Sebaran Ruang Terbuka Hijau RTH dan Non-Ruang Terbuka

47 Tabel 9. Luas PenggunaanPenutupan Lahan yang Berubah menjadi Permukiman menurut Kecamatan Penggunaan lahan yang berubah dan berdampak pada meningkatnya luas permukiman pada tahun 2011 adalah ladang, pepohonan, sawah, semak, tanah terbuka, dan kolam. Pada Kec. Bogor Barat, Kec. Bogor Selatan, Kec. Bogor Timur , dan Kec. Tanah Sareal perubahan penggunaan lahan yang paling besar terjadi pada lahan sawah. Pada Kec. Bogor Utara perubahan penggunaan lahan yang paling besar adalah pepohonan, sedangkan pada Kec. Bogor Tengah paling besar terjadi pada ladang.

5.2.3 Sebaran Ruang Terbuka Hijau RTH dan Non-Ruang Terbuka

Hijau Non-RTH Periode Tahun 2000-2011 Sebaran RTH dan Non-RTH di masing-masing kecamatan ditunjukkan pada tabel 10. Tabel 10. Luas Sebaran RTH dan Non-RTH Tahun 2000-2011 Menurut Kecamatan Kecamatan Tahun RTH ha Non RTH ha Areal Terbangun Badan air Tanah Terbuka BOGOR BARAT 2000 1.172,8 1.172,4 19,9 74,3 2011 1.035,2 1.363,3 19,9 21,1 BOGOR SELATAN 2000 2.200,4 1.049,7 68,1 167,6 2011 1.965,5 1.273,6 68,1 178,7 BOGOR TENGAH 2000 212,4 443,1 22,5 5 2011 200,7 454,7 22,5 5,1 BOGOR TIMUR 2000 270,6 468,7 15,9 4,5 2011 219,6 518,5 15,9 5,7 BOGOR UTARA 2000 1131,1 1.107 5,9 33,2 2011 989,7 1.252,6 5,9 29 TANAH SAREAL 2000 1.227 708,7 17,9 95 2011 1.037,7 958,1 17,7 35,2 RTH Non-RTH Ladang Ha Pepohonan Ha Sawah Ha Semak Ha Tanah Terbuka Ha Kolam Ha Kec. Bogor Barat 3,5 45,3 78,8 1,9 56,3 - Kec. Bogor Selatan 11,3 63,1 115,3 0,7 25,5 - Kec. Bogor Tengah 7,9 3,4 - - 0,1 - Kec. Bogor Timur 7,6 4,3 33,9 1,3 2,7 - Kec. Bogor Utara 4,6 46,2 43,8 8,8 15,9 - Kec. Tanah Sareal 21,3 64 88,4 0,04 68,8 0,2 Kecamatan Land Use 48 Tabel 10 menunjukkan bahwa Luasan Non-RTH yang mengalami peningkatan adalah areal terbangun, sedangkan badan air dan tanah terbuka mengalami penurunan. Areal terbangun ini Th. 2011 dominan berada pada Kec. Bogor Barat 1.363,3 Ha, Bogor Selatan 1.273,6 Ha, dan Bogor Utara 1.252,6 Ha. Pada kecamatan Bogor Barat, dominan tersebar di Kelurahan Cilendek Timur, Curug Mekar, dan Pasir Mulya. Pada Kecamatan Bogor Selatan, dominan tersebar di Kelurahan Batu Tulis, Mulyaharja, dan Cikaret sedangkan pada Kecamatan Bogor Utara, dominan tersebar pada Kelurahan Tanah Baru, Tegal Gundil, dan Banjar Jati. Hal lain yang menjadi penyebab tingginya areal terbangun di ketiga kecamatan tersebut adalah adanya pembangunan jalan baru yang merupakan alih fungsi lahan sawah, pepohonan, dan sedikit permukiman. Perubahan sawah terbesar terjadi di Kec. Bogor Utara seluas 13,4 Ha, di ikuti Bogor Selatan seluas 5,06 Ha dan Bogor Barat seluas 3,03 Ha. Untuk pepohonan, luasan yang terkonversi sebesar 1,4 Ha sedangkan berdasaran table 8, permukiman terkonversi sebesar 5 Ha yang terjadi di Kec. Bogor Utara. Luasan Ruang Terbuka Hijau juga mengalami penurunan baik RTH privat maupun RTH publik, namun penurunan RTH privat lebih besar dibandingkan dengan RTH publik lampiran 1 dan 2. RTH privat mengalami penurunan sebesar 520,3 Ha sedangkan RTH publik mengalami penurunan sebesar 246,1 Ha. Seluruh RTH yang mengalami perubahan, dialihfungsikan menjadi Non-RTH areal terbangun dan tanah terbuka. Keberadaan RTH dalam luasan yang kecil seringkali luput dari pengawasan, terlebih jika terkait kepada status kepemilikan dimana sangat sulit mempertahankan keberadaan RTH privat karena pemerintah tidak dapat mengintervensi dalam pengelolaannya. Kecamatan di Kota Bogor yang masih didominasi oleh RTH diantaranya Kecamatan Bogor Barat 1.035,2 Ha, Bogor Selatan 1.965,5 Ha, Tanah Sareal 1.037,7, dan Bogor Utara 989,7 Ha. Pada Kecamatan Bogor Barat dominan tersebar di Kelurahan Bubulak, Situ Gede, dan Cilendek Timur. Pada Kecamatan Bogor Selatan dominan tersebar di kelurahan Mulyaharja, Rancamaya, dan Genteng. Pada Kecamatan Tanah Sareal dominan pada Kelurahan Mekar Wangi, Cibadak, dan Suka Damai. Sedangkan pada Kecamatan Bogor Utara tersebar di 49 Tanah Baru, Ciluar, dan Cimahpar. Kelurahan dengan luasan RTH tertinggi berada pada Kelurahan Tanah Baru dengan luas sebesar 484,87 Ha. Hal ini disebabkan penggunaan lahan sawah lebih mendominasi dibandingkan dengan penggunaanpenutupan lahan lainnya. Jika mengacu pada UU No.26 Tahun 2007, luas RTH yang harus disediakan Kota Bogor sekitar 2.338,8 Ha untuk RTH publik dan sekitar 1.169,4 Ha untuk RTH privat, dimana luas RTH Kota Bogor baik publik maupun privat masih lebih besar dari luas yang diharuskan. Menurut Inmendagri No.14 Tahun

