13 d.
Fungsi protektif adalah melindungi dari gangguan angin, bunyi, dan terik matahari melalui kerapatan dan kerindangan pohon perdu dan semak.
e. Fungsi higienis adalah kemampuan RTH untuk mereduksi polutan baik di
udara maupun di air. f.
Fungsi edukatif adalah RTH bisa menjadi sumber pengetahuan masyarakat tentang berbagai hal, misalnya macam dan jenis vegetasi, asal muasalnya,
nama ilmiahnya, manfaat serta khasiatnya. g.
Fungsi estetis adalah kemampuan RTH untuk menyumbangkan keindahan pada lingkungan sekitarnya, baik melalui keindahan warna, bentuk,
kombinasi tekstur, bau-bauan ataupun bunyi dari satwa liar yang menghuninya.
h. Fungsi sosial ekonomis adalah RTH sebagai tempat berbagai kegiatan
sosial dan tidak menutup kemungkinan memiliki nilai ekonomi seperti pedagang tanaman hias atau pedagang musiman seperti di lapangan
Gasibu di Bandung pada hari Minggu pagi.
2.7. Peraturan Terkait Penyediaan RTH di Kawasan Perkotaan
2.7.1 Penyediaan RTH Berdasarkan Luas Wilayah
Standar luasan RTH kota di Indonesia menurut Inmendagri No. 14 Tahun 1988, dihitung berdasarkan persentase luas total wilayah kota yaitu 40 dari total
wilayah harus dihijaukan. Menurut peraturan menteri pekerjaan umum No. 05PRTM2008, penyediaan RTH berdasarkan luas wilayah di perkotaan terbagi
sebagai berikut 1 ruang terbuka hijau di perkotaan terdiri dari RTH publik dan RTH privat dengan proporsi keseluruhan sebesar 30 dimana 20 untuk RTH
publik dan 10 untuk RTH privat ; 2 apabila luas RTH publik dan RTH privat yang ada memiliki total luas RTH lebih besar dari yang telah ditentukan, maka
proporsi tersebut harus dipertahankan keberadaannya. Menurut peraturan yang telah ditetapkan, proporsi 30 merupakan
ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan mikroklimat maupun sistem ekologis yang lain yang dapat
meningkatkan kualitas lingkungan dan nilai estetika kota.
14
2.7.2 Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05PRTM2008 menjelaskan cara menentukan luas RTH berdasarkan jumlah penduduk, yakni dengan
mengalikan antara jumlah penduduk yang dilayani dengan standar luas RTH per kapita sebesar 2,53 m
2
orang.
2.7.3 Penyediaan RTH Berdasarkan Kebutuhan Fungsi Tertentu
Fungsi RTH dalam hal ini dijelaskan dalam pedoman peyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan dalam peraturan Menteri
Pekerjaan Umum No. 05PRTM2008 adalah fungsi perlindungan atau pengamanan sarana prasarana, misalnya melindungi kelestarian sumber daya
alam, pengaman pejalan kaki atau membatasi perkembangan penggunaan lahan agar fungsi utamanya tidak terganggu. RTH dalam kategori ini meliputi jalur hijau
sempadan kereta api, jalur hijau jaringan listrik tegangan tinggi, RTH kawasan Perlindungan setempat berupa RTH sempadan sungai, RTH sempadan pantai, dan
RTH pengaman sumber air baku atau mata air.
2.7.4 Penyediaan RTH Berdasarkan Sebaran atau Distribusi RTH