53
5.4 Analisis Tingkat Perkembangan Wilayah
Pada penelitian ini, dilakukan perhitungan atau analisis hirarki dengan metode Skalogram dengan menggunakan 5 kelompok indeks, yaitu fasilitas
pendidikan, fasilitas ekonomi, fasilitas sosial, fasilitas kesehatan, dan aksesibilitas. Metode Skalogram merupakan metode yang digunakan untuk
menentukan hirarki wilayah terhadap jenis dan jumlah sarana dan prasarana yang tersedia. Hasil dari analisis Skalogram tersebut akan menunjukkan tingkatan
hirarki, yakni hirarki I, II, dan III, dimana semakin tinggi tingkatan hirarki suatu wilayah maka semakin maju pula wilayah tersebut.
Wilayah dengan tingkat hiraraki I mempunyai tingkat kemajuan tertinggi karena memiliki jumlah dan jenis fasilitas yang lebih banyak dibandingkan
wilayah yang lainnya. Wilayah hirarki II memiliki jumlah dan jenis fasilitas yang lebih sedikit dibandingkan wilayah hirarki I, sedangkan wilayah hirarki III
memiliki jumlah dan jenis fasilitas yang paling sedikit diantara wilayah lainnya. Berbagai tingkatan hirarki dengan metode skalogram ditunjukan oleh Tabel 14.
Tabel 11. Tingkat Hirarki di Kota Bogor
Kecamatan Jumlah Kelurahan
Hirarki I
II III
Bogor Barat 16
tidak ada 6 kelurahan
10 kelurahan Bogor Selatan
16 1 kelurahan
3 kelurahan 12 kelurahan
Bogor Tengah 11
5 kelurahan 5 kelurahan
1 kelurahan Bogor Timur
6 tidak ada
2 kelurahan 4 kelurahan
Bogor Utara 8
tidak ada 2 kelurahan
6 kelurahan Tanah sareal
11 1 kelurahan
4 kelurahan 6 kelurahan
Tingkatan hirarki berbanding lurus dengan indekstingkat perkembangan desa. Daerah dengan tingkat hirarki I adalah daerah yang paling maju dan
biasanya daerah ini berperan sebagai pusat aktifitas, pusat perekonomian, serta tempat terkonsentrasinya penduduk. Kota Bogor memiliki 7 kelurahan yang
tergolong hirarki I, yaitu Kelurahan Pabaton, Babakan, Cibogor, Cigudang, Tanah Sareal, dan Pakuan dimana 5 dari 7 kelurahan tersebut berada di Kecamatan
Bogor Tengah dimana kelurahan dengan tingkat perkembangan desa tertinggi berada pada Kelurahan Pabaton karena memilki indeks perkembangan yang
tertinggi. Walaupun hirarki I didominasi di Kecamatan Bogor Tengah, namun terdapat satu kelurahan yang termasuk hirarki III, yaitu kelurahan Tegal Lega
54 karena memiliki indeks perkembangan desa yang paling rendah dibandingkan
dengan kelurahan lainnya di Kecamatan Bogor Tengah. Daerah hirarki II didominasi di Kecamatan Bogor Barat, di Kelurahan
Pasir Mulya, namun untuk tingkat perkembangan desa tertinggi di hirarki II adalah Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah. Daerah hirarki III di
dominasi di Kecamatan Bogor Selatan, tetapi terdapat satu kelurahan di kecamatan ini yang berhirarki I, yaitu kelurahan Pakuan karena memiliki indeks
perkembangan desa paling tinggi dibandingkan di kelurahan lainnya.
Gambar 8. Peta Hirarki Kota Bogor
55
5.5 Perubahan PenggunaanPenutupan Lahan dan Ruang Terbuka Hijau