1988, luas RTH yang harus disediakan Kota Bogor sekitar 4.678 Ha dan luas

RTH yang dimiliki Kota Bogor tetap masih lebih besar dari luas yang ditetapkan peraturan tersebut. Menurut Permen PU No.05PRTM2008 standar luas RTH sebesar 2,53 m 2 orang, jadi Kota Bogor harus memiliki luas RTH sebesar 240,4 Ha, dimana luas eksisting RTH yang dimiliki saat ini jauh lebih besar dari Permen PU tersebut. Tanah terbuka di Kota Bogor juga mengalami penurunan dari 379,7 Ha menjadi 274,7 Ha. Kecamatan yang masih didominasi oleh tanah terbuka adalah Kecamatan Bogor Selatan sebesar 178,7 Ha. Pada kecamatan ini luasan tanah terbuka meningkat yang disebabkan oleh alih fungsi lahan sawah sebesar 29,9 Ha , pepohonan sebesar 5,9 Ha, dan ladang sebesar 5,6 Ha. Perubahan sawah menjadi tanah terbuka ini merupakan perubahan terbesar dibandingkan di kecamatan yang lain. Tidak jarang tanah terbuka merupakan hasil konversi dari lahan pertanian yang kemungkinan besar akan dijadikan lahan terbangun. Namun banyak lahan atau tanah terbuka yang dalam tahap menuju lahan terbangun menjadi terbengkalai atau tidak produktif. Oleh karena itu diperlukan kebijakan yang tegas untuk mengantisipasi hal sperti ini. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat peraturan mengenai pemanfaatan lahan yang telah memilki izin namun dalam kurun waktu tertentu tidak dimanfaatkan, maka akan diambil alih oleh pemerintah untuk dijadikan RTH. Penggunaanpenutupan lahan yang tergolong kedalam badan air mengalami perubahan yang sangat sedikit, yaitu sebesar 150,3 Ha pada tahun 2000 menjadi 150,1 Ha pada tahun 2011. Hal ini disebabkan adanya perubahan lahan kolam menjadi permukiman sebesar 0,2 Ha pada Kec. Tanah Sareal. 50 Sumber Data: a Citra Ikonos tahun 2000 b Citra WorldView tahun 2011 a b Gambar 4. Peta Sebaran RTH dan Non-RTH Tahun 2000 a dan 2011 b Areal Terbangun Badan Air Ruang Terbuka Hijau Tanah Terbuka Legenda 51

5.3 Analisis Inkonsistensi PenggunaanPenutupan Lahan Berdasarkan