Ibu Kota KabupatenKota lain terdekat
Jarak Dari desa ke Ibu Kota Kecamatan Jika Kelompok pertokoan Tidak Ada, maka Jarak ke kelompok
pertokoan terdekat Jarak terdekat ke Pos Polisi
Jika Jumlah TK Negeri dan Swasta tidak ada, maka jarak ke sekolah terdekat
Jika Jumlah SLTP dan yang sederajat Negeri dan Swasta tidak ada, maka jarak ke sekolah terdekat
Jika Jumlah SMU dan yang sederajat Negeri dan Swasta tidak ada, maka jarak ke sekolah terdekat
28
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